Hari Biasa Pekan XXVIII
Berdoa dengan giat berarti mengetuk pintu pada Tuhan. (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Mzm 33:12-13)
Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya. Dari surga Allah memandang dan melihat semua anak manusia.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahapengasih, Engkau selalu memperhatikan segala sesuatu yang hidup. Baik manusia maupun makhluk lainnya merasa aman tenteram di hadapan-Mu. Semoga penyelenggaraan-Mu meresap dalam hidup kami dan membuat kami penuh belas kasih terhadap siapa pun di sekitar kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu.
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9.10-11)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan, Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan!
5. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merasa kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan tidak akan kekurangan suatu pun.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 33:22)
Renungan
Ketika kita dapat memahami apa itu kemunafikan sebenarnya, maka kita mungkin juga menyadari bahwa itu bukan urusan pribadi. Karena kemunafikan individu mempengaruhi orang lain dan juga mendistorsi pendapat dan kesan orang lain. Kemunafikan tidak hanya datang dalam banyak penyamaran; butuh banyak penyamaran. Misalnya, ketidakpedulian atau penghinaan dapat menyamar sebagai tidak bersalah ketika kita mengatakan "Saya tidak tahu"
Yesus memberitahu kita dalam Injil hari ini untuk tidak takut karena rasa takut menyebabkan kecemasan dan keresahan. Ketakutan juga membuat kita buta dan kita tidak dapat melihat harga diri kita di hadapan Tuhan, dan itu menghalangi kita untuk menerima kasih Tuhan.
Marilah kita mempersembahkan ketakutan, kecemasan dan kekhawatiran kita kepada Tuhan, sehingga apa yang tertutup akan terungkap dan apa yang tersembunyi akan menjadi jelas. (RENUNGAN PAGI)
Credit: PaoloGaetano/istock.com |