| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 04 November 2022 Peringatan Wajib St. Karolus Boromeus, Uskup

 

Jumat, 04 November 2022
Peringatan Wajib St. Karolus Boromeus, Uskup
    
Bagi para pelayan Gereja, tidak ada sesuatu yang begitu mutlak perlu seperti doa pribadi. (St. Karolus Boromeus)

     

Antifon Pembuka (Flp 3:21)
  
Kristus akan mengubah tubuh kita yang hina menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, berdasarkan kuasa yang membuat Dia sanggup menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

Doa Pagi
  

Allah Bapa, sumber segala pembaharuan, kuatkanlah kiranya dalam umat-Mu semangat yang menjiwai uskup-Mu Santo Karolus Boromeus. Semoga Gereja-Mu selalu diperbarui dan semakin menyerupai Kristus, sehingga sanggup menampakkan wajah Kristus kepada dunia.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (3:17-4:1)
    
  
 
"Kita menantikan Sang Penyelamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia."
        
Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka yang hidup seperti kami. Sebab seperti yang telah sering kukatakan kepadamu dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang hidup sebagai musuh salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut, dan kemuliaan mereka ialah hal-hal aib, sedangkan pikiran mereka semata-mata tertuju ke perkara-perkara duniawi. Tetapi kita adalah warga Kerajaan Surga. Dari sana juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus, Sang Penyelamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, sesuai dengan kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya. Karena itu, saudara-saudaraku yang kukasihi dan kurindukan, sukacita dan mahkotaku, berdirilah dengan teguh dalam Tuhan!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref.  Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122:1-5)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumahTuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 2:5) 
Sempurnalah kasih Allah dalam hati orang yang mendengarkan Sabda Kristus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:1-8)
     
"Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang."
        
Pada suatu ketika berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. Maka si kaya itu memanggil bendaharanya dan berkata, 'Apakah yang telah kudengar tentang dirimu? Berilah pertanggungjawaban atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh bekerja sebagai bendahara lagi.' Berkatalah bendahara itu dalam hatinya, 'Apakah yang harus kuperbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan kuperbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang mau menampung aku di rumah mereka.' Lalu ia memanggil satu demi satu orang yang berutang kepada tuannya. Berkatalah ia kepada yang pertama, 'Berapa besar utangmu pada tuanku?' Jawab orang itu, 'Seratus tempayan minyak.' Lalu kata bendahara itu, 'Inilah surat utangmu. Duduklah dan buatlah surat utang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan.' Kemudian ia berkata kepada yang lain, 'Dan Saudara, berapa utangmu?' Jawab orang itu, 'Seratus pikul gandum.' Katanya kepada orang itu, 'Inilah surat utangmu. Buatlah surat utang lain: Delapan puluh pikul.' Bendahara yang tidak jujur itu dipuji tuannya, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

   
Renungan
  
     Sering kali, beberapa ide terbaik kita muncul dari situasi putus asa. Dibutuhkan beberapa urgensi atau keadaan darurat untuk membuat kita mencoba ide dan pilihan yang tidak akan kita pertimbangkan sebelumnya.

Seperti halnya dengan pelayan yang tidak jujur ​​dalam Injil hari ini. 
  
Perumpamaan ini bisa sulit untuk ditafsirkan dan dipahami jika kita tidak memahami maksud Yesus.

Yesus menunjukkan urgensi dan energi yang dengannya manusia duniawi mengamankan masa depannya ketika dalam bahaya.

Yesus bahkan mendesak kita, anak-anak terang, untuk memiliki urgensi ketika datang ke masa depan kekal kita.

Jika tidak, seperti yang dikatakan oleh bacaan pertama, kita mungkin akan membuat makanan menjadi tuhan kita dan bahkan bisa bangga dengan sesuatu yang seharusnya memalukan dan hal-hal duniawi adalah satu-satunya hal yang penting bagi kita.
   
Rasul Paulus mendesak umatnya untuk tidak menyerah tetapi untuk tetap setia kepada Tuhan.

Oleh karena itu, urgensinya bukanlah untuk terlibat dalam kesibukan aktivitas untuk mempersiapkan tujuan kekal kita.

Sebaliknya urgensinya adalah dalam kehidupan yang biasa dan monoton.

Ketika kita bisa setia kepada Tuhan dalam hal-hal kecil biasa dan tetap fokus kepada Tuhan meskipun hidup monoton, maka kita siap untuk kehidupan kekal.
. (RENUNGAN PAGI)
         
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
Baca: Orang Kudus hari ini: 04 November 2022 St. Karolus Borromeus  
  
Orang-orang Kristen harus rela meringankan kemalangan orang-orang yang berkekurangan. Seorang Kristen adalah bendahara harta pusaka Tuhan (Katekismus Gereja Katolik, 952) 


Karya: 279photo/istock.com
Antifon Komuni (Mat 20:28)
 
Putra Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan manusia. 

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy