Peringatan Wajib Sta. Sesilia, Perawan dan Martir
“Surga adalah perjumpaan kita dengan Bapa yang terjadi dalam Kristus yang bangkit melalui persekutuan Roh Kudus.” (St. Yohanes Paulus II)
Antifon Pembuka
Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut menghadapi ancaman di pengadilan. Kerajaan surga kini menjadi miliknya.
Doa Pagi
Allah Bapa sumber kehidupan kekal, menjadi pengikut Kristus Putra-Mu akan selalu berhadapan dengan kenyataan ditolak, dimusuhi bahkan dianiaya. Berilah aku keteguhan hati untuk tetap setia dengan mengingat janji keselamatan-Mu seperti diteladankan oleh St. Sesilia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Wahyu (14:14-20)
Aku, Yohanes, melihat, sesungguhnya ada awan putih. Di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di kepalanya dan sebilah sabit tajam di tangannya. Lalu keluarlah seorang malaikat lain dari bait suci. Ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu, “Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai, sebab tuaian di bumi sudah masak.” Maka Dia yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah. Lalu seorang malaikat lain keluar dari bait suci di surga. Ia pun memegang sebilah sabit tajam. Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah. Ia berkuasa atas api, dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya, “Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah pohon anggur di bumi karena buahnya sudah masak.” Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah. Maka buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalirlah darah, tingginya sampai ke kekang kuda, dan jauhnya dua ratus mil.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan datang menghakimi bumi.
Ayat. (Mzm 96:10.11-12.13)
1. Katakanlah di antara bangsa-bangsa, “Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”
2. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
3. Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Why 2:10c)
Inilah Injil Suci menurut Lukas (21:5-11)
Renungan
Jika kita telah memberikan perhatian selama kelas sejarah kita di sekolah, kita mungkin memiliki beberapa ingatan tentang 7 Keajaiban dunia kuno.
Tetapi jika kita tidak dapat mengingat banyak dari hal itu, maka tidak apa-apa karena tidak satu pun dari mereka yang bertahan sampai sekarang, kecuali piramida besar Mesir.
Tetapi bahkan itu adalah bahaya kerusakan yang lambat ditambah dengan efek polusi dan faktor-faktor merugikan lainnya.
Tapi apa yang muncul di tempat mereka adalah keajaiban lain dari dunia modern.
Jadi ini memberitahu kita bahwa segala sesuatu tunduk pada keausan waktu, dan tidak ada yang akan bertahan selamanya.
Tetapi kenyataan yang lebih dalam adalah bahwa yang lama memberi jalan kepada yang baru. Ada perkembangan penggantian yang konstan ini.
Refleksi yang lebih dalam dari apa yang Yesus katakan dalam Injil akan membawa kita untuk melihat lebih dari sekedar prediksi hari kiamat atau akhir dari nubuatan dunia.
Sebaliknya kita akan melihat bahwa itu bukanlah dunia lama yang sekarat tetapi dunia baru yang akan lahir.
Tuhan terus-menerus menciptakan kembali dunia sampai Kerajaan-Nya didirikan di dunia.
Tetapi itu harus dimulai dengan Gereja dan dengan setiap individu yang disebut seorang Kristen.
Keberdosaan pada akhirnya harus memberi jalan kepada kekudusan sama seperti yang lama memberi jalan kepada yang baru. Keajaiban terbesar dunia adalah kekudusan Gereja dan para anggotanya.
Antifon Komuni (Mzm 96:13)
Tuhan Yesus, tiada sesuatu yang abadi di dunia ini. Oleh karena itu, berilah aku kekuatan untuk berusaha berlaku tabah dan setia kepada-Mu dalam menjalani hidup yang tak luput dari berbagai godaan ini. Ampunilah aku karena masih mudah tergoda untuk mencari kepuasan dan kebahagiaan duniawi dan kurang memperhatikan perkara-perkara surgawi yang bernilai abadi. Amin.
Credit: PaulCalbar/istock.com |
RENUNGAN PAGI