| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 14/15 Agustus 2022 Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga

 

Minggu, 14/15 Agustus 2022
Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga  
*14 Agustus khusus Indonesia
 
“Mengikuti kemenangan Putranya atas maut, Maria diangkat ke surga dengan jiwa dan raganya, untuk memerintah di sana sebagai Ratu di sebelah kanan Raja segala abad, tidak dapat mati. (Paus Pius XII)

   
Antifon Pembuka (Why 12:1)

Suatu tanda besar tampak di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan mahkota dua belas bintang pada kepalanya.

A great sign appeared in heaven: a woman clothed with the sun, and the moon beneath her feet, and on her head a crown of twelve stars.

Signum mágnum appáruit in caélo: múlier amícta sóle, et lúna sub pédibus éjus, et in cápite éjus coróna stellárum duódecim.

atau

Marilah kita semua bergembira dalam Tuhan, sambil merayakan hari pesta untuk menghormati Perawan Maria; karena pengangkatannya ke surga para Malaikat bergembira dan memuji Putra Allah.

Let us all rejoice in the Lord, as we celebrate the feast day in honor of the Virgin Mary, at whose Assumption the Angels rejoice.

Gaudeamus omnes in Domino, diem festum celebrantes sub honore Mariæ Virginis: de cuius Assumptione gaudent angeli, et collaudant Filium Dei.


Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Perawan Maria yang tak bernoda, Bunda Putra-Mu, telah Engkau angkat ke dalam kemuliaan surgawi dengan jiwa dan raganya. Kami mohon, semoga dengan tetap mengarahkan hati kepada perkara-perkara surgawi, kami layak ikut serta dalam kemuliaannya.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
     
Bacaan dari Kitab Wahyu (11:19a; 12:1-6a.10ab)
    
   
"Seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya."
   
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya. Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu direnggut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan tahta-Nya. Lalu perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah! Sebab para pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah, telah dilemparkan ke bawah!”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do=d, 2/2, PS 861
Ref. Segala keturunan akan menyebut aku bahagia
Ayat. (Mzm 45:10-12.16 Ul:10d)
1. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, Lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya.
2. Di antara mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari ofir.
3. Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja. 
 
  

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (15:20-26)
  
"Kristus sebagai buah sulung, sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya."
        
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tibalah kesudahan, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh terakhir, yang Ia binasakan ialah maut.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah. 
 
     
Bait Pengantar Injil, do=f, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Maria diangkat ke surga, para malaikat bergembira.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (1:39-56)
  
"Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan meninggikan orang-orang yang rendah."
   
Beberapa waktu sesudah kedatangan malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring; “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah Kudus. Rahmat-Nya turun temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya, Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)
    

 
Renungan 
  
Credit: Michelangelo di Pietro Mencherini

 
Hari Raya ini memiliki judul yang unik dan memiliki makna yang unik juga.

Jelas, hari raya SP. Maria Diangkat ke Surga bukan tentang anggapan atau sesuatu yang diterima sebagai benar atau pasti terjadi, tanpa bukti.

Sebaliknya, Hari Raya SP. Maria Diangkat ke Surga adalah tentang Maria mengambil tempatnya di surga, tubuh dan jiwa, dan itu adalah hak istimewa yang dianugerahkan kepadanya oleh Tuhan.
  
Hari raya ini menegaskan kepercayaan sejak awal Gereja bahwa Maria diangkat ke surga oleh tindakan kasih Allah.

Sama seperti Kebangkitan dan Kenaikan Yesus menaklukkan dosa dan kematian dan membuka surga bagi warisan kita, Maria adalah orang pertama yang menerima upah ini melalui jasa Yesus Kristus.

Dan apa yang Maria telah terima, itu juga menjadi upah kekal kita.

Sebagai ibu Yesus Kristus, dia menerima upah ini karena dia berkata "Ya" pada Kabar Sukacita, dan terus berkata "Ya" kepada Tuhan.

Dan sebagai Bunda kita, Maria juga ingin berbagi pahala ini dengan kita.

Dalam Injil, dia menyatakan satu hal yang diperlukan bagi kita untuk mencapai upah ini – kerendahan hati.

Dengan kerendahan hati kita akan mengalami belas kasihan Tuhan yang akan datang membantu kita saat kita berusaha untuk melakukan kehendak Tuhan.

Dengan kerendahan hati, hidup kita akan memberitakan kebesaran Tuhan dan bersorak-sorai di dalam Allah Juruselamat kita.

Dengan kerendahan hati kita akan menyadari betapa tidak berguna dan sia-sianya kesombongan, keegoisan, keangkuhan, keangkuhan dan terlalu percaya diri pada kemampuan dan sumber daya kita sendiri dan tidak bergantung pada Tuhan.

Pada akhirnya, dengan kerendahan hati dan dengan kemurahan Tuhan kita akan menolak godaan untuk berbuat dosa, agar tidak kehilangan pahala kekal dari Tuhan.

Jadi dalam merayakan hari raya SP. Maria Diangkat ke Surga, kita bergabung dengan Maria untuk memuliakan Tuhan Juruselamat kita saat kita menetapkan hati kita untuk bersama Tuhan di surga.

Pada saat yang sama, kita memperbaharui devosi kita kepada Maria Bunda kita dan mengikutinya dalam melakukan kehendak Tuhan sehingga Tuhan pada gilirannya akan melakukan hal-hal besar bagi kita.
   
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini

Bacaan dan Renungan Minggu Biasa XX khusus untuk Anda yang berada di luar Indonesia klik tautan ini
Antifon Komuni 
   
Berbahagialah rahim Perawan Maria, yang telah mengandung Putra Bapa yang kekal. (Bdk. Luk 11:27)

atau
 
Segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku (lih. Luk 1:48-49)
    
Beatam me dicent omnes generationes, quia fecit mihi magna qui potens est. (Luk 1:48-49)
 
 

  [RENUNGAN PAGI]

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy