Hari Biasa Pekan XXXIV
“Dalam Kerajaan Surga ada rombongan para martir yang tak terbilang, dimahkotai karena kemenangan mereka yang mulia dalam penderitaan dan perjuangan” (St. Siprianus)
Antifon Pembuka (Mzm 96:6-7)
Masuklah, mari kita bersujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan, Pencipta kita, sebab Dialah Allah kita, kita umat gembalaan-Nya dan kawanan domba-Nya.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang Mahakuasa, semoga kami dapat merasa bahagia Kauperkenankan mendengarkan sabda tentang Dikau. Ciptakanlah kembali kami menjadi makhluk baru melalui Yesus Putra Manusia, yang akan melimpahkan kedamaian, yang belum pernah terdengar beritanya oleh manusia di dunia. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Wahyu (22:1-7)
Aku, Yohanes, mendapat penglihatan sebagai berikut: Malaikat Tuhan menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan. Airnya jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba. Di tengah-tengah jalan kota itu yaitu seberang menyeberang sungai itu ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali. Dedaunan pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. Maka takkan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan melihat wajah-Nya dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. Malam takkan ada lagi di sana, dan mereka takkan memerlukan lagi cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya. Lalu Ia berkata kepadaku, “Semua perkataan ini tepat dan benar. Tuhan Allahlah yang memberi roh kepada para nabi dan telah mengutus malaikat-Nya untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Sungguh Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan nubuat kitab ini!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Maranatha! Datanglah, ya Tuhan Yesus!
Ayat. (Mzm 96:1-2.6-7.8-9; R: 8)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian Mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, jangan bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 21:36)
Inilah Injil Suci menurut Lukas (21:34-36)
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jagalah dirimu, jangan sampai hatimu sarat dengan pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi, dan jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba datang jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa, sambil berdoa, agar kalian mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”
Renungan
Menurut pendapat medis umum, banyak penyakit seperti serangan jantung, stroke, tekanan darah tinggi, dan diabetes dapat dicegah dan dikendalikan.
Itu hanya menuntut kita untuk disiplin dalam diet dan rutinitas olahraga kita.
Tetapi dalam hal tindakan pencegahan, biasanya kita tidak melihat manfaat nyata dari kewaspadaan kita.
Oleh karena itu kita mengendur, dan kita mengatakan bahwa sepotong daging berlemak atau melewatkan satu hari lagi untuk berolahraga tidak akan banyak merugikan.
Atau kita bahkan mungkin berhati-hati dan berkata: mari nikmati sekarang dan menderita nanti.
Namun sangat sering, ketika berbaring di ranjang rumah sakit dalam kesakitan itulah kita mulai menyesali tidak menjaga kesehatan dan tubuh kita.
Demikian pula kita tidak ingin menghabiskan kekekalan dalam penyesalan.
Apa yang Yesus minta dari kita adalah untuk waspada dan berada bersama-Nya dalam doa dan memiliki keyakinan pada apa yang telah Dia janjikan kepada kita.
Yesus telah menjanjikan kita kekekalan bersama Dia. Dengan menghabiskan setiap saat bersama Yesus di dalam hati kita maka kita akan dipersiapkan untuk kekekalan bersama Dia.
Antifon Komuni (Why 21:20b)
Altar samping di katedral. - Katedral Notre-Dame adalah Katedral Katolik Roma di Luxembourg City. CREDIT: Dennis Jarvis/FLICKR
(CC BY-SA 2.0)
|