Jumat, 01 Juli 2022 Hari Biasa Pekan XIII

 

Jumat, 01 Juli 2022
Hari Biasa Pekan XIII - Jumat Pertama Dalam Bulan
    
Perayaan Ekaristi adalah tindakan Kristus sendiri dan Gereja; di dalamnya Kristus Tuhan, melalui pelayanan imam, mempersembahkan diri-Nya kepada Allah Bapa dengan kehadiran-Nya secara substansial dalam rupa roti dan anggur, serta memberikan diri- Nya sebagai santapan rohani kepada umat beriman yang menggabungkan diri dalam persembahan-Nya. --- Kitab Hukum Kanonik, 89 § 1
       
Antifon Pembuka (Mzm 119:2.10)

Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut sabda Tuhan. Dengan segenap hati aku mencari Engkau, Jangan biarkan daku menyimpang dari-Mu.

Doa Pagi

Allah Bapa Maha Pengasih, kami mohon dipenuhi oleh Sabda-Mu dan semoga karya kami memberi kesaksian atas pemeliharaan-Mu terhadap setiap orang. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin
   
Bacaan dari Nubuat Amos (8:4-6.9-12)
 
"Aku akan mengirimkan kelaparan, bukan kelaparan akan makanan, melainkan kelaparan akan sabda Tuhan." 
  
Dengarkanlah ini, kalian yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini; kalian yang berpikir, “Kapan pesta bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum? Kapan hari Sabat berlalu, supaya kita boleh berdagang terigu? Kita akan memperkecil takaran, menaikkan harga dan menipu dengan neraca palsu. Kita akan membeli orang papa dengan uang dan membeli orang miskin karena sepasang kasut. Kita akan menjual terigu tua.” “Pada hari itu akan terjadi,” demikianlah sabda Tuhan Allah, “Aku akan membuat matahari terbenam di siang hari dan membuat bumi gelap pada hari cerah. Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Kalian akan berkabung seperti atas kematian anak tunggal sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih.” “Sesungguhnya, waktu akan datang,” demikianlah sabda Tuhan Allah, “Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan kelaparan akan mendengar sabda Tuhan. Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari sabda Tuhan. Tetapi tidak akan menemukannya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Manusia hidup bukan hanya dari roti tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Ayat. (Mzm 119:2.10.20.30.40.131; Ul: Mat 4:4)
1. Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut sabda Tuhan.
2. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.
3. Hancurlah jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.
4. Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.
5. Sesungguhnya aku rindu akan titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!
6. Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (bdk. Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat, maka Aku akan membuat kalian lega.
        
Inilah Injil Suci menurut Matius (9:9-13) 
 
"Bukan orang sehat yang memerlukan dokter; Aku menginginkan kasih sayang, bukan persembahan."
   
Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, “Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)


 
Renungan
 

Mengapa Yesus datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa? Mengapa Yesus memanggil Matius, seorang pemungut cukai, dan bukan orang Farisi? Jawabannya adalah karena Yesus berbelas kasih dan menghendaki muridnya untuk berbelas kasih. Orang berdosa, seperti orang sakit, sadar diri bahwa ia lemah tak berdaya; ia mengharapkan pertolongan; ia mendambakan pengampunan, penerimaan dan belas kasihan dari sesama dan dari Tuhan. Kehadiran Yesus didasari oleh misi yang jelas, “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa,” kata Yesus. Matius sebagai pemungut cukai dan oleh orang-orang Farisi dimasukkan dalam kelompok orang berdosa menjadi salah seorang yang dipanggil untuk mengikuti-Nya. Ada sekian banyak kesempatan yang tersedia bagi kita untuk mengembangkan kemampuan menaruh belas kasihan. Kesempatan ini akan semakin mudah kita tangkap kalau kita sendiri mengalami belas kasih, kerahiman dan kasih setia Allah.  (RENUNGAN PAGI) 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
    
Hati Yesus yang Mahakudus sebagai perapian cinta kasih yang bernyala-nyala adalah lambang dan ungkapan nyata dari kasih abadi Allah ---- Paus Paulus VI
           

Litani Hati Yesus yang Mahakudus lih. PS 209

Tuhan, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami
Kristus, kasihanilah kami
Kristus, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami;
Kristus, dengarkanlah kami
Kristus, kabulkanlah doa kami

Allah Bapa di surga, kasihanilah kami
Allah Putra Penebus dunia,

Allah Roh Kudus,

Allah Tritunggal Kudus, Tuhan Yang Maha Esa,

Hati Yesus yang mahakudus,
Hati Yesus, Putra Bapa kekal,
Hati Yesus yang diwujudkan oleh Roh Kudus dalam ribaan Bunda Perawan,
Hati Yesus yang dipersatukan dengan Sabda Allah dalam satu wujud,
Hati Yesus yang mahamulia,
Hati Yesus, bait kudus Allah,
Hati Yesus, kemah Allah yang mahatinggi,
Hati Yesus, rumah Allah dan pintu surga,
Hati Yesus, perapian cinta kasih yang bernyala-nyala,
Hati Yesus, perbendaharaan keadilan dan cinta kasih,
Hati Yesus, penuh kebaikan dan cinta kasih,
Hati Yesus, lubuk penuh keutamaan,
Hati Yesus yang amat patut dipuji,
Hati Yesus, raja dan pusat segala hati,
Hati Yesus, tempat semua harta kebijaksanaan dan pengetahuan,
Hati Yesus, tempat ke-Allah-an seluruhnya,
Hati Yesus yang berkenan kepada Bapa,
Hati Yesus yang kaya raya dan murah hati kepada kami,
Hati Yesus, kerinduan bukit-bukit yang kekal,
Hati Yesus yang sabar dan mahabelas kasih,
Hati Yesus yang murah hati kepada semua orang yang berseru kepada-Mu,
Hati Yesus, sumber kehidupan dan kesucian,
Hati Yesus, kurban pelunas dosa kami,
Hati Yesus yang ditimpa penghinaan,
Hati Yesus yang hancur karena kejahatan kami,
Hati Yesus yang taat sampai mati,
Hati Yesus yang tertusuk dengan tombak,
Hati Yesus, sumber segala penghiburan,
Hati Yesus, kehidupan dan kebangkitan kami,
Hati Yesus, pokok damai dan pepulih kami,
Hati Yesus, kurban untuk orang berdosa,
Hati Yesus, keselamatan bagi orang yang berharap kepada-Mu,
Hati Yesus, pengharapan orang yang meninggal dalam Engkau,
Hati Yesus, kesukaan semua orang kudus,

Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, sayangilah kami,
Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kabulkanlah doa kami,
Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kasihanilah kami.

Yesus yang lembut dan rendah hati, jadikanlah hati kami seperti hati-Mu.

Marilah kita berdoa. (Hening) Allah yang mahakuasa dan kekal, terimalah segala pujian dan penghapusan dosa yang dipersembahkan Hati Yesus kepada-Mu atas nama semua orang berdosa. Sudilah Engkau mengampuni dosa-dosa umat-Mu ini, yang memohon belas kasih-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersatu dengan Dikau dalam Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

 

 

Credit: PaoloGaetano/istock.com

Kamis, 30 Juni 2022 Hari Biasa Pekan XIII

 

Kamis, 30 Juni 2022
Hari Biasa Pekan XIII

“Para Uskup, berkat Roh Kudus yang dikurniakan kepada mereka, menjadi Guru iman, Imam Agung dan Gembala yang sejati dan otentik” (Dekrit Christus Dominus, 2)


Antifon Pembuka (Amos 7:15)

Dari pekerjaan menggiring kambing domba aku dipanggil Tuhan dan diperintahkan, “Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.”

Doa Pagi


Ya Allah, berkenanlah mengampuni dosa-dosa kami bila kami bertobat kepada-Mu. Semoga kami pun menaruh belas kasih kepada sesama kami, sebagaimana Engkau menaruh belas kasih kepada kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.          
    
  
    Bacaan dari Kitab Amos (7:10-17) 
 
"Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku." 
 
Sekali peristiwa Amazia, imam di Betel, menyuruh orang menghadap Yerobeam, raja Israel, dengan pesan, “Amos telah mengadakan persepakatan melawan Tuanku di tengah-tengah kaum Israel. Negeri ini tidak dapat menahan segala perkataannya. Sebab beginilah kata Amos, ‘Yerobeam akan mati terbunuh oleh pedang dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan’.” Lalu berkatalah Amazia kepada Amos, “Hai Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah di sana makananmu! Dan bernubuatlah juga di sana! Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab Betel adalah tempat kudus raja dan bait suci kerajaan.” Jawab Amos kepada Amazia, “Aku ini bukan nabi, dan bukan pula termasuk golongan para nabi, melainkan hanya seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi Tuhanlah yang mengambil aku dari pekerjan menggiring kambing domba; Tuhan bersabda kepadaku, ‘Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.’ Maka sekarang dengarkanlah sabda Tuhan, Engkau berkata, ‘Janganlah bernubuat menentang Israel, dan jangan ucapkan perkataan menentang keturunan Ishak.’ Sebab itu beginilah sabda Tuhan, ‘Isterimu akan bersundal di kota, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang. Tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur. Engkau sendiri akan mati di tanah yang najis, dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan’.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan
Ayat. (Mzm 9:8.9.10.11; R:10)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan dari madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
 
        
Inilah Injil Suci menurut Matius (9:1-8)

"Mereka memuliakan Allah karena telah memberikan kuasa sedemikian besar kepada manusia."

Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri. Maka dibawalah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada si lumpuh, "Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Maka berkatalah beberapa ahli Taurat dalam hatinya, "Ia menghujat Allah!" Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Mengapa kalian memikirkan hal-hal yang jahat dalam hatimu? Manakah yang lebih mudah, mengatakan, 'Dosamu sudah diampuni' atau mengatakan, 'Bangunlah dan berjalanlah'? Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa," lalu berkatalah Ia kepada si lumpuh, "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!" Dan orang itu pun bangun, lalu pulang. Maka orang banyak yang melihat hal itu takut, lalu memuliakan Allah, karena Ia telah memberi kuasa demikian besar kepada manusia.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
     
Sulit untuk memahami apa itu lumpuh sebenarnya. Ya, kita telah melihat pasien stroke dan orang yang terikat kursi roda, atau bahkan kelumpuhan yang lebih parah. Kelumpuhan dalam Injil hari ini terbaring di tempat tidur. Jadi itu seperti fisik yang sepenuhnya diam, tanpa mobilitas dan ketergantungan total pada orang lain.

Dengan kelumpuhan tubuh mungkin akan terjadi pengerasan hati. Seseorang menjadi pahit dan marah dengan dirinya sendiri, dengan orang lain dan bahkan dengan Tuhan. Yesus memandang melampaui kondisi fisik orang lumpuh hingga kondisi rohaninya. Dia memulai proses penyembuhan dengan pengampunan dosa. Sedangkan untuk diri kita sendiri, kita mungkin secara fisik mampu dan bergerak, tetapi dapatkah kita lumpuh secara rohani.

Ketika kita melihat kehidupan dengan pesimisme, kecemasan, dan ketakutan, mungkinkah kita lumpuh secara rohani? Sama seperti dalam bacaan pertama, Amazia, imam Betel, lumpuh secara rohani dan dia tidak ingin mendengar apa pun dari nabi Amos. Ketika kebencian, kemarahan, dan kepahitan mulai melumpuhkan visi hidup kita dan melumpuhkan hubungan kita dengan orang lain, maka cinta dan kedamaian serta sukacita akan lenyap dari kehidupan kita. Yesus datang untuk membebaskan kita dari dosa dan untuk menjalani kehidupan dengan sepenuhnya. Tetapi kita harus menunjukkan kepada-Nya hati kita yang lumpuh dan membiarkan Dia menyembuhkan kita dengan belas kasihan dan kasih-Nya sebelum kita dapat bangkit dan berjalan kembali ke kehidupan.(RENUNGAN PAGI) 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
   
Karya: Grzegorz Zdziarski/istock.com

Doa Malam

Allah Bapa Sumber Pembaruan Hidup, kami bersyukur karena Engkau telah menemukan kami kembali dengan penuh belas kasih melalui Yesus Putra-Mu terkasih. Semoga sabda dan karya-Nya membangun kami menjadi manusia baru. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Rabu, 29 Juni 2022 Hari Raya St. Petrus dan St. Paulus, Rasul

 

Rabu, 29 Juni 2022
Hari Raya St. Petrus dan St. Paulus, Rasul
  
“Yesus tidak lagi memanggilnya Simon, menunjukkan otoritas dan memerintah atasnya, seperti menjadikannya milik-Nya sendiri. Tetapi dengan gelar yang menyerupai benda, ia mengubah namanya menjadi Petrus, dari kata petra (batu karang); sebab diatasnya Ia kemudian mendirikan Gereja-Nya.” (St. Sirilus dari Aleksandria)


Antifon Pembuka

Inilah orang-orang yang semasa hidupnya telah menyuburkan Gereja dengan darah mereka: dari piala Tuhan mereka telah minum dan menjadi sahabat-sahabat Allah.

These are the ones who, living in the flesh, planted the Church with their blood; they drank the chalice of the Lord and became the friends of God.

Nunc scio vere, quia misit Dominus Angelum suum: et eripuit me de manu Herodis, et de omni exspectatione plebis Iudæorum.

Doa Pagi


Ya Allah, pada Hari Raya Santo Petrus dan Paulus ini, Engkau telah melimpahkan sukacita yang sejati. Bantulah Gereja-Mu untuk senantiasa mengikuti ajaran Rasul-rasulmu, yang telah menyampaikan dasar iman kepada kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (12:1-11)
     
  
"Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes."
    
Waktu terjadi penganiayaan terhadap jemaat, Raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang. Ketika ia melihat bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi. Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak. Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah. Pada malam sebelum Herodes menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus, dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya. Kata malaikat itu, “Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus. Lalu kata malaikat itu kepadanya, “Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!” Petrus pun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya, “Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!” Lalu ia mengikuti malaikat itu keluar, dan ia tidak tahu bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi; sangkanya ia melihat suatu penglihatan. Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia. Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata, “Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah melepaskan daku dari segala kegentaranku
atau Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; Ul: 2/4)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarkan dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya!
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang bertakwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
   
Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Timotius (4:6-8.17-18)
  
"Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran."
  
Saudaraku terkasih, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. Tuhan akan melepaskan daku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 16:18)
Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.

Inilah Injil Suci menurut Matius (16:13-19)
    
"Engkau adalah Petrus, kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga."
     
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang mengatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)

      
Renungan
  
  Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, setiap tahun pada tanggal 29 Juni, Gereja Katolik merayakan Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus, keduanya sangat terkemuka dan para Rasul dan murid penting Tuhan, yang memiliki makna khusus bagi kita semua. Mereka berdua menjadi martir di Roma.

Dengan demikian, Santo Petrus dan Santo Paulus dianggap sebagai dua pilar besar Gereja, yang melalui dedikasinya yang besar, Gereja pada hari-hari awal sejarahnya mampu melewati masa-masa kelam dan sulit, dan bertahan melalui semua tantangan. dan kesulitan. Mereka melakukan dengan patuh apa yang Tuhan perintahkan untuk mereka lakukan, untuk menjadikan semua orang dari segala bangsa murid-Nya, mengumpulkan mereka ke dalam Gereja Allah.

Rasul Petrus, seperti yang kita semua tahu, adalah salah satu rasul pertama yang dipanggil Tuhan, tepat setelah pembaptisan-Nya saat Dia berjalan di sepanjang tepi danau Galilea. St Petrus adalah seorang nelayan yang mencari nafkah mencari ikan di danau bersama saudaranya St Andreas, dan saudara St Yakobus dan St Yohanes. Tuhan memanggil mereka semua, dan mereka meninggalkan segalanya untuk mengikuti Dia.

Sementara itu, St. Paulus pernah menjadi elit di antara orang-orang Yahudi bernama Saulus, dianggap dan diperhitungkan di antara orang-orang Farisi dan yang juga warga negara Romawi, suatu prestasi yang langka bagi seorang Yahudi pada waktu itu, berpendidikan baik dan seorang pemuja Hukum yang bersemangat. Seperti yang kita saksikan dalam Kisah Para Rasul, St. Paulus, sebagai Saulus, pernah menjadi musuh besar Gereja dan semua umat beriman. Dia pernah memburu orang-orang Kristen di seluruh negeri dan di seluruh Yerusalem, menangkap mereka untuk diserahkan kepada imam-imam kepala.

Kita pasti bertanya-tanya, mengapa Tuhan memilih orang-orang seperti itu untuk menjadi murid-Nya, dan terlebih lagi sebagai Rasul-Nya, yang paling penting di antara para pengikut-Nya. Tetapi itulah tepatnya yang telah Tuhan lakukan, karena kita semua harus ingat bahwa kita tidak memilih diri kita sendiri sebagai layak bagi Tuhan. Sebaliknya, Tuhanlah yang memilih orang-orang yang Dia anggap layak.

Santo Petrus adalah seorang nelayan yang sederhana dan miskin, sedangkan Santo Paulus adalah seorang Farisi dan seorang Yahudi fanatik yang menentang ajaran Tuhan. Namun, Allah memanggil mereka untuk menjadi orang-orang yang kepadanya Dia mempercayakan Gereja-Nya. Inilah yang Dia ingin kita ketahui, bahwa kita semua, terlepas dari asal usul kita, latar belakang kita atau apa pun, dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi murid-Nya, dan kita semua harus meneladani para pendahulu kita, khususnya teladan dari St Petrus dan St Paulus, Rasul besar dan orang-orang kudus Allah.

Santo Petrus tidak mengalami perjalanan yang mudah dengan Tuhan, seperti yang kita semua tahu bagaimana dia menyangkal Tuhan tiga kali ketika dia diminta oleh orang-orang yang menuduhnya berada di antara murid-murid-Nya, ketika Yesus ditangkap selama sengsara-Nya. Dia meninggalkan Tuhan Yesus seperti murid-murid lainnya untuk melindungi diri mereka sendiri dan menjaga diri mereka tetap aman. Namun, terlepas dari semua kelemahan manusia yang dia tunjukkan, Santo Petrus di dalam hatinya memiliki cinta dan pengabdian yang tulus kepada Tuhan.

Itulah sebabnya St. Petrus dipercayakan oleh Tuhan untuk memimpin semua umat beriman sebagai Vikaris dan sebagai orang yang akan menjadi dasar Gereja yang didirikan Tuhan di dunia ini. Hal ini ditegaskan oleh Tuhan Yesus sendiri ketika Dia berkata, "Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”

Melalui kata-kata ini, Tuhan mempercayakan kepada Santo Petrus seluruh Gereja, yang dibangun di atas dasar iman yang kokoh, diuji melalui penderitaan dan penganiayaan. Dia memberinya otoritas atas seluruh Gereja, sebagai Wakil-Nya dan sebagai pemimpin semua Rasul. Santo Petrus dalam banyak kesempatan di sepanjang Kisah Para Rasul menunjukkan kepemimpinan yang hebat dalam menjaga Gereja tetap bersama di tengah tantangan dan bahkan pertengkaran dan konflik dari dalam Gereja.

Santo Petrus, menurut Tradisi Suci, pergi ke Roma untuk mendirikan Gereja di sana, dan dengan demikian dianggap sebagai Uskup Roma yang pertama dan sebagai Paus pertama, Wakil Kristus dan Pemimpin Gereja Universal. Dia dianiaya di bawah pemerintahan Kaisar Romawi Nero, dan menjadi martir di Roma, di tempat di mana sekarang Basilika Santo Petrus di Vatikan berdiri. Menunjukkan imannya yang besar dan kerendahan hatinya di hadapan Tuhan, dia menolak untuk disalibkan dengan cara yang sama seperti Tuhan Yesus dan Juruselamatnya. Sebaliknya, dia memilih untuk disalibkan terbalik.

Sementara itu, Santo Paulus sebagai Saulus dipanggil oleh Tuhan ketika dia dalam perjalanan ke kota Damaskus, ketika Tuhan menampakkan diri kepadanya dan memanggilnya untuk mengikuti Dia. St Paulus mengalami perubahan hati dan memutuskan untuk dibaptis ke dalam iman. Akhirnya, St. Paulus menjadi seorang penginjil yang hebat dan seorang hamba Tuhan yang bekerja keras. Melalui banyak surat-suratnya kepada gereja-gereja di banyak tempat dan kota, yang merupakan bagian dari Alkitab kita, kita semua telah belajar lebih banyak tentang iman kita. Ini adalah surat-surat yang sama yang digunakan St. Paulus untuk mengajar dan menegaskan kembali iman umat beriman di tempat-tempat itu.

Seperti yang kita baca dalam Kisah Para Rasul, St. Paulus juga akhirnya pergi ke Roma, karena dia ditangkap dan dianiaya oleh para pemimpin Yahudi. Dia memohon kepada Kaisar dan dengan demikian menyeberang ke Roma untuk diadili oleh Kaisar. Dia terus menginjili di antara umat beriman di Roma sampai saat penganiayaan besar pertama terhadap umat beriman dimulai pada tahun 64 M oleh Kaisar Nero. Orang-orang Kristen ditangkap dan disalahkan atas insiden Kebakaran Besar Roma, dan banyak dari mereka menjadi martir termasuk St. Paulus, yang dipenggal kepalanya.

Kita melihat bagaimana Allah memanggil murid-murid dan hamba-hamba-Nya dari antara umat-Nya, menguduskan mereka dan menjadikan mereka layak menjadi alat pekerjaan-Nya yang ajaib. Beginilah cara Tuhan memanggil semua orang yang Dia anggap benar dan adil di mata-Nya. Dan Dia telah memanggil kita semua juga. Namun, itu adalah pilihan dan kehendak bebas kita, yang telah Tuhan berikan kepada kita, bagi kita untuk mengikuti Dia atau berjalan di jalan kita sendiri. Ya, itu adalah pilihan yang harus kita semua ambil dalam hidup ini.

Kita semua adalah penerus para Rasul dan murid Tuhan. Kita semua berjalan di jalan-Nya dan kita harus mengikuti jejak St. Petrus dan St. Paulus, para Rasul kudus, yang telah meletakkan banyak pondasi Gereja. Namun, masih banyak hal yang harus dilakukan, karena pekerjaan yang dimulai oleh para Rasul belum selesai. Masih banyak lagi orang yang harus kita jangkau, karena mereka belum menerima Kabar Baik dari Tuhan.

Kita mungkin berpikir bahwa kita membutuhkan perbuatan-perbuatan besar dan perbuatan-perbuatan besar untuk mengikuti jejak para Rasul, tetapi kenyataannya tidak demikian. Ingatlah, bahwa para Rasul itu sendiri adalah orang-orang sederhana dari asal-usul yang berbeda, banyak dari mereka berasal dari asal-usul yang sederhana, yang dipanggil Allah untuk kebesaran melalui ketaatan dan iman. Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, baik Santo Petrus maupun Santo Paulus sendiri adalah manusia biasa dengan kekurangan dan ketidaksempurnaannya masing-masing. Tetapi Tuhan membuat mereka melakukan perbuatan luar biasa dengan bimbingan dan bantuan-Nya.

Saudara-saudari di dalam Kristus, yang perlu kita lakukan adalah menaati Tuhan dan menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada pemeliharaan-Nya, mempercayakan diri kita sepenuhnya kepada-Nya dan setia kepada-Nya. Kita bisa mulai dari diri kita sendiri, dari kehidupan kita sendiri dan dari hubungan dan aktivitas kita di dalam keluarga, komunitas, dan masyarakat kita sendiri. Kita harus tulus dalam iman kita, mengikuti teladan para Rasul, terutama Santo Petrus dan Santo Paulus, dalam seberapa banyak mereka telah mengabdikan seluruh hidup mereka kepada Tuhan, dengan kata-kata, tindakan dan perbuatan mereka.

Oleh karena itu marilah kita melanjutkan pekerjaan para Rasul, dengan menjadi pembawa Kabar Gembira Allah, bukan hanya dengan menginjili melalui kata-kata atau khotbah, tetapi yang lebih penting, dengan benar-benar menghayati pesan Injil dalam hidup kita, dengan saling mengasihi. , dengan menunjukkan belas kasihan dan pengampunan kepada mereka yang telah berbuat salah kepada kita, dan dengan tulus dan murah hati dalam memberi, memperluas cinta dan bantuan kita kepada orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan.

Masih banyak hal yang bisa kita semua lakukan, mengikuti jejak para Rasul, tetapi kita harus diilhami dan diberi energi oleh teladan Santo Petrus dan Santo Paulus, serta para Rasul lainnya dan semua orang kudus yang kudus. Tuhan. Mereka telah memberikan segalanya demi Tuhan, dan mereka telah bertahan melalui saat-saat sulit dan menantang demi umat Tuhan di Gereja. Sekarang, kita semua memikul tanggung jawab yang sama yang telah mereka pikul, dan kita semua perlu bekerja bersama sebagai anggota Gereja-Nya, untuk memastikan bahwa pekerjaan baik Tuhan untuk keselamatan umat-Nya akan berlanjut.

Oleh karena itu, marilah kita semua menyerahkan diri kita kembali kepada Tuhan, dan mengabdikan pekerjaan kita untuk keselamatan saudara-saudara kita. Marilah kita semua berusaha untuk memenuhi panggilan yang telah diberikan Tuhan kita kepada kita. Mari kita berjalan di jalan yang telah Dia tunjukkan kepada kita, mengikuti jejak St. Petrus dan St. Paulus, untuk kemuliaan Allah yang lebih besar dan untuk keselamatan umat-Nya. Amin.
(RENUNGAN PAGI) 
 
Baca renungan lainnya untuk Hari Raya St. Petrus dan St. Paulus, Rasul di lumenchristi.id silakan klik tautan ini

Antifon Komuni (Bdk. Mat 16:16.18)

Petrus berkata kepada Yesus, "Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Yesus menjawab, "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku."

Peter said to Jesus: You are the Christ, the Son of the living God. And Jesus replied: You are Peter, and upon this rock I will build my Church.


Tu es Petrus, et super hanc petram ædificabo Ecclesiam meam.
 
 

 

Selasa, 28 Juni 2022 Peringatan Wajib St. Ireneus, Uskup dan Martir - Pujangga Gereja

Selasa, 28 Juni 2022
Peringatan Wajib St. Ireneus, Uskup dan Martir - Pujangga Gereja
  
Cahaya Tuhan adalah sumber hidup; barangsiapa melihat Dia, mendapatkan hidup. (St. Ireneus)


Antifon Pembuka (Mal 2:6)

Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari kesalahan.

Doa Pagi
   
Ya Allah, Engkau telah menganugerahkan kepada Santo Ireneus, uskup, rahmat untuk meneguhkan Gereja-Mu dalam kebenaran dan damai. Semoga berkat doanya kami yang telah dibarui dalam iman dan kasih, selalu penuh perhatian untuk memajukan kesatuan dan kerukunan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
     
Bacaan dari Nubuat Amos (3:1-8; 4:11-12)


Hai orang Israel, dengarkanlah sabda Tuhan tentang dirimu ini, tentang segenap kaum yang telah Kutuntun ke luar dari tanah Mesir. Beginilah sabda-Nya, “Hanya kalian yang Kupilih dari segala kaum di muka bumi. Sebab itu Aku akan menghukum kalian karena kesalahanmu. Berjalankah dua orang bersama-sama jika mereka belum berjanji? Mengaumkah seekor singa di hutan apabila tidak mendapat mangsa? Bersuarakah singa muda dari sarangnya, jika belum menangkap apa-apa? Jatuhkah seekor burung ke dalam perangkap di tanah, apabila tidak ada jerat di sana? Membingkaskah perangkap, jika tidak ada yang ditangkap? Adakah sangkakala ditiup di suatu kota, dan orang-orang tidak gemetar? Adakah terjadi malapetaka di suatu kota, dan bukan Tuhan yang melakukannya. Sungguh, Tuhan Allah tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi. Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan Allah telah bersabda, siapakah yang tidak bernubuat? Aku telah menjungkirbalikkan kota-kotamu seperti Allah menjungkirbalikkan Sodom dan Gomora, sehingga kalian menjadi seperti puntung yang ditarik dari kebakaran. Namun kalian tidak berbalik kepada-Ku. Sebab itu demikianlah akan Kulakukan kepadamu, hai Israel. Oleh karena Aku akan melakukan yang demikian kepadamu, maka bersiap-siaplah untuk bertemu dengan Allah, hai Israel.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu.
Ayat. (Mzm 5:5-6.7.8)

1. Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.
2. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.
3. Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku mengharapkan sabda-Nya. 
      
Inilah Injil Suci menurut Matius (8:23-27)


Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu, dan murid-murid-Nya mengikuti Dia. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu ditimbus gelombang. Tetapi Yesus tidur. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya, “Tuhan, tolonglah, kita binasa!” Yesus berkata kepada mereka, “Mengapa kalian takut, hai orang yang kurang percaya!” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau. Maka danau menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya, “Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”

Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan

 
cc-by-sa-2.0.


Saudara-saudari terkasih, hari ini Gereja memperingati St Ireneus, seorang uskup terkenal dan martir suci Gereja, adalah teladan dalam tindakannya dalam hidup dan dalam imannya, bahwa ia harus menjadi inspirasi bagi kita masing-masing sebagai orang Katolik. St. Ireneus adalah Uskup Lugdunum di provinsi Galia Romawi, di tempat yang sekarang disebut Prancis.
 
  Dia terutama dikenang karena mahakaryanya, 'Melawan Bidah' yang ditulis melawan ajaran sesat yang berbahaya pada saat itu, terutama Gnostisisme yang merajalela pada masanya. Bidat Gnostik adalah iman sinkretis dan palsu, yang diciptakan oleh distorsi kebenaran Injil dan ajaran para Rasul, yang memperoleh banyak pengaruh dan pengaruh di banyak anggota Gereja. 
 
 Secara khusus, Gnostisisme mendukung pemuliaan hal-hal duniawi dan pelukan kesenangan dan kerusakan daging, melawan kebenaran Tuhan, yang membebaskan kita dari semua ini. godaan dan kebahagiaan palsu. St Ireneus mengabdikan dirinya untuk memerangi ajaran sesat ini dan memastikan bahwa kawanannya tetap setia pada iman di dalam Kristus. 
 
  Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, dapatkah kita mengikuti jejak St. Ireneus bagaimana ia dengan berani dalam membela imannya dan kebenaran Kristus melawan oposisi dunia itu sendiri, dari orang-orang kafir yang secara pribadi membersihkan Gereja dari para bidat yang berusaha mendistorsi dan menjungkirbalikkan ajaran-ajaran Gereja? Mari kita semua mengikuti jejaknya dan memperbarui iman kita kepada Tuhan.  
 
Semoga Tuhan beserta kita semua, dan semoga Dia terus menjaga kita, hari demi hari, agar kita semakin berbakti dan lebih berkomitmen kepada-Nya, dalam setiap tindakan dan perbuatan yang kita lakukan, sehingga dalam semua itu, kita akan selalu memuliakan Tuhan setiap hari dan setiap saat yang kita jalani. Amin. 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini   
 
Kami mengucapkan banyak terima kasih untuk bapak/ibu/saudara/i yang telah mendukung kami baik melalui doa maupun donasi. Tuhan memberkati. 
 
 
Rembrandt | Public Domain


Doa Malam


Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, semoga dengan bantuan rahmat-Mu kami senantiasa mampu menyadari kehadiran-Mu di dalam lubuk hati kami yang terdalam. Selain itu kami mampu merasakan kehadiran-Mu di setiap segi kehidupan yang kami alami, sehingga kami tetap berani bersaksi sebagai anak-anak-Mu dalam mengambil keputusan dan menanggung risikonya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
  
RENUNGAN PAGI

Senin, 27 Juni 2022 Hari Biasa Pekan XIII

 

Senin, 27 Juni 2022
Hari Biasa Pekan XIII

Di dalam Kerajaan Yesus, orang berdosa dapat memperoleh pengampunan, di sana semua orang adalah saudara. (Paus Paulus VI)


Antifon Pembuka (Mzm 50:23)

Siapa mempersembahkan kurban syukur, memuliakan Daku. Siapa jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan.

Doa Pagi

Allah Bapa sumber kebahagiaan, berkenanlah menghidupi kami dengan sabda-Mu dan membuat kami senang dan bahagia karena yakin bahwa Engkau selalu setia akan karya tangan-Mu berkat Yesus Kristus, yang memperkenalkan nama-Mu kepada kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Bacaan dari Nubuat Amos (2:6-10.13-16)
 
"Mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu."
  
Beginilah sabda Tuhan, “Karena tiga perbuatan jahat Israel , bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku. Sebab mereka telah menjual orang benar untuk mendapatkan uang, dan orang miskin karena sepasang kasut. Mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu dan membelokkan jalan orang sengsara. Anak dan ayah pergi menjamah perempuan muda yang sama, sehingga melanggar kekudusan nama-Ku. Mereka merebahkan diri di samping setiap mezbah di atas pakaian gadaian orang, dan minum anggur orang-orang yang kena denda di rumah Allah mereka. Padahal Akulah yang memusnahkan orang Amori dari depan mereka; orang-orang Amori yang tingginya seperti pohon aras dan kuat seperti pohon tarbantin. Akulah yang menuntun kalian keluar dari tanah Mesir, dan memimpin kalian empat puluh tahun lamanya di padang gurun, supaya kalian menduduki negeri orang Amori. Sesungguhnya Aku akan mengguncangkan tempat kalian berpijak seperti goncangan kereta yang sarat dengan berkas gandum. Orang cepat tidak mungkin lagi melarikan diri, orang kuat tak dapat menggunakan kekuatannya, dan pahlawan tak dapat melarikan diri. Pemegang panah tak dapat bertahan, orang yang cepat kaki takkan terluput, dan penunggang kuda tak dapat meluputkan diri. Juga orang yang berhati berani di antara para pahlawan akan melarikan diri dengan telanjang pada hari itu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah.
Ayat. (Mzm 50:16bc-17.18-19.20-21.22-23)
1. Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
2. Jika melihat pencuri, engkau berkawan dengan dia! Engkau bergaul dengan orang berzinah. Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya.
3. Engkau duduk, dan menjelek-jelekkan saudaramu, engkau memfitnah saudara kandungmu. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu.
4. Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah; waspadalah, jangan sampai Aku menerkam, dan tidak ada yang melepaskan. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 95:8) 
Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan   

Inilah Injil Suci menurut Matius (8:18-22)
 
"Ikutlah Aku."
  
Pada suatu hari banyak orang mengerumuni Yesus. Melihat hal itu Yesus menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya, “Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya, “Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya berkata kepada-Nya, “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.” Tetapi Yesus berkata kepada-Nya, “Ikutilah Aku, dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)


 
Renungan
 
 
 
Hampir semua orang menginginkan kehidupan yang nyaman.

Jadi selain cukup makan dan tempat tinggal yang nyaman, kita juga menginginkan keamanan finansial dan juga kemewahan seperti mobil besar yang bagus dan bahkan mungkin pelayan untuk melakukan pekerjaan kita untuk kita.

Namun, keinginan ini hanya ada dalam mimpi dan jarang dalam kenyataan.

Bahkan jika keinginan-keinginan ini dapat dicapai, mereka seperti lubang tanpa dasar dan kita tidak akan pernah bisa puas.

Ada sesuatu yang Yesus katakan dalam Injil yang perlu direnungkan dan dipikirkan.

Ketika Dia berkata bahwa Dia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya, Yesus hampir seperti mengatakan bahwa Dia tidak memiliki tempat di dunia ini dan bahwa tidak ada sesuatu pun yang menjadi milik-Nya.

Jika Yesus bisa mengatakan itu, lalu bagaimana dengan kita?

Dan jika kita ingin menjadi murid-Nya, apakah kita juga siap untuk hidup seperti Dia dan tidak punya tempat untuk meletakkan kepala kita?

Kita harus ingat bahwa kita hidup di dunia yang berlalu dan kita hanyalah penjaga dari apa yang kita miliki. Tidak ada yang benar-benar milik kita selamanya, dan kita juga tidak bisa membawa apapun dari sini ke akhirat.

Jika kita tidak punya tempat untuk meletakkan kepala kita di bumi, maka aspek lainnya adalah pasti ada suatu tempat di mana kita dapat memiliki harapan di mana hati kita akan beristirahat dan menemukan kepuasan.

Semoga harapan kita ada pada iman kita kepada Tuhan yang akan memberi kita kedamaian dan melindungi kita dari kecemasan sehingga hidup kita akan dijalani dengan harapan yang penuh sukacita. 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 

Doa Malam

Yesus, mampukanlah kami untuk setia dan tekun mengikuti Engkau sekalipun sebagai Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala. Izinkanlah kami tetap mengikuti Engkau sepanjang hidup kami. Sebab Engkaulah Tuhan, Penyelamat kami. Amin. 
 
Karya: photovs/istock.com
 
RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy