Kamis, 09 Juni 2022
Hari Biasa Pekan X
“Seluruh Kitab Suci itu semerbak oleh hembusan Roh Tuhan” (St. Ambrosius)
Antifon Pembuka (Mzm 85:13)
Kasih dan kesetiaan akan bertemu keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahakudus, utuslah kiranya Sabda-Mu dan siramilah bumi dengan hujan keselamatan. Baruilah kami selalu seturut citra Yesus, Adam Baru. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (18:41-46)
Hari Biasa Pekan X
“Seluruh Kitab Suci itu semerbak oleh hembusan Roh Tuhan” (St. Ambrosius)
Antifon Pembuka (Mzm 85:13)
Kasih dan kesetiaan akan bertemu keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahakudus, utuslah kiranya Sabda-Mu dan siramilah bumi dengan hujan keselamatan. Baruilah kami selalu seturut citra Yesus, Adam Baru. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (18:41-46)
"Elia berdoa, dan langit menurunkan hujan."
Sesudah peristiwa di Gunung Karmel, Elia berkata kepada Raja Ahab, “Pergilah, makan dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran.” Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak Gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah dengan mukanya di antara kedua lutut. Sesudah itu ia berkata kepada hambanya, “Naiklah ke atas, pandanglah ke arah laut!” Hamba itu naik ke atas, ia melihat ke arah laut dan berkata, “Tidak ada apa-apa.” Kata Elia, “Pergilah sekali lagi!” Demikianlah sampai tujuh kali. Pada ketujuh kalinya berkatalah hamba itu, “Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut.” Lalu kata Elia, “Pergilah dan katakan kepada Raja Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan.” Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel. Tetapi kuasa Tuhan berlaku atas Elia. Ia mengikat pinggangnya dan berlari mendahului Ahab sampai ke jalan yang menuju Yizreel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 846 (MTA Lama hal 118)
Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
atau Orang yang tulus akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 65:10abcd.10e-11.12-13)
1. Engkau mengindahkan tanah, lalu mengaruniainya kelimpahan; Engkau membuatnya sangat kaya. Sungai-sungai Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka.
2. Ya, beginilah Engkau menyediakannya: Engkau mengairi alur bajaknya, dan membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya; dengan derus hujan Engkau menggemburkannya dan memberkati tumbuh-tumbuhannya.
3. Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak; tanah-tanah padang gurun mengalirkan air, bukit-bukit berikat pinggangkan sorak-sorai.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepada kalian, sabda Tuhan; yaitu
supaya kalian saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kalian.
Inilah Injil Suci menurut Matius (5:20-26)
Inilah Injil Suci menurut Matius (5:20-26)
"Barangsiapa marah terhadap saudaranya, harus dihukum."
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kalian telah mendengar apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya, harus dihukum! Barangsiapa berkata kepada saudaranya: ‘Kafir!’ harus dihadapkan ke mahkamah agama, dan siapa yang berkata: ‘Jahil!’ harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah, dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dia di tengah jalan, supaya lawanmu jangan menyerahkan engkau kepada hakim, dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar utangmu sampai lunas.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Dikisahkan dalam bacaan pertama hari ini, tanah Israel mengalami kekeringan selama tiga setengah tahun dan ada juga kelaparan yang diakibatkannya. Tetapi raja Ahab sama sekali tidak terganggu oleh hal itu. Dalam pikirannya, kekeringan akan berakhir, hujan akan datang, dan kelaparan akan teratasi.
Jadi kita mungkin mengerti mengapa nabi Elia berkata kepada Ahab, "Kembalilah, makan dan minum". Itu lebih seperti komentar mencemooh tentang ketidakpeduliannya tentang penderitaan rakyatnya dan kepeduliannya yang egois.
Raja Ahab adalah sosok yang keras hati dan dia menjadi kasar karena terus-menerus menolak Tuhan. Dia telah melihat api dari surga yang memakan korban Elia, dia telah melihat 450 nabi berhala Baal dibunuh oleh Elia, rakyatnya menderita kekeringan dan kelaparan. Tapi dia masih tidak repot-repot untuk meminta bantuan Tuhan. Sebaliknya Elia yang berdoa.
Kita mungkin tidak memiliki kekerasan dan kekasaran hati seperti raja Ahab, tetapi Yesus memperingatkan kita bahwa jika kebajikan kita tidak lebih dalam dari ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dalam Injil, maka kita mungkin tahu apa artinya menjadi murid yang sebenarnya.
Dan jika kebajikan kita tidak lebih dalam dari mereka yang bukan Kristen, maka itu juga dapat berarti bahwa ajaran Yesus tidak melunakkan hati kita, dan jiwa kita seperti tanah yang kering dan lelah dari kekeringan dan kelaparan. Yesus ingin mencurahkan berkat-Nya kepada kita dan melembutkan hati kita dengan kasih-Nya sehingga hati kita akan menghasilkan buah pengampunan dan rekonsiliasi.
Jadi kita mungkin mengerti mengapa nabi Elia berkata kepada Ahab, "Kembalilah, makan dan minum". Itu lebih seperti komentar mencemooh tentang ketidakpeduliannya tentang penderitaan rakyatnya dan kepeduliannya yang egois.
Raja Ahab adalah sosok yang keras hati dan dia menjadi kasar karena terus-menerus menolak Tuhan. Dia telah melihat api dari surga yang memakan korban Elia, dia telah melihat 450 nabi berhala Baal dibunuh oleh Elia, rakyatnya menderita kekeringan dan kelaparan. Tapi dia masih tidak repot-repot untuk meminta bantuan Tuhan. Sebaliknya Elia yang berdoa.
Kita mungkin tidak memiliki kekerasan dan kekasaran hati seperti raja Ahab, tetapi Yesus memperingatkan kita bahwa jika kebajikan kita tidak lebih dalam dari ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dalam Injil, maka kita mungkin tahu apa artinya menjadi murid yang sebenarnya.
Dan jika kebajikan kita tidak lebih dalam dari mereka yang bukan Kristen, maka itu juga dapat berarti bahwa ajaran Yesus tidak melunakkan hati kita, dan jiwa kita seperti tanah yang kering dan lelah dari kekeringan dan kelaparan. Yesus ingin mencurahkan berkat-Nya kepada kita dan melembutkan hati kita dengan kasih-Nya sehingga hati kita akan menghasilkan buah pengampunan dan rekonsiliasi.