Sabtu, 12 Februari 2022
Hari Biasa Pekan V
“Barangsiapa meninggalkan saudara yang memerlukan bantuannya, sesungguhnya dia itu tunduk dan mengamalkan hukum setan!” (Beato Ishak dari Stella)
Antifon Pembuka Mzm 81:10.11a
Janganlah ada di antaramu allah lain, dan jangan menyembah allah asing. Akulah Tuhan, Allahmu!
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahamurah, kami bersyukur atas penyelenggaraan hidup kami. Bimbinglah kami agar dapat beribadat dalam kebenaran dan mengalami Yesus sebagai kebenaran hidup kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (12:26-32; 13:33-34)
Hari Biasa Pekan V
“Barangsiapa meninggalkan saudara yang memerlukan bantuannya, sesungguhnya dia itu tunduk dan mengamalkan hukum setan!” (Beato Ishak dari Stella)
Antifon Pembuka Mzm 81:10.11a
Janganlah ada di antaramu allah lain, dan jangan menyembah allah asing. Akulah Tuhan, Allahmu!
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahamurah, kami bersyukur atas penyelenggaraan hidup kami. Bimbinglah kami agar dapat beribadat dalam kebenaran dan mengalami Yesus sebagai kebenaran hidup kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (12:26-32; 13:33-34)
"Raja Yerobeam membuat dua anak lembu emas."
Setelah menjadi raja, berkatalah Yerobeam dalam hatinya, “Kini mungkin kerajaan ini kembali kepada keluarga Daud. Jika bangsa itu tetap pergi mempersembahkan kurban sembelihan di rumah Tuhan di Yerusalem, maka pastilah hati bangsa ini akan berbalik kepada tuan mereka, yaitu Rehabeam, raja Yehuda, kemudian mereka akan membunuh aku dan akan kembali kepada Rehabeam, raja Yehuda.” Sesudah menimbang-nimbang, raja membuat dua anak lembu jantan dari emas. Lalu ia berkata kepada mereka, “Sudah cukup kamu pergi ke Yerusalem! Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan. Maka hal itu menyebabkan orang berdosa. Sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain. Yerobeam membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengurbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi. Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan raja sendiri naik tangga mezbah itu. Begitulah dibuatnya di Betel: ia mempersembahkan kurban kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di Betel imam-imam bukit pengurbanan yang telah diangkatnya. Raja Yerobeam tidak berbalik dari kelakuannya yang jahat itu, tetapi mengangkat pula imam-imam dari kalangan rakyat untuk bukit-bukit pengurbanan. Siapa saja yang mau ditahbiskannya menjadi imam untuk bukit-bukit pengurbanan. Dan tindakan itu menjadi dosa bagi keluarga Yerobeam, sehingga mereka dilenyapkan dan dipunahkan dari muka bumi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.
Ayat. (Mzm 106:6-7a.19-22)
1. Kami dan nenek moyang kami telah berbuat dosa, kami telah bersalah, kami telah berbuat fasik. Nenek moyang kami di Mesir tidak memahami perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
2. Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan; mereka menukar Yang Mulia dengan patung sapi jantan yang makan rumput.
3. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal besar di tanah Mesir; yang melakukan karya-karya ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 4:4)
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah
Inilah Injil Suci menurut Markus (8:1-10)
Inilah Injil Suci menurut Markus (8:1-10)
"Mereka semua makan sampai kenyang."
Sekali peristiwa sejumlah besar orang mengikuti Yesus. Karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hatiku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh.” Murid-murid-Nya menjawab, “Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?” Yesus bertanya kepada mereka, “Berapa roti yang ada padamu?” Jawab mereka, “Tujuh.” Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Yesus mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan. Dan mereka memberikannya kepada orang banyak. Mereka mempunyai juga beberapa ikan. Sesudah mengucap berkat atasnya, Yesus menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang. Akhirnya Yesus segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Setiap kali menyangkut topik otoritas dan agama, banyak yang bisa dikatakan dan banyak yang tidak bisa dikatakan.
Namun, tidak dapat disangkal bahwa otoritas dan agama tidak saling eksklusif; sebenarnya mereka terhubung dengan jelas di beberapa area.
Dalam bacaan pertama, raja Yerobeam menggunakan otoritasnya untuk mengalihkan hati rakyatnya dari Allah Israel ke menyembah berhala.
Itulah dampak buruk otoritas terhadap agama apalagi motifnya jauh dari agama.
Raja Yerobeam menggunakan otoritasnya untuk mensekularisasikan yang suci.
Tetapi peringatan di akhir bacaan pertama menunjukkan akibat yang mengerikan dari perbuatan seperti itu. Akhirnya, Kerajaan Utara Israel dimusnahkan.
Tetapi ketika otoritas dipahami sebagai posisi pelayanan, maka otoritas akan melihat bagaimana orang diberi makan dan diambil.
Dalam Injil, Yesus menggandakan roti untuk memberi makan orang banyak. Dia melakukan ini untuk menunjukkan otoritas Tuhan dalam menyediakan dan merawat orang-orang
Di satu sisi, Yesus menunjukkan bahwa selama kita peduli pada orang lain, maka Tuhan akan menyediakan.
Misi kita adalah untuk menguduskan yang sekuler, sehingga hadirat Tuhan dapat terlihat dalam semua aspek kehidupan. Otoritas Tuhan akan menyediakan apa pun yang kita perlukan untuk misi ini.
Antifon Komuni (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan saja dari makanan, tetapi juga dari setiap sabda Allah.
Mohon dukung renunganpagi.id dalam doa (pernah kami utarakan di sini)
Singkatnya
orangtua kami pernah membantu saudara kandungnya dengan meminjamkan
uang yang jumlahnya tidak sedikit kepada adiknya kurang lebih 31 tahun
yang lalu, tidak dikembalikan, kemudian 11 tahun yang lalu ia menambah
pinjaman, semuanya belum kembali hingga sekarang, justru sekarang adik
orangtua kami yang telah ditolong menyebarkan fitnah, menebar kebencian,
menuduh macam-macam, ia belum memiliki itikad untuk mengembalikan uang
yang dipinjam, namun justru terus menambah utang-utang baru dengan orang
lain, demikian pula orang lain yang menolongnya juga mendapatkan
perlakuan serupa. Kalau meminjam istilah jawa "ditulung malah menthung / ditolong malah memberi celaka".
Melalui kesempatan ini kami mohon bantuan bapak/ibu/saudara/i untuk
turut mendoakan agar kami dapat menghadapi badai kehidupan ini. Doa
dibawah bersifat umum, dapat disesuaikan sendiri. Kami mengucapkan
banyak terima kasih sebelumnya. Semoga Tuhan melindungi kita dari segala
yang jahat.
Doa untuk Orang yang Membenci Kita
Allah yang maha pengasih dan penyayang, kasih-Mu seringkali dibalas dengan sikap permusuhan. Tetapi Yesus telah menunjukkan kelapangan hati-Mu: la mendoakan orang-orang yang menyalibkan-Nya, dengan berseru, 'Ya Bapa, ampunilah mereka." Dengan demikian la sendiri melaksanakan apa yang la perintahkan kepada kami: Kasihilah musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Karena setia kepada perintah-Nya, Santo Stefanus pun berdoa bagi orang-orang yang membencinya dengan berseru, "Janganlah tanggungkan dosa ini pada mereka."
Ya Bapa, berilah kami kasih seperti yang Kau berikan kepada Yesus dan Stefanus, pengikut-Nya, supaya kami pun mampu mengasihi orang yang membenci kami. Semoga kami penuh maaf kepada mereka. Lindungilah mereka dan bimbinglah ke jalan kasih-Mu, agar hati mereka Kau jauhkan dari kebencian, dan kami semua boleh berhimpun di dalam rumah-Mu; di sana semua orang terbebas dari api kebencian, dan menemukan kasih sejati yang mengikat semua hati dalam kasih. Demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)
Allah yang maha pengasih dan penyayang, kasih-Mu seringkali dibalas dengan sikap permusuhan. Tetapi Yesus telah menunjukkan kelapangan hati-Mu: la mendoakan orang-orang yang menyalibkan-Nya, dengan berseru, 'Ya Bapa, ampunilah mereka." Dengan demikian la sendiri melaksanakan apa yang la perintahkan kepada kami: Kasihilah musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Karena setia kepada perintah-Nya, Santo Stefanus pun berdoa bagi orang-orang yang membencinya dengan berseru, "Janganlah tanggungkan dosa ini pada mereka."
Ya Bapa, berilah kami kasih seperti yang Kau berikan kepada Yesus dan Stefanus, pengikut-Nya, supaya kami pun mampu mengasihi orang yang membenci kami. Semoga kami penuh maaf kepada mereka. Lindungilah mereka dan bimbinglah ke jalan kasih-Mu, agar hati mereka Kau jauhkan dari kebencian, dan kami semua boleh berhimpun di dalam rumah-Mu; di sana semua orang terbebas dari api kebencian, dan menemukan kasih sejati yang mengikat semua hati dalam kasih. Demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)
Sumber: Puji Syukur No. 150
Doa untuk Warga yang Dalam Kesulitan
Bapa yang maha pengasih dan penyayang, Engkau menghendaki umat-Mu bahagia. Tetapi seringkali kami tidak sadar bahwa kebagiaan harus diraih lewat perjuangan berat, bahkan kadang-kadang lewat penderitaan. Yesus sendiri telah menjadi teladan bagi kami: Melalui sengsara dan wafat Ia mencapai kebahagian dan kejayaan.
Bapa, pandanglah kami yang sedang mengalami kesulitan. Berilah kami ketabahan. Semoga kami mampu mempersatukan kesusahan kami dengan sengsara Yesus sendiri, sehingga kemudian kami boleh juga ikut ambil bagian dalam kebahagian-Nya.
Semoga kami tabah seperti Ayub: ketika mengalami cobaan hebat ia tetap percaya dan berharap kepada-Mu. Semoga Yesus, yang telah meredakan angin ribut di danau, kini Kauutus pula untuk meredakan badai yang melanda kami, agar kami boleh kembali menikmati hdup yang tenang penuh kedamaian. demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)
Bapa yang maha pengasih dan penyayang, Engkau menghendaki umat-Mu bahagia. Tetapi seringkali kami tidak sadar bahwa kebagiaan harus diraih lewat perjuangan berat, bahkan kadang-kadang lewat penderitaan. Yesus sendiri telah menjadi teladan bagi kami: Melalui sengsara dan wafat Ia mencapai kebahagian dan kejayaan.
Bapa, pandanglah kami yang sedang mengalami kesulitan. Berilah kami ketabahan. Semoga kami mampu mempersatukan kesusahan kami dengan sengsara Yesus sendiri, sehingga kemudian kami boleh juga ikut ambil bagian dalam kebahagian-Nya.
Semoga kami tabah seperti Ayub: ketika mengalami cobaan hebat ia tetap percaya dan berharap kepada-Mu. Semoga Yesus, yang telah meredakan angin ribut di danau, kini Kauutus pula untuk meredakan badai yang melanda kami, agar kami boleh kembali menikmati hdup yang tenang penuh kedamaian. demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)
Sumber : Puji Syukur nomer 179
Yesus, berilah kami hati seperti Hati-Mu, yaitu hati yang berbelas kasih terhadap sesama yang menderita, berkekurangan, sendirian dan kesepian; yang sakit, dan kelaparan. Semoga kami mau tergerak untuk mengulurkan tangan kami dengan tulus. Amin.
RENUNGAN PAGI