Hari Biasa Pekan XXIII
"Tidak ada orang yang bisa hidup tanpa kegembiraan. Itulah sebabnya seseorang yang kehilangan kebahagiaan spiritual mengejar kesenangan duniawi.” — St. Thomas Aquinas
Antifon Pembuka (Luk 6:20)
Berbahagialah orang yang miskin karena merekalah yang empunya Kerajaan Allah.
Doa Pagi
Ya Allah, kami bersyukur karena melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menyampaikan Sabda Bahagia kepada kami yang miskin dan lemah ini. Semoga, Sabda Putra-Mu itu menjadikan kami kaya akan belas kasih dan perhatian kepada mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan menderita. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (7:25-31)
Saudara-saudara, mengenai para gadis aku tidak mendapat suatu perintah dari Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercaya berkat rahmat yang telah kuterima dari Tuhan. Aku berpendapat bahwa mengingat zaman darurat sekarang ini baiklah orang tetap dalam keadaannya. Adakah engkau terikat pada seorang wanita? Janganlah mengusahakan perceraian. Adakah engkau tidak terikat pada seorang wanita? Janganlah mencari seorang. Tetapi kalau engkau kawin, engkau tidak berdosa. Dan kalau seorang gadis kawin, ia tidak berbuat dosa. Tetapi, orang-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani, dan aku mau menghindarkan kalian dari kesusahan itu. Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan: Waktunya singkat! Sebab itu dalam waktu yang masih sisa ini: mereka yang beristeri hendaknya berlaku seolah-olah tidak beristeri; dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli. Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia yang kita kenal sekarang ini akan berlalu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu.
Ayat. (Mzm 45:11-12.14-15.16-17)
1. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
2. Keindahan belaka puteri raja itu, pakaiannya bersulamkan emas. Dengan pakaian bersulam berwarna-warni ia dibawa kepada raja; anak-anak dara mengikutinya, yakni teman-temannya, yang didatangkan untuk dia.
3. Dengan sukacita dan sorak sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja. Para leluhurmu akan diganti oleh anak-anakmu nanti; mereka akan kauangkat menjadi pembesar di seluruh bumi.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 6:23ab)
Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:20-26)
Pada waktu itu Yesus memandang murid-murid-Nya, lalu berkata, “Berbahagialah, hai kalian yang miskin, karena kalianlah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kalian yang kini kelaparan, karena kalian akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kalian yang kini menangis, karena kalian akan tertawa. Berbahagialah, bila demi Anak Manusia kalian dibenci, dikucilkan, dan dicela serta ditolak. Bersukacitalah dan bergembiralah pada waktu itu karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kalian, orang kaya, karena dalam kekayaanmu kalian telah memperoleh hiburan. Celakalah kalian, yang kini kenyang, karena kalian akan lapar. Celakalah kalian, yang kini tertawa, karena kalian akan berdukacita dan menangis. Celakalah kalian, jika semua orang memuji kalian; karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”
Renungan
Dalam bacaan pertama, St Paulus memberikan perspektif yang mungkin terdengar dari dunia ini. Tapi mungkin juga terdengar seperti perspektif bahwa kita sampai pada akhir dunia ini.
St Paulus mengatakan hal-hal seperti "Waktunya singkat", "dunia yang kita kenal sekarang ini akan berlalu".
Dari perspektif itulah dia memberikan pemikiran dan refleksinya tentang kehidupan, pernikahan, selibat.
Dalam Injil, Yesus memberikan ajaran tentang hidup dan kebahagiaan. Ajarannya mungkin terdengar seperti keluar dari dunia ini.
Tetapi sekali lagi itu adalah ajaran yang akan kita pahami ketika kita melihatnya dari sudut pandang ujung dunia ini.
Karena ketika kita sampai pada akhir zaman kita di dunia ini, yang penting bukanlah kekayaan, makanan atau kesenangan.
Ketika saat itu tiba, kita ingin diberkati dengan damai dan sukacita. Berkat itu menjadi milik kita ketika kita mulai menjalani hidup kita dalam kasih kepada Tuhan dan sesama. Janganlah kita menunggu sampai hari terakhir kita untuk melakukan itu.
________________________________________________________
GOOGLE FORM PRE ORDER
https://bit.ly/CANTATE2022