Rabu, 02 November 2022
Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman
"Saya melihat Malaikat Pelindung saya, yang memerintahkan saya untuk mengikutinya. Sesaat saya berada di tempat berkabut penuh api di mana ada kerumunan besar jiwa-jiwa yang menderita. Mereka berdoa dengan khusyuk, tetapi tanpa pengaruh bagi diri mereka sendiri; hanya kita bisa datang membantu mereka. Api yang membakar mereka tidak menyentuh saya sama sekali. Malaikat Pelindung saya tidak meninggalkan saya untuk sesaat. Saya bertanya kepada jiwa-jiwa ini apa penderitaan terbesar mereka. Mereka menjawab saya dengan satu suara bahwa siksaan terbesar mereka merindukan Tuhan ... [Aku mendengar suara batin] yang berkata, Rahmat-Ku tidak menginginkan ini, tetapi keadilan menuntutnya." — St. Maria Faustina Kowalska, (Buku Harian Santa Maria Faustina Kowalska, 20)
"Saya melihat Malaikat Pelindung saya, yang memerintahkan saya untuk mengikutinya. Sesaat saya berada di tempat berkabut penuh api di mana ada kerumunan besar jiwa-jiwa yang menderita. Mereka berdoa dengan khusyuk, tetapi tanpa pengaruh bagi diri mereka sendiri; hanya kita bisa datang membantu mereka. Api yang membakar mereka tidak menyentuh saya sama sekali. Malaikat Pelindung saya tidak meninggalkan saya untuk sesaat. Saya bertanya kepada jiwa-jiwa ini apa penderitaan terbesar mereka. Mereka menjawab saya dengan satu suara bahwa siksaan terbesar mereka merindukan Tuhan ... [Aku mendengar suara batin] yang berkata, Rahmat-Ku tidak menginginkan ini, tetapi keadilan menuntutnya." — St. Maria Faustina Kowalska, (Buku Harian Santa Maria Faustina Kowalska, 20)
*Pada hari ini setiap Imam dapat merayakan tiga misa dengan mengingat
ketentuan yang ditetapkan oleh Benediktus XV melalui Konstitusi
Apostolik, 10 Agustus 1915: AAS (1915), hlm. 401-405.
MISA 1
Antifon Pembuka (bdk. 1Tes 4:14; 1Kor 15:22)
Sebagaimana Yesus telah wafat dan bangkit, demikian semua orang yang meninggal dalam Dia, akan dijemput Allah bersama Yesus. Dan seperti semua manusia mati dalam Adam, demikian semua orang dihidupkan kembali dalam Kristus.
Just as Jesus died and has risen again, so through Jesus God will bring with him those who have fallen asleep; and as in Adam all die, so also in Christ will all be brought to life.
Ref. Requiem æternam dona eis Domine: et lux perpetua luceat eis.
1. Te decet hymnus, Deus, in Sion; et tibi reddetur votum in Ierusalem. (Antifon)
2. Qui audis orationem, ad te omnis caro veniet propter iniquitatem. (Antifon)
3. Etsi prævaluerunt super nos impietates nostræ, tu propitiaberis eis. (Antifon)
4. Beatus quem elegisti et assumpsisti, inhabitabit in atriis tuis. (Antifon)
5. Replebimur bonis domus tuæ, sanctitate templi tui. (Antifon)
Pengantar
Hari ini secara khusus kita mengenangkan dan mendoakan kaum keluarga, sahabat, dan kenalan kita yang sedang menantikan keselamatan di api penyucian. Sesudah kematian, hubungan kita dengan semua yang mendahului kita tak terputuskan. Cinta kita kepada mereka diteruskan melampaui batas-batas maut. Cinta kita kepada anggota keluarga, sahabat dan kenalan tidak mati dan berhenti seiring dengan kematiannya. Inilah cinta yang dihayati dalam Gereja Katolik. Karena itu, bukan hanya waktu meninggal dan hari-hari tertentu sesudahnya, tetapi juga setiap tanggal 2 November Gereja Katolik merayakan peringatan mulia arwah semua orang beriman.
Doa Pembuka
Ya Allah, kami mohon, berkenanlah mendengarkan doa-doa kami. Engkau telah menganugerahkan kepada kami iman yang kokoh akan Putra-Mu yang bangkit dari antara orang mati. Semoga Engkau meneguhkan harapan kami bahwa bersama hamba-hamba-Mu yang telah meninggal kami pun akan bangkit untuk hidup abadi. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (12:43-46)
"Kami yakin bahwa orang yang meninggal dengan saleh akan menerima pahala yang indah."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan
atau
Aku menanti-nantikan Tuhan, aku mengharapkan firman-Nya.
Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab; Ul:lh.5)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dan segala kesalahannya.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan, di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
atau Mazmur 42, Mazmur 63 atau Mazmur 122
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Singkat: 15:20-23)
"Semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus."
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Panjang: 15:12-34)
Saudara-saudara, jika kami beritakan bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau kebangkitan orang mati tidak ada, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah pula kepercayaanmu. Apalagi, andaikata betul demikian, kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan bahwa Ia telah membangkitkan Kristus, padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, andaikata benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab andaikata benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan kalau Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu, dan kamu masih hidup dalam dosamu. Dengan demikian binasa pulalah orang-orang yang mati dalam Kristus. Dan jikalau kita berharap pada Kristus dalam hidup ini saja, maka kita adalah orang-orang yang paling malang di antara semua manusia. Namun ternyata Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa “segala sesuatu telah ditaklukkan”, maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk didalamnya. Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya dibawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua. Jika demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal? Dan kami juga—mengapakah kami setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya? Saudara-saudara, tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar. Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka “marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati.” Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 6:40)
Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku, jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
"Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal."
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini, Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman, kita mengingat semua saudara kita yang telah pergi sebelum kita, semua orang yang telah kita kenal dan telah meninggalkan kita, dan bahkan semua orang lain, orang asing yang tidak kita kenal, tetapi memang telah meninggalkan kehidupan duniawi ini. Hari ini kita mengingat semua jiwa umat beriman yang telah meninggal, sama seperti kemarin kita bersukacita bersama dalam kemuliaan orang-orang kudus, mereka yang dianggap layak oleh Allah dan Gereja-Nya untuk menerima langsung kemuliaan surga.
Dan hari ini, kita berdoa bagi mereka yang telah meninggalkan kehidupan duniawi ini, namun kami tidak yakin akan keadaan mereka setelah kematian duniawi mereka, apakah mereka akan cukup layak untuk masuk kerajaan surga, atau apakah mereka harus menderita di api penyucian sebelum mereka dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah, atau apakah kejahatan atau dosa mereka telah mengalahkan mereka dan membuat mereka dihakimi sebagai layak masuk neraka. Bukan kita yang memutuskan, tapi Tuhan.
Bagi banyak dari kita, reaksi naluriah kita setelah memikirkan kematian adalah ketakutan, yaitu kita takut mati, karena ketidakpastian nasib kita, dan pada akhirnya, tentu saja, banyak dari kita merasa sulit untuk berpisah dengan apa pun yang telah kita capai dan dimiliki di dunia ini, mengakibatkan banyak dari kita mencoba untuk melestarikan apa pun yang kita miliki, hidup kita dan masa muda kita, dengan banyak penekanan ditempatkan pada upaya untuk memperpanjang hidup kita dan mempertahankan penampilan muda kita.
Banyak dari kita sangat berduka karena kehilangan orang yang kita cintai karena kematian, terutama karena kita berpikir bahwa kita tidak akan melihat mereka lagi, dan kita tidak tahan untuk berpisah dari mereka. Adalah bagian dari naluri alamiah kita sebagai manusia untuk bersedih, karena bagaimanapun juga, ketika kita tidak lagi dapat berinteraksi secara fisik dengan seseorang yang kita cintai dan sayangi, kita memang seharusnya merasa terganggu dengan kenyataan baru tersebut.
Tetapi kita tidak boleh kehilangan harapan atau putus asa, karena Tuhan sendiri telah menjelaskan kepada kita dalam banyak kesempatan, bahwa Dia telah datang ke dunia agar kita semua memiliki harapan, karena kematian dan kebangkitan-Nya, yang menunjukkan kepada kita semua itu bahwa ada jalan keluar dari kegelapan dan keputusasaan itu, jalan menuju keselamatan kita di dalam Tuhan kita. Dan itulah harapan yang harus kita semua ingat hari ini, bahkan saat kita berduka karena kehilangan orang yang kita cintai.
Ingatlah, saudara-saudara, bahwa kematian Kristus diikuti oleh kebangkitan-Nya, dan Dia telah berjanji kepada kita semua melalui murid-murid-Nya, bahwa Dia akan membangkitkan semua orang yang setia kepada-Nya pada akhir zaman, dan kita semua akan dipersatukan kembali, dengan orang-orang terkasih kita, dengan saudara-saudara kita yang dengannya kita mungkin telah berpisah untuk sementara waktu. Jika kita percaya akan hal ini, maka sungguh, kita seharusnya sama sekali tidak perlu takut akan kematian, baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain di sekitar kita, karena kematian bukanlah akhir, melainkan transisi dan awal menuju kehidupan baru yang penuh dengan sukacita baru dengan Tuhan kita.
Oleh karena itu, hari ini, pada saat kita merayakan Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman, pertama-tama marilah kita semua menyadari bahwa ada tiga bagian Gereja, Gereja yang telah mulia di surga, yang terdiri dari orang-orang kudus Tuhan, yang telah dianggap layak untuk segera menikmati sukacita Kerajaan Tuhan; kita semua yang hidup di dunia ini saat ini, yang menjalani perjuangan sehari-hari dalam hidup kita, dan akhirnya Gereja dalam penderitaan, untuk siapa kita berdoa hari ini.
Bagi Gereja dalam penderitaan terdiri dari semua orang beriman yang telah hidup dalam kasih karunia Allah, meninggal dalam keadaan rahmat, tetapi dosa-dosa ringan atau dosa-dosa kecilnya belum sepenuhnya dibersihkan dan diampuni darinya. Mereka belum dapat bersama dengan Tuhan, karena mereka tidak dapat membawa dosa ke hadapan Tuhan, karena dosa tidak memiliki tempat di hadapan-Nya. Namun demikian, mereka juga telah ditemukan cukup layak untuk lolos dari kutukan kekal di neraka, yang hanya diperuntukkan bagi mereka yang perbuatan jahat dan kejahatannya benar-benar melebihi perbuatan baik mereka.
Jadi hari ini, pertama-tama, kita harus berdoa bagi jiwa-jiwa di api penyucian, yang menderita rasa sakit dari api suci pemurnian, menanggung akibat dari penderitaan mereka. Kita berdoa agar Tuhan mengurangi penderitaan dan cobaan berat mereka, dan bersedia untuk sepenuhnya membebaskan saudara-saudara kita di api penyucian dosa-dosa mereka, sehingga mereka akhirnya dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga dan mengambil bagian dalam warisan mulia yang disediakan bagi mereka.
Dan kedua, kita juga harus merenungkan bagaimana kita sendiri menjalani hidup kita di dunia ini. Jiwa-jiwa di api penyucian tahu betul apa yang telah mereka lakukan dalam hidup, semua hal yang telah mereka lakukan yang membawa mereka ke dalam api penyucian bukannya langsung menikmati surga yang mulia. Dan mereka pasti tidak ingin kita berakhir di tempat mereka juga.
Mengetahui betapa kita semua terkait satu sama lain, bahkan di luar alam dunia ini, kita harus semakin diilhami untuk menjalani kehidupan Kristen yang baik dan saleh. Kita tidak boleh mengambil risiko, saudara dan saudari dalam Kristus, karena yang dipertaruhkan tidak lain adalah kita sendiri, keadaan keselamatan kita sendiri atau apakah itu akan menjadi kutukan.
Marilah kita semua tidak menunggu sampai terlambat bagi kita, tetapi sebaliknya, bekerja sama dan saling membantu untuk menemukan jalan kita kepada Tuhan, dengan melakukan apa yang benar di mata Tuhan, dengan ketaatan dan komitmen kita yang tidak pernah gagal, dengan mencintai saudara-saudara kita yang membutuhkan, jadilah dermawan-dermawan dalam segala hal. Dan janganlah kita juga melupakan saudara-saudara kita yang terkasih, kerabat kita yang terkasih dan bahkan orang asing yang juga saudara dan saudari kita, anak-anak dari Allah yang sama, bahwa kita harus mempersembahkan kepada mereka doa-doa kita dan untuk Kurban Misa Kudus yang akan dipersembahkan bagi mereka.
Marilah kita saling mendoakan, semoga kita semua pada akhirnya dapat bertahan melalui semua tantangan sulit di dunia ini, dan memberikan yang terbaik untuk melakukan kehendak Tuhan kita, tidak lagi suam-suam kuku dan ragu-ragu dalam iman kita, tetapi sebaliknya menjadi murid sejati Tuhan kita, melakukan kehendak-Nya dalam semua yang kita katakan, lakukan dan lakukan. Semoga Tuhan memberkati kita semua, dan semoga semua jiwa saudara kita, mereka yang setia dan telah pergi, menemukan perhentian yang mereka butuhkan di dalam Tuhan. Requiescat di Pace. Amin.
Dan hari ini, kita berdoa bagi mereka yang telah meninggalkan kehidupan duniawi ini, namun kami tidak yakin akan keadaan mereka setelah kematian duniawi mereka, apakah mereka akan cukup layak untuk masuk kerajaan surga, atau apakah mereka harus menderita di api penyucian sebelum mereka dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah, atau apakah kejahatan atau dosa mereka telah mengalahkan mereka dan membuat mereka dihakimi sebagai layak masuk neraka. Bukan kita yang memutuskan, tapi Tuhan.
Bagi banyak dari kita, reaksi naluriah kita setelah memikirkan kematian adalah ketakutan, yaitu kita takut mati, karena ketidakpastian nasib kita, dan pada akhirnya, tentu saja, banyak dari kita merasa sulit untuk berpisah dengan apa pun yang telah kita capai dan dimiliki di dunia ini, mengakibatkan banyak dari kita mencoba untuk melestarikan apa pun yang kita miliki, hidup kita dan masa muda kita, dengan banyak penekanan ditempatkan pada upaya untuk memperpanjang hidup kita dan mempertahankan penampilan muda kita.
Banyak dari kita sangat berduka karena kehilangan orang yang kita cintai karena kematian, terutama karena kita berpikir bahwa kita tidak akan melihat mereka lagi, dan kita tidak tahan untuk berpisah dari mereka. Adalah bagian dari naluri alamiah kita sebagai manusia untuk bersedih, karena bagaimanapun juga, ketika kita tidak lagi dapat berinteraksi secara fisik dengan seseorang yang kita cintai dan sayangi, kita memang seharusnya merasa terganggu dengan kenyataan baru tersebut.
Tetapi kita tidak boleh kehilangan harapan atau putus asa, karena Tuhan sendiri telah menjelaskan kepada kita dalam banyak kesempatan, bahwa Dia telah datang ke dunia agar kita semua memiliki harapan, karena kematian dan kebangkitan-Nya, yang menunjukkan kepada kita semua itu bahwa ada jalan keluar dari kegelapan dan keputusasaan itu, jalan menuju keselamatan kita di dalam Tuhan kita. Dan itulah harapan yang harus kita semua ingat hari ini, bahkan saat kita berduka karena kehilangan orang yang kita cintai.
Ingatlah, saudara-saudara, bahwa kematian Kristus diikuti oleh kebangkitan-Nya, dan Dia telah berjanji kepada kita semua melalui murid-murid-Nya, bahwa Dia akan membangkitkan semua orang yang setia kepada-Nya pada akhir zaman, dan kita semua akan dipersatukan kembali, dengan orang-orang terkasih kita, dengan saudara-saudara kita yang dengannya kita mungkin telah berpisah untuk sementara waktu. Jika kita percaya akan hal ini, maka sungguh, kita seharusnya sama sekali tidak perlu takut akan kematian, baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain di sekitar kita, karena kematian bukanlah akhir, melainkan transisi dan awal menuju kehidupan baru yang penuh dengan sukacita baru dengan Tuhan kita.
Oleh karena itu, hari ini, pada saat kita merayakan Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman, pertama-tama marilah kita semua menyadari bahwa ada tiga bagian Gereja, Gereja yang telah mulia di surga, yang terdiri dari orang-orang kudus Tuhan, yang telah dianggap layak untuk segera menikmati sukacita Kerajaan Tuhan; kita semua yang hidup di dunia ini saat ini, yang menjalani perjuangan sehari-hari dalam hidup kita, dan akhirnya Gereja dalam penderitaan, untuk siapa kita berdoa hari ini.
Bagi Gereja dalam penderitaan terdiri dari semua orang beriman yang telah hidup dalam kasih karunia Allah, meninggal dalam keadaan rahmat, tetapi dosa-dosa ringan atau dosa-dosa kecilnya belum sepenuhnya dibersihkan dan diampuni darinya. Mereka belum dapat bersama dengan Tuhan, karena mereka tidak dapat membawa dosa ke hadapan Tuhan, karena dosa tidak memiliki tempat di hadapan-Nya. Namun demikian, mereka juga telah ditemukan cukup layak untuk lolos dari kutukan kekal di neraka, yang hanya diperuntukkan bagi mereka yang perbuatan jahat dan kejahatannya benar-benar melebihi perbuatan baik mereka.
Jadi hari ini, pertama-tama, kita harus berdoa bagi jiwa-jiwa di api penyucian, yang menderita rasa sakit dari api suci pemurnian, menanggung akibat dari penderitaan mereka. Kita berdoa agar Tuhan mengurangi penderitaan dan cobaan berat mereka, dan bersedia untuk sepenuhnya membebaskan saudara-saudara kita di api penyucian dosa-dosa mereka, sehingga mereka akhirnya dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga dan mengambil bagian dalam warisan mulia yang disediakan bagi mereka.
Dan kedua, kita juga harus merenungkan bagaimana kita sendiri menjalani hidup kita di dunia ini. Jiwa-jiwa di api penyucian tahu betul apa yang telah mereka lakukan dalam hidup, semua hal yang telah mereka lakukan yang membawa mereka ke dalam api penyucian bukannya langsung menikmati surga yang mulia. Dan mereka pasti tidak ingin kita berakhir di tempat mereka juga.
Mengetahui betapa kita semua terkait satu sama lain, bahkan di luar alam dunia ini, kita harus semakin diilhami untuk menjalani kehidupan Kristen yang baik dan saleh. Kita tidak boleh mengambil risiko, saudara dan saudari dalam Kristus, karena yang dipertaruhkan tidak lain adalah kita sendiri, keadaan keselamatan kita sendiri atau apakah itu akan menjadi kutukan.
Marilah kita semua tidak menunggu sampai terlambat bagi kita, tetapi sebaliknya, bekerja sama dan saling membantu untuk menemukan jalan kita kepada Tuhan, dengan melakukan apa yang benar di mata Tuhan, dengan ketaatan dan komitmen kita yang tidak pernah gagal, dengan mencintai saudara-saudara kita yang membutuhkan, jadilah dermawan-dermawan dalam segala hal. Dan janganlah kita juga melupakan saudara-saudara kita yang terkasih, kerabat kita yang terkasih dan bahkan orang asing yang juga saudara dan saudari kita, anak-anak dari Allah yang sama, bahwa kita harus mempersembahkan kepada mereka doa-doa kita dan untuk Kurban Misa Kudus yang akan dipersembahkan bagi mereka.
Marilah kita saling mendoakan, semoga kita semua pada akhirnya dapat bertahan melalui semua tantangan sulit di dunia ini, dan memberikan yang terbaik untuk melakukan kehendak Tuhan kita, tidak lagi suam-suam kuku dan ragu-ragu dalam iman kita, tetapi sebaliknya menjadi murid sejati Tuhan kita, melakukan kehendak-Nya dalam semua yang kita katakan, lakukan dan lakukan. Semoga Tuhan memberkati kita semua, dan semoga semua jiwa saudara kita, mereka yang setia dan telah pergi, menemukan perhentian yang mereka butuhkan di dalam Tuhan. Requiescat di Pace. Amin.
RENUNGANPAGI
Allah
mewahyukan kepada umat-Nya tentang kebangkitan dari antara orang mati
langkah demi langkah. Harapan akan kebangkitan badan dari orang-orang
yang telah meninggal, muncul sebagai akibat dari iman akan satu Allah,
yang menciptakan seluruh manusia dengan jiwa dan badan. Juga Pencipta
langit dan bumi memegang teguh dan dengan setia akan perjanjian-Nya
kepada Abraham dan keturunannya. Sambil memandang kedua kenyataan ini,
mulailah iman akan Kebangkitan menyata. (Katekismus Gereja Katolik, 992)
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 11:25-26)
Akulah kebangkitan dan kehidupan, Sabda Tuhan. Siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup, walaupun Ia sudah mati. Dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.
I am the Resurrection and the Life, says the Lord. Whoever believes in me, even though he dies, will live, and everyone who lives and believes in me will not die for ever.
atau
Lux æterna luceat eis, Domine, cum sanctis tuis in æternam, quia pius es.
MISA 2
Antifon Pembuka (Bdk. Ezr 2:34-35)
Istirahat kekal, ya Tuhan, anugerahkanlah kepada mereka dan semoga cahaya abadi menyinari mereka.
Eternal rest grant unto them, O Lord, and let perpetual light shine upon them.
Ezra 2:34-35 / Mzm 65:2-5 (Graduale Romanum, 669)
Ref. Requiem æternam dona eis Domine: et lux perpetua luceat eis.
1. Te decet hymnus, Deus, in Sion; et tibi reddetur votum in Ierusalem.
2. Qui audis orationem, ad te omnis caro veniet propter iniquitatem.
3. Etsi prævaluerunt super nos impietates nostræ, tu propitiaberis eis.
4. Beatus quem elegisti et assumpsisti, inhabitabit in atriis tuis..
5. Replebimur bonis domus tuæ, sanctitate templi tui.
Bacaan dari Kitab Ayub (19:1.23-27a)
"Aku tahu bahwa penebusku hidup."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan
atau
Aku menanti-nantikan Tuhan, aku mengharapkan firman-Nya.
Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab; Ul:lh.5)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dan segala kesalahannya.
atau
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan, di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
atau Mazmur 42, Mazmur 63 atau Mazmur 122
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (2Kor 4:14 -5:1)
"Yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."
Saudara-saudara, kami yakin bahwa Allah, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur yang semakin melimpah bagi kemuliaan Allah. Sebab itu kami tidak tawar hati! Meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari hari ke hari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan itu sementara, sedangkan yang tak kelihatan itu kekal. Kami tahu, jika kemah kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu kediaman di surga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang bukan buatan tangan manusia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Why 14:3)
Berbahagialah orang-orang yang mati dalam Tuhan. Mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (23:33.39-43)
"Hari ini juga Engkau akan bersama-sama Aku di dalam Firdaus."
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Antifon Komuni (Bdk. Ezr 2:35,34)
Semoga cahaya abadi menerangi mereka hingga kekal, bersama para Kudus-Mu, ya Tuhan, karena Engkau maharahim.
Let perpetual light shine upon them, O Lord, with your Saints for ever, for you are merciful.
Manusia
disatukan dengan semua makhluk hidup oleh asal-usul duniawinya, tetapi
hanya melalui jiwanya yang oleh Allah telah dihembuskan napas ke
dalamnya, maka ia menjadi manusia. Maka dianugerahkanlah kepada martabat
yang tak tergantikan dan juga tanggung jawabnya yang uni. (Kardinal
Christoph Schonborn, 1945, Uskup Agung Wina)
MISA 3
Antifon Pembuka (Bdk. Rm 8:11)
Allah yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, akan membangkitkan pula tubuh kita yang fana ini karena Roh-Nya yang tinggal dalam diri kita.
God, who raised Jesus from the dead, will give life also to your mortal bodies, through his Spirit that dwells in you.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (4:7-15)
"Hidup yang tak bercela, itulah usia lanjut!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5.6-7;8-9; Ul:1)
1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.
3. Berdoalah agar Yerusalem sejahtera "Damai bagi orang yang mencintai Engkau. "Semoga damai turun atas wilayahmu dan kesentosaan atas purimu."
4. Atas nama saudara dan sahabatku kuucapkan selamat kepadamu. Demi bait Tuhan Allah kita ku- mohonkan bahagia bagimu.
Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 2:8-13)
"Jika kita bertekun, kita pun akan memerintah dengan Kristus."
Saudaraku terkasih, ingatlah akan ini: Yesus Kristus, keturunan Daud, yang telah bangkit dari antara orang mati, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pewartaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi sabda Allah tidak terbelenggu. Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka pun memperoleh keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Benarlah sabda ini, “Jika kita mati dengan Kristus, kita pun akan hidup dengan Dia. Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia. Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita. Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 6:51)
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, Sabda Tuhan. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (6:51-58)
"Tubuh-Ku benar-benar makanan, Darah-Ku benar-benar minuman."
Di
rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Akulah
roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti
ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan ialah
daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” Orang-orang Yahudi
bertengkar antar mereka sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat
memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan!” Maka kata Yesus kepada
mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jikalau kamu tidak makan
daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di
dalam dirimu. Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia
mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir
zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan darah-Ku adalah
benar-benar minuman. Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup
mengutus Aku, dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan
Aku, ia akan hidup oleh Aku. Akulah roti yang telah turun dari surga,
bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati.
Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”
Antifon Komuni (Bdk. Flp 3:20-21)
Kita menantikan Juru Selamat kita, Tuhan Yesus Kristus, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini menjadi serupa dengan Tubuh-Nya yang mulia.
We await a savior, the Lord Jesus Christ, who will change our mortal bodies, to conform with his glorified body.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Antifon Komuni (Bdk. Flp 3:20-21)
Kita menantikan Juru Selamat kita, Tuhan Yesus Kristus, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini menjadi serupa dengan Tubuh-Nya yang mulia.
We await a savior, the Lord Jesus Christ, who will change our mortal bodies, to conform with his glorified body.
Di
rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Semua
yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa
datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. (Yoh 6:37)
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Apa itu Api Penyucian?
Api Penyucian atau ‘purgatorium’ adalah ‘tempat’/ proses
kita disucikan. Catatan: ‘Disucikan’ bukan ‘dicuci’, oleh sebab itu
disebut Api Penyucian (bukan Api Pencucian). Gereja Katolik mengajarkan
hal ini di dalam Katekismus Gereja Katolik # 1030-1032, yang dapat
disarikan sebagai berikut:
1) Api Penyucian adalah suatu kondisi
yang dialami oleh orang-orang yang meninggal dalam keadaan rahmat dan
dalam persahabatan dengan Tuhan, namun belum suci sepenuhnya, sehingga
memerlukan proses pemurnian selanjutnya setelah kematian.
2) Pemurnian di dalam Api Penyucian adalah sangat berlainan dengan siksa neraka.
3) Kita dapat membantu jiwa-jiwa yang ada
di Api Penyucian dengan doa-doa kita, terutama dengan mempersembahkan
ujud Misa Kudus bagi mereka. (Sumber: katolisitas.org)