Rabu, 25 Januari 2023
Pesta Bertobatnya Santo Paulus
“Rasul Paulus kaya akan cinta Kristus. Selama ia memiliki itu, ia
menganggap dirinya yang paling bahagia di antara raja, pemerintah dan
penguasa” (St. Yohanes Krisostomus)
Antifon Pembuka (2Tim 11:12; 4:8)
Aku tahu kepada siapa kupercayakan diriku, dan aku yakin bahwa Ia sanggup memelihara semuanya sampai hari terakhir, sebab Ia hakim yang adil.
I know the one in whom I have believed and I am sure that he, the just judge, the mighty, will keep safe what is my due until that day.
Antifon Pembuka (2Tim 11:12; 4:8)
Aku tahu kepada siapa kupercayakan diriku, dan aku yakin bahwa Ia sanggup memelihara semuanya sampai hari terakhir, sebab Ia hakim yang adil.
I know the one in whom I have believed and I am sure that he, the just judge, the mighty, will keep safe what is my due until that day.
Pada Misa ini ada Kemuliaan
Doa Pagi
Allah Bapa cahaya dunia, hari ini kami mengenangkan pertobatan Santo Paulus, dan mohon, agar kami pun Kaupertobatkan dan Kaupanggil menjadi pewarta sabda-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (22:3-16)
"Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan."
Pada waktu itu Paulus membela diri di hadapan orang-orang Yahudi, “Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini. Aku dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini. Aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara. Tentang hal itu baik Imam Agung maupun Majelis Tua-tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik, dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang ada di situ, dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum. Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah dari langit cahaya yang menyilaukan mengelilingi aku. Maka rebahlah aku ke tanah, dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu. Mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidaklah mereka dengar. Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu. Sebab aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik. Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang hidup menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ. Ia datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia. Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar, dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan kaudengar. Sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Atau:
Bacaan dari Kisah Para Rasul (9:1-22)
Ketika pecah penganiayaan terhadap jemaat, dengan hati berkobar-kobar
Saulus mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam
Agung, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada
majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya jika menemukan laki-laki atau
perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia dapat menangkap dan membawa
mereka ke Yerusalem. Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah
dekat kota itu, tiba-tiba memancarlah cahaya dari langit mengelilingi
dia. Ia rebah ke tanah, dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang
berkata kepadanya, “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya aku?”
Jawab Saulus, “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya, “Akulah Yesus yang
kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan
dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.” Maka termangu-mangulah
teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu,
tetapi tidak melihat seorang jua pun. Saulus bangun dan berdiri lalu
membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; teman-temannya
harus menuntun dia masuk ke Kota Damsyik. Tiga hari lamanya Saulus tidak
dapat melihat, dan tiga hari lamanya ia tidak makan serta minum. Di
Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya
dalam suatu penglihatan, “Ananias”. Jawabnya, “Ini aku, Tuhan!” Firman
Tuhan, “Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah
Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang sedang
berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang
bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangan ke atasnya,
supaya ia dapat melihat lagi.” Jawab Ananias, “Tuhan, dari banyak orang
telah kudengar tentang orang itu, betapa banyak kejahatan yang
dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang
ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua
orang yang memanggil nama-Mu.” Tetapi firman Tuhan kepada Ananias,
“Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk
memberitakan nama-Ku kepda bangsa-bangsa lain, kepada raja-raja dan
orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa
banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.” Lalu
pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah Yudas. Ia menumpangkan
tangannya ke atas Saulus, katanya, “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang
telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah
menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat kembali dan penuh
dengan Roh Kudus.” Dan seketika itu juga seolah-olah ada selaput gugur
dari mata Saulus, sehingga ia dapat melihat kembali. Saulus bangun, lalu
dibaptis. Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. Saulus tinggal
beberapa hari bersama dengan murid-murid Tuhan di Damsyik. Ketika itu
juga ia memberitakan di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus
adalah Anak Allah. Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata,
“Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan siapa saja yang
memanggil nama Yesus? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud
menangkap dan membawa murid-murid Tuhan ke hadapan imam-imam kepala?”
Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya, dan ia membingungkan
orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan bahwa
Yesus adalah Mesias.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan (do-f, 4/4 PS 827)
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1.2; Ul: Mrk 16:15)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan (do-f, 4/4 PS 827)
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1.2; Ul: Mrk 16:15)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
Inilah Injil Suci menurut Markus (16:15-18)
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil."
Sekali peristiwa Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Apakah Anda percaya bahwa Injil - kabar baik tentang Yesus Kristus - memiliki kuasa untuk membebaskan manusia dari dosa, ketidaktahuan, dan ketidakpercayaan? Di akhir catatan Injil Markus, St. Markus memberi tahu kita bahwa Tuhan Yesus, yang mati di kayu salib untuk dosa-dosa kita, dan yang bangkit pada hari ketiga untuk memberi kita hidup baru, sekarang menugaskan para rasulnya untuk melanjutkan pekerjaan dan misi yang dia lakukan. ahli. Tepat sebelum kenaikan-Nya untuk kembali kepada Bapa-Nya di surga, Yesus mengatakan kepada para rasul-Nya untuk "mewartakan Injil kepada semua makhluk" - kepada setiap orang, desa, dan bangsa di seluruh dunia. Yesus memberi para pengikut-Nya tugas dan misi untuk melanjutkan pekerjaan yang Dia selesaikan untuk kita - untuk membawa terang dan kebenaran Injil kepada semua orang.
Kepergian dan kenaikan Yesus ke sebelah kanan Bapa di surga merupakan akhir sekaligus awal baru bagi murid-murid-Nya. Sementara itu adalah akhir dari kehadiran fisik Yesus dengan murid-murid terkasih-Nya, itu menandai awal dari kehadiran Yesus dengan mereka dengan cara yang baru. Yesus berjanji bahwa Ia akan menyertai mereka senantiasa sampai akhir zaman. Sekarang sebagai Tuhan dan Juruselamat yang telah dimuliakan dan bangkit, Yesus berjanji untuk mengirimkan Roh Kudus yang akan mengurapi mereka dengan kuasa pada Hari Raya Pentakosta, sama seperti Yesus diurapi untuk pelayanan-Nya di Sungai Yordan. Ketika Tuhan Yesus meninggalkan para rasul secara fisik, mereka tidak ditinggalkan dalam kesedihan atau kesedihan. Sebaliknya, mereka dipenuhi dengan sukacita dan antisipasi yang besar akan kedatangan Roh Kudus.
Kata-kata terakhir Yesus kepada para rasul-Nya menunjukkan misi penyelamatan-Nya dan misi mereka untuk menjadi saksi kematian-Nya yang menyelamatkan dan kebangkitan-Nya yang mulia dan untuk mewartakan kabar baik keselamatan ke seluruh dunia. Tugas mereka adalah mewartakan kabar baik keselamatan, tidak hanya kepada bangsa Israel, tetapi kepada semua bangsa. Kasih dan karunia keselamatan Tuhan bukan hanya untuk beberapa orang, atau untuk suatu bangsa, tetapi untuk seluruh dunia - untuk semua orang yang mau menerima-Nya. Injil Yesus Kristus adalah kuasa Allah, kuasa untuk mengampuni dosa, untuk menyembuhkan, untuk membebaskan orang dari kekuatan jahat dan penindasan yang merusak, dan untuk memulihkan kehidupan. Apakah Anda percaya pada kekuatan Injil?
Tuhan Yesus yang Bangkit bekerja di dalam dan melalui kita dengan kuasa Roh Kudus. Inilah amanat agung yang diberikan oleh Kristus yang bangkit kepada seluruh gereja. Semua orang percaya telah diberikan bagian dalam tugas ini - menjadi pewarta kabar baik dan duta bagi Yesus Kristus, satu-satunya penyelamat dunia. Kita tidak ditinggalkan sendirian dalam tugas ini, karena Tuhan Yesus yang telah bangkit bekerja di dalam dan melalui kita dengan kuasa Roh Kudus-Nya. Hari ini kita menyaksikan Pentakosta baru ketika Tuhan mencurahkan Roh Kudus-Nya ke atas umat-Nya untuk memperbarui dan memperkuat tubuh Kristus dan memperlengkapinya untuk pelayanan dan misi yang efektif ke setiap tanah dan bangsa. Apakah Anda bersaksi kepada orang lain tentang sukacita Injil dan harapan akan kebangkitan untuk hidup yang kekal bersama Allah dalam Kerajaan-Nya?
Hari ini Gereja memperingati bertobatnya Santo Paulus yang menjadi rasul bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi. Paulus bersaksi bagaimana dia pertama kali menentang Injil dan menganiaya orang Kristen, tetapi bertobat ketika Yesus Kristus menampakkan diri kepadanya di jalan menuju Damaskus (Kis. 22:3-16). Perjumpaan Paulus dengan pribadi Kristus secara radikal mengubah hidupnya dan membuka matanya terhadap kebenaran Injil. Paus Benediktus XVI merenungkan pentingnya pertobatan Paulus bagi seluruh umat Kristiani.
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Antifon Komuni (Gal 2:20)
Aku hidup dalam kepercayaan kepada Putra Allah yang mengasihi aku dan telah mengorbankan diri-Nya bagiku.
Doa Malam
Ya Tuhan, aku bersyukur atas
penyertaan-Mu sampai pada malam ini. Berkatilah siapa saja yang telah
membantu pekerjaanku hari ini. Berilah mereka rahmat yang dibutuhkan
pada saat-saat ini dan semoga malam ini mereka juga dapat
mempersembahkan semuanya kepada-Mu dengan penuh rasa syukur. Amin.
RENUNGAN PAGI