Hari Biasa Pekan XXX
Berjalanlah dengan kakimu di bumi, tetapi hatimu di surga. (St. Yohanes Bosko)
Antifon Pembuka (Ef 4:32)
Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Doa Pagi
Allah Bapa kami di surga, berkatilah kami dengan sabda-Mu dan jadikanlah kami orang yang mewujudkan cinta kasih-Mu kepada manusia di dalam tingkah laku kami, berkat Yesus Putra-Mu terkasih, yang membimbing kami menempuh jalan-Mu. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (4:32-5:8)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Atau Jadilah penurut Allah sebagai anak-anak kesayangan.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R: 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Yoh 17:17b.a)
Inilah Injil Suci menurut Lukas (13:10-17)
Pada suatu hari Sabat Yesus mengajar dalam salah satu rumah ibadat. Di situ ada seorang wanita yang telah delapan belas tahun dirasuk roh. Ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. Ketika Yesus melihat wanita itu dipanggil-Nyalah dia. Lalu Yesus berkata, "Hai Ibu, penyakitmu telah sembuh." Kemudian wanita itu ditumpangi-Nya tangan, dan seketika itu juga ia berdiri tegak dan memuliakan Allah. Tetapi kepala rumah ibadat itu gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat. Lalu ia berkata kepada orang banyak, "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu dari hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya, "Hai orang-orang munafik, bukankah kalian semua melepaskan lembu dan keledaimu pada hari Sabat dan membawanya ke tempat minum? Nah, wanita ini sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis. Bukankah dia harus dilepaskan dari ikatannya itu karena dia keturunan Abraham?" Waktu Yesus berbicara demikian, semua lawan-Nya merasa malu, sedangkan orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia yang telah dilakukan-Nya.
Renungan
Tetap saja sakit tidak bisa dianggap enteng karena sakit membuat kita lelah dan kita tidak memiliki kualitas hidup yang kita inginkan.
Oleh karena itu, kesehatan yang baik adalah apa yang kita doakan agar kita dapat menjalani hidup sepenuhnya dan bahagia.
Dalam Injil, kami mendengar tentang seorang wanita yang selama delapan belas tahun telah dirasuki oleh roh yang membuatnya lemah, dan dia membungkuk dua kali dan tidak dapat berdiri tegak.
Dia berada di rumah ibadat, dan jelas doa utamanya adalah untuk menghilangkan penderitaannya.
Ketika Yesus menyembuhkannya dari kelemahannya, dia segera berdiri tegak dan dengan sukacita yang besar, dia memuliakan Tuhan.
Jika demikianlah sukacita dari penyembuhan fisik, maka ada sukacita yang lebih besar lagi dalam penyembuhan rohani.
Dosa dalam bentuk apapun adalah penderitaan rohani yang membuat kita tidak murni dan mengikis kedamaian dan sukacita di hati kita.
Dalam bacaan pertama, Rasul Paulus memberikan beberapa contoh dosa yang menghancurkan kita di dalam.
Dosa menggelapkan hati kita, tetapi pengampunan Tuhan menyinari dan membersihkan kita dan memberi kita kedamaian dan sukacita.
Marilah kita selalu tetap bersatu dengan Tuhan dan menjadi anak-anak terang.(RENUNGAN PAGI)