Hari Biasa Pekan XI
“Betapa besar belas kasih Tuhan Yesus kepada kita. Betapa banyak kasih sayang dan kebaikan-Nya!” (St. Siprianus)
Antifon Pembuka (Mzm 51:5-6a)
Aku sadar akan pelangaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkaulah aku berdosa.
Doa Pagi
Allah Bapa sumber belas dan cinta kasih, Engkau memancarkan sinar matahari kepada siapa pun, baik orang baik-baik maupun orang jahat. Kami mohon, semoga kami menaruh cinta kasih kepada musuh, serta mendoakan mereka yang membenci kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, karena kami telah berdosa.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.11.16)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa.
3. Palingkanlah wajah-Mu dari dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku! Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, penyelamatku, maka lidahku akan memasyhurkan keadilan-Mu!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan. Kasihilah sesamamu sebagaimana Aku mengasihi kamu.
Inilah Injil Suci menurut Matius (5:43-48)
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar bahwa disabdakan, ‘Kasihilah sesamamu manusia, dan bencilah musuhmu’. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kalian’. Karena dengan demikian kalian menjadi anak-anak Bapamu di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang yang jahat, dan juga bagi orang yang baik. Hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga bagi orang yang tidak benar. Apabila kalian mengasihi orang yang mengasihi kalian, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kalian hanya memberi salam kepada saudaramu saja, apakah lebihnya dari perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu kalian harus sempurna sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.”
Renungan
Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat membantu untuk menemukan potensi sesuatu.
Misalnya, serat optik telah sangat membantu dalam komunikasi dan transfer informasi.
Microchip telah membantu mengurangi ukuran peralatan elektronik dan meningkatkan efisiensi mesin.
Sebaliknya, penemuan potensi manusia yang sebenarnya entah bagaimana tertinggal.
Ini bukan hanya tentang potensi keterampilan dan bakat orang tersebut.
Ini tentang potensi spiritual seseorang, terutama di bidang cinta dan pengampunan.
Setiap orang memiliki potensi untuk mencintai mereka yang telah melakukan kesalahan padanya dan memaafkan mereka.
Almarhum Paus Yohanes Paulus II menunjukkan potensi ini ketika dia memaafkan orang yang menembaknya dengan mengunjunginya di penjara dan dia bahkan memeluknya.
Tindakan itu seharusnya membuat kita merenungkan potensi kita sendiri untuk mencintai dan memaafkan.
Jika Yesus berkata bahwa kita harus sempurna sama seperti Bapa kita sempurna, maka kita juga harus berdoa dan meminta Bapa kita di surga untuk membantu kita menemukan dan melepaskan dalam diri kita potensi untuk mengasihi dan mengampuni.
Doa Malam
Credit: valokuvaus/istock.com |