“Kemauan untuk mendengarkan sabda Allah adalah sebuah tanda garis kehidupan. Sama seperti seorang perantau, yang menunjukkan cinta pada tanah airnya dengan merindukan serta gembira mendengar kabar negerinya, demikian pula seorang Kristen, yang dengan penuh perhatian mendengarkan Dia yang berbicara mengenai tanah air surgawi, dapat mengatakan bahwa hatinya terarah ke surga.” — St. Antonius dari Padua
Antifon Pembuka (Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum kafir miskin dan menghibur yang remuk redam.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Santo Antonius, pengkhotbah yang ulung itu, Kaujadikan penolong dalam keperluan umat-Mu. Semoga berkat doa dan bantuannya dihadapan-Mu, kami Kautopang dalam segala perjuangan guna menjalankan ajaran hidup Kristiani. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Indahkanlah keluh kesahku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 5:2-3.5-6.7; Ul: 2b)
1. Berilah telinga kepada perkataanku, ya Tuhan, indahkanlah keluh kesahku. Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa.
2. Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.
3. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 119:105)
Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian mendengar, bahwa dahulu disabdakan, ‘Mata ganti mata; gigi ganti gigi.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Janganlah kalian melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu. Bila orang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Bila engkau dipaksa mengantarkan seseorang berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berikanlah kepada orang apa yang dimintanya, dan jangan menolak orang yang mau meminjam sesuatu dari padamu.”
Itu sudah memberi tahu kita bahwa itu bukan hal yang baik dan itu tidak normal dan jika tidak diobati, maka itu bisa menjadi konsekuensi yang mengerikan.
Dalam bacaan pertama, raja Ahab jelas terobsesi dengan sesuatu dan juga seseorang. Dia ingin kebun anggur Nabot menjadi kebun sayurnya, dan dia terobsesi dengan Nabot karena menolaknya.
Dia begitu terobsesi sehingga dia menjadi murung dan menolak untuk makan. Dan kemudian datanglah istrinya yang jahat, Izebel, yang merencanakan konspirasi melawan Nabot dan untuk menyingkirkannya.
Ketika Izebel memberi tahu raja Ahab bahwa Nabot telah mati, dia dengan gembira pergi ke kebun anggur Nabot untuk mengambilnya.
Itu adalah obsesi yang sangat jahat sehingga raja Ahab bahkan tidak peduli tentang hilangnya nyawa yang tidak bersalah. Dia hanya ingin kebun anggur itu dan dia juga ingin Nabot hilang dari pandangannya.
Sekarang, jika seorang hakim menjatuhkan penghakiman dan hukuman atas raja Ahab, dan jika kita adalah hakim itu, hukuman apa yang akan dijatuhkan kepada raja Ahab?
Apakah itu akan menjadi hukuman "mata ganti mata, dan gigi ganti gigi" bagi raja Ahab? Dan jika kita adalah kerabat dekat Nabot, apakah hukuman seperti itu cukup untuk raja Ahab?
Atau apakah kita ingin mempertimbangkan apa yang Yesus ajarkan dalam Injil? Ketika kita memikirkan semua ini, mari kita ingat bahwa ketika menyangkut kehidupan, kita harus menyerahkan penghakiman kepada Tuhan. Orang yang berbuat salah harus mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan.
Janganlah kita terobsesi dengan kejahatan, melainkan marilah kita kembali kepada Tuhan yang Maha Adil.. (RENUNGAN PAGI)