Jumat, 01 April 2022
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (Hari Pantang)
Kebenaran yang memancar dari Yesus adalah kebenaran yang megah. (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Mzm 54(53):3-4)
Selamatkanlah aku, ya Allah, demi nama-Mu, dan bebaskanlah aku dengan kuasa-Mu. Dengarkanlah doaku, ya Allah, dekatkanlah telinga-Mu kepada kata-kata mulutku.
O God, save me by your name; by your power, defend my cause. O God, hear my prayer; give ear to the words of my mouth.
Doa Pagi
Allah Bapa pencipta dan penyelamat, Engkau telah menyediakan bantuan bagi kami yang lemah ini. Semoga bantuan-Mu itu kami terima dengan gembira dan kami manfaatkan dengan hidup yang baik. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Kebenaran yang memancar dari Yesus adalah kebenaran yang megah. (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Mzm 54(53):3-4)
Selamatkanlah aku, ya Allah, demi nama-Mu, dan bebaskanlah aku dengan kuasa-Mu. Dengarkanlah doaku, ya Allah, dekatkanlah telinga-Mu kepada kata-kata mulutku.
O God, save me by your name; by your power, defend my cause. O God, hear my prayer; give ear to the words of my mouth.
Doa Pagi
Allah Bapa pencipta dan penyelamat, Engkau telah menyediakan bantuan bagi kami yang lemah ini. Semoga bantuan-Mu itu kami terima dengan gembira dan kami manfaatkan dengan hidup yang baik. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (2:1a.12-22)
"Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati yang keji terhadapnya."
Orang-orang fasik berkata satu sama lain, karena angan-angannya tidaktepat "Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita. Ia membanggakan mempunyai pengetahuan tentang Allah, dan menyebut dirinya anak Tuhan. Bagi kita ia merupakan celaan atas anggapan kita, hanya melihat dia saja sudah berat rasanya bagi kita. Sebab hidupnya sungguh berlainan dari kehidupan orang lain, dan lain dari lainlah langkah lakunya. Kita dianggap olehnya sebagai orang yang tidak sejati, dan langkah laku kita dijauhinya seolah-olah najis adanya. Akhir hidup orang benar dipujinya bahagia, dan ia bermegah-megah bahwa bapanya ialah Allah. Coba kita lihat apakah perkataannya benar dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang. Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya. Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan." Demikianlah mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah dibutakan oleh kejahatan mereka. Maka mereka tidak tahu akan rahasia-rahasia Allah, tidak yakin akan ganjaran kesucian, dan tidak menghargakan kemuliaan bagi jiwa yang murni.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati.
Ayat. (Mzm 34:17-18.19-20.21.23)
1. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
2. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu.
3. Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua orang yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (bdk. Mat 4:4)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (7:1-2.10.25-30)
"Orang-orang Farisi berusaha menangkap Yesus, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba."
Yesus berjalan keliling Galilea, Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun. Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam. Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya." Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku." Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Studi teologi, mungkin terdengar agak sulit, tetapi setelah beberapa saat orang mungkin menganggap telah memahaminya dengan cukup baik.
Seseorang mungkin memiliki asumsi itu sampai dia harus berdiri di depan kelas untuk mengajarkan katekismus kepada anak-anak dan remaja.
Kemudian kesadaran akan betapa sedikit yang benar-benar dipahami, terutama ketika seseorang harus menggunakan bahasa yang sederhana untuk menyampaikannya.
Jika memahami suatu topik seperti teologi itu sulit, maka mencoba memahami seseorang tentu tidak kalah mudahnya.
Dan akan lebih mudah untuk hanya membuat asumsi dan praduga dan selanjutnya membuat kesimpulan tentang seseorang. Itu juga akan menghemat banyak waktu dan tenaga.
Dan itulah yang mereka lakukan terhadap Yesus. Dari sedikit yang mereka ketahui tentang Dia, mereka segera membuat kesimpulan.
Bagaimanapun, bagi seseorang yang mengkhotbahkan pesan cinta yang berbahaya dan mengklaim bahwa Tuhan adalah Bapa-Nya, Dia lebih baik dibungkam. Itu asumsi, anggapan, dan kesimpulan mereka.
Dan Yesus dibungkam oleh kesimpulan mereka. Tapi hanya untuk tiga hari.
Jadi seperti yang dikatakan oleh bacaan pertama: Demikianlah mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah dibutakan oleh kejahatan mereka
Kita juga bisa saja mengatakan hal-hal tentang orang lain dengan alasan kita yang salah arah dan membungkam mereka dengan kesimpulan kita.
Kita juga bisa saja mengatakan hal-hal tentang orang lain yang didasarkan hanya pada asumsi dan praduga kita.
Mungkin kita perlu bertanya pada diri sendiri mengapa kita sering melakukan itu.
Ketika kita menyadari betapa sedikitnya yang kita ketahui tentang diri kita sendiri, maka kita juga akan menyadari betapa sedikitnya yang kita ketahui tentang orang lain, dan juga betapa sedikitnya yang kita ketahui tentang Tuhan. (RENUNGAN PAGI)
Kita juga bisa saja mengatakan hal-hal tentang orang lain yang didasarkan hanya pada asumsi dan praduga kita.
Mungkin kita perlu bertanya pada diri sendiri mengapa kita sering melakukan itu.
Ketika kita menyadari betapa sedikitnya yang kita ketahui tentang diri kita sendiri, maka kita juga akan menyadari betapa sedikitnya yang kita ketahui tentang orang lain, dan juga betapa sedikitnya yang kita ketahui tentang Tuhan. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Ef 1:7)
Di dalam Dia dan oleh Darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,
In Christ, we have redemption by his Blood, and forgiveness of our sins, in accord with the riches of his grace.
Credit: valokuvaus/istock.com |
Doa Malam
Allah Bapa Maha Penyayang, semoga mata hati kami dapat memandang Putra-Mu dan semoga kami memahami kebenaran sebagai tanda bahwa Engkau berada di tengah-tengah kami, dan bahwa Dialah perwujudan cinta kasih Bapa kepada kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.