Rabu, 02 Maret 2022
Hari Rabu Abu - Hari Puasa dan Pantang
Antifon Pembuka (Keb 11:24.25.27)
Engkau mengasihi segala yang ada, ya Tuhan, dan tidak membenci apa pun yang telah Kauciptakan. Engkau tidak lagi memperhitungkan dosa manusia apabila mereka bertobat. Engkau berbelas kasih kepada mereka sebab Engkaulah Tuhan, Allah kami.
Miseris omnium, Domine, et nihil odisti eorum quæ fecisti, dissimulans peccata hominum propter pænitentiam, et parcens illis: quia tu es Dominus Deus noster.
(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 57)
Doa Pembuka
Ya Allah, bantulah kami umat kristiani untuk memulai puasa suci ini. Semoga dengan pengendalian diri, kami memperoleh kekuatan untuk mengalahkan kelesuan rohani. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yoel (2:12-18)
“Sekarang,” beginilah sabda Tuhan, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, lalu meninggalkan berkat menjadi kurban sajian dan kurban curahan bagi Tuhan, Allahmu. Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya. Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan mezbah, dan berkata, “Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara bangsa-bangsa: “Di mana Allah mereka?” Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya dan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, PS 812/813/M013
Ref. Kasihanilah kami, ya Allah, karena kami orang berdosa.
Ayat. (Mzm 51:3-6a.12-14-17; Ul: 3a)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu, hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam diriku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil Roh-Mu yang kudus dari padaku!
4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu!
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (5:20 - 6:2)
Saudara-saudara, kami ini adalah utusan-utusan Kristus; seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: Berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Kristus yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Sebab teman-teman sekerja, kami menasihati kamu supaya kamu jangan membuat sia-sia kasih karunia Allah yang telah kamu terima. Sebab Allah berfirman, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Camkanlah, saat inilah saat perkenanan itu; hari inilah hari penyelamatan itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Pada hari ini kalau kamu mendengar suara Tuhan janganlah bertegar hati.
Inilah Injil Suci menurut Matius (6:1-6.16-18)
Renungan
Hari ini ketika kita memulai masa Puasa dan Pantang dengan Rabu Abu, kita diingatkan akan beberapa kebenaran mendasar.
Pertama, kita diingatkan akan kematian kita, dan itulah sebabnya abu ditandai di kepala atau dahi kita. Ini adalah pengingat yang mendalam sekaligus suram bahwa kita adalah debu dan pada akhirnya kita akan menjadi debu kembali.
Kedua, kita diingatkan tentang siapa Pencipta kita dan bahwa kita adalah makhluk-Nya. Dan sebagai makhluk, tidak ada yang bisa kita banggakan sebagai pencapaian-pencapaian kita sendiri. Sama seperti kita akan menjadi debu, semua pencapaian dan pujian kita seperti debu di hadapan Tuhan Allah kita.
Dan akhirnya, kita diingatkan bahwa kita adalah orang berdosa tetapi Tuhan itu pengasih, penyayang dan pengampun. Dia memanggil kita untuk kembali kepada-Nya dan bertobat dari dosa-dosa kita. Meskipun hati kita hancur oleh kesalahan kita, Tuhan akan menyembuhkan dan mengampuni hati yang rendah hati dan menyesal.
Itulah sebabnya masa Puasa dan Pantang datang dengan tiga disiplin spiritual doa, penebusan dosa dan derma.
Kita berdoa karena kita ingin mengakui bahwa Allah adalah Pencipta dan Juruselamat kita. Kita melakukan penebusan dosa seperti berpuasa untuk bertobat dari dosa-dosa kita dan untuk berpaling dari pencobaan. Kita memberi sedekah karena tidak ada yang benar-benar milik kita, dan membantu orang miskin adalah tugas dan tanggung jawab kita.
Jadi masa puasa dan pantang mengingatkan kita tentang siapa Tuhan itu dan siapa kita dan apa yang harus kita lakukan.
Mari kita kembali kepada Tuhan Allah kita dengan segenap hati kita dan kita akan menemukan belas kasihan, pengampunan dan penyembuhan.. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Pembagian Abu (Bdk. Yl 2:13)
Marilah kita mengenakan karung dan menaburi kepala dengan abu. Marilah kita berpuasa dan meratap di hadapan Tuhan, karena Allah kita penuh belas kasihan; Ia akan mengampuni dosa-dosa kita.
Immutemur habitu, in cinere et cilicio: ieiunemus, et ploremus ante Dominum: quia multum misericors est dimittere peccata nostra Deus noster.
atau (Bdk. Yl. 2:17; Est 4:17)
Di balai depan dan altar para imam meratap dan berkata: Sayangilah, ya Tuhan, sayangilah umat-Mu, janganlah Engkau bungkam mulut orang yang memuji-Mu.
Iuxta vestibulum et altare plorabunt sacerdotes et levitæ ministri Domini, et dicent: Parce Domine, parce populo tuo: et ne dissipes pra calmantium ad te, Domine.
atau (Mzm 51:3)
Tuhan, hapuslah kesalahanku
(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 51)
Antifon Persiapan Persembahan (Mzm 30:2-3)
Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku. Tuhan, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku.
Exaltabo te Domine, quoniam suscepisti me, nec delectasti inimicos meos super me: Domine clamavi ad te, et sanasti me.
(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 30)
Antifon Komuni (Mzm 1:2-3)
Siapa saja yang merenungkan hukum Tuhan siang malam, akan menghasilkan buah pada waktunya.
Qui meditabitur in lege Domini die ac nocte, dabit fructum suum in tempore suo.
Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 1:1,2,3ab,3cd,4,5,6 atau Mazmur 60