Seorang biarawati religius berusia 72 tahun dipuji karena “keberaniannya yang luar biasa” setelah dia berusaha melucuti senjata seorang pria yang menikam seorang imam di sebuah gereja Katolik di Nice, Prancis tenggara.
Suster Marie-Claude dilaporkan turun tangan setelah seorang pria berusia 31 tahun memasuki gereja Saint-Pierre d'Arene sebelum Misa Minggu pada 24 April dan berulang kali menikam Pastor Krzysztof Rudziński.
Dia menerima luka di lengan bawah dan dibawa ke rumah sakit bersama dengan imam berusia 57 tahun itu.
Keuskupan Nice mengatakan dalam sebuah pernyataan 24 April bahwa baik suster maupun imam tidak mengalami cedera yang mengancam jiwa dalam insiden itu, yang menurut polisi tidak terkait dengan terorisme.
Politisi lokal ric Ciotti memuji saudari itu dalam sebuah posting di akun Twitter-nya.
“Keberanian luar biasa Suster Marie-Claude yang turun tangan sementara penyerang terus menikam Pastor Krzysztof,” tulisnya.
"Dia merebut pisau darinya saat terluka di lengan bawah."
Pastor Rudziński, berasal dari Suchowola, Polandia timur laut, diyakini telah ditikam hingga 20 kali, terutama di dada.
Uskup Piotr Turzyński, delegasi uskup Polandia untuk pelayanan pastoral imigran Polandia, memohon doa untuk imam dan suster.
“Dalam semangat solidaritas, saya memuji kesehatan yang terluka atas belas kasihan Tuhan,” katanya, menurut kantor berita Katolik Polandia KAI.
Keuskupan Nice menggambarkan penyerang, yang ditangkap di tempat kejadian, sebagai “tampaknya tidak stabil secara mental.”
Menurut laporan media Prancis, pria itu mengatakan kepada polisi bahwa dia ingin membunuh Emmanuel Macron, yang terpilih kembali sebagai presiden Prancis pada hari Minggu.
Sumber:
CatholicNewsAgency