Foto: Fr. Lawrence, OP |
Bagaimana persekutuan dengan Yesus harus dibangun? St. Yohanes Paulus II menjelaskan bahwa hubungan setiap murid dengan Yesus haruslah "hidup bersatu mesra" (Anjuran Apostolik Pastores Dabo Vobis, 25 Maret 1992, No. 46). Lebih lanjut dikatakan, "Persatuan kita dengan Tuhan Yesus, yang berakar dalam Pembaptisan dan dipupuk dengan Ekaristi, perlu mengungkapkan diri dan dibarui secara radikal dari hari ke hari." Tambahnya lagi, "Yesus telah mengajarkan kepada kita kenyataan hidup Kristen yang mengagumkan itu, yang juga merupakan jantung hidup rohani, dengan perumpamaan-Nya tentang pokok anggur dan ranting-rantingnya (Yoh 15:1.4-5)
Antifon Pembuka (Mzm 71 (70): 8, 23)
Semoga mulutku bernyanyi dan memuji Engkau, dan bibirku bersorak bermadah kepada-Mu. Alleluya.
Let my mouth be filled with your praise, that I may sing aloud; my lips shall shout for joy, when I sing to you, alleluia.
Doa Pagi
Allah Bapa Pemulih dan Pemurni Hidup, Engkau telah melepaskan kami dari kegelapan. Arahkanlah hati kami kepada-Mu, agar kami selalu tinggal dalam terang kebenaran-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:1-6)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita
Atau: Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita!
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5; Ul: 1)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.
Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:4)
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sabda Tuhan. Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (15:1-8)
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting yang menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal ini Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Gereja memiliki bagian yang adil dari masalah, dan dalam bacaan pertama, ada masalah sunat dan ada ketidaksepakatan dan argumen panjang dan kemudian diskusi lebih lanjut.
Itu bukan masalah yang sederhana dan tidak ada solusi yang mudah untuk itu karena ada perbedaan pendapat dan keyakinan serta pemahaman yang berbeda tentang pengamalan iman.
Meskipun masalah seperti ini dapat membangkitkan emosi dan diskusi dapat berubah menjadi argumen yang buruk, Gereja perdana menangani masalah ini dengan cara yang tepat dengan menyampaikannya kepada para rasul dan para penatua.
Aspek iman dan pertolongan Tuhan serta tuntunan Roh Kudus diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini.
Seperti yang Yesus katakan dalam Injil, Dia adalah pokok anggur yang benar dan kita adalah ranting-rantingnya.
Kita harus tetap tinggal di dalam Dia karena terputus dari Dia kita tidak dapat berbuat apa-apa, dan diskusi kita juga tidak akan menghasilkan apa-apa.
Semoga kita selalu dalam persatuan dengan Yesus dan satu sama lain dan dengan persatuan kita dapat menyelesaikan semua kesulitan.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak/ibu/saudara/i yang telah mendukung kami melalui doa dan donasi. Tuhan memberkati.