Jumat, 03 Februari 2023
Hari Biasa Pekan IV
Peringatan St. Blasius, Uskup dan Martir
“Bersabarlah dengan segala hal, tapi terutama bersabarlah terhadap dirimu. Jangan hilangkan keberanian dalam mempertimbangkan ketidaksempurnaanmu, tapi mulailah untuk memperbaikinya – mulailah setiap hari dengan tugas yang baru.” – St. Fransiskus dari Sales
Antifon Pembuka (Mzm 27:1)
Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
Doa Pagi
Allah Bapa, sumber kerukunan dan kedamaian, semoga semangat Putra-Mu semakin berkembang dalam hati kami. Berilah kami Roh-Nya, agar saling menolong dan membantu, membina cinta kasih dan kerukunan. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
“Bersabarlah dengan segala hal, tapi terutama bersabarlah terhadap dirimu. Jangan hilangkan keberanian dalam mempertimbangkan ketidaksempurnaanmu, tapi mulailah untuk memperbaikinya – mulailah setiap hari dengan tugas yang baru.” – St. Fransiskus dari Sales
Antifon Pembuka (Mzm 27:1)
Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
Doa Pagi
Allah Bapa, sumber kerukunan dan kedamaian, semoga semangat Putra-Mu semakin berkembang dalam hati kami. Berilah kami Roh-Nya, agar saling menolong dan membantu, membina cinta kasih dan kerukunan. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (13:1-8)
"Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya."
Saudara-saudara, peliharalah kasih persaudaraan! Jangan kamu enggan memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang – tanpa menyadarinya – telah menjamu malaikat-malaikat. Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri pun adalah orang-orang hukuman. Ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri masih hidup di dunia ini. Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan, dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. Janganlah kamu menjadi hamba uang, tetapi cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman, “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau, dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata, “Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” Ingatlah akan pemimpin-pemimpinmu, yang telah menyampaikan sabda Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka, dan contohlah iman mereka. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, hari ini, maupun selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhanlah terang dan keselamatanku.
Ayat. (Mzm 27:1.3.5.8b-9abc; R:1a)
1 .Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku; sekalipun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.
3. Sebab di kala ada bahaya, Tuhan melindungi aku dalam pondok-Nya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.
4. Wajah-Mu kucari ya Tuhan, maka janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka. Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku, janganlah membuang aku.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat ketabahannya.
Inilah Injil Suci menurut Markus (6:14-29)
"Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, kini bangkit lagi."
Pada waktu itu Raja Herodes mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya memang sudah terkenal, dan orang mengatakan, “Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati, dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia.” Yang lain mengatakan, “Dia itu Elia!” Yang lain lagi mengatakan, “Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu.” Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata, “Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan kini bangkit lagi.” Memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. Karena Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengar Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk para pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu puteri Herodias tampil lalu menari dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka Raja berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!” Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan ibunya, “Apa yang harus kuminta?” Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!” Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!” Maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena segan terhadap tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu dalam sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Hari ini Gereja memperingati St Blasius. St Blasius adalah uskup Sebaste di Armenia selama abad ke-4. Tidak banyak yang diketahui tentang hidupnya dan menurut berbagai catatan, dia adalah seorang dokter sebelum menjadi uskup. Dia konon secara ajaib menyembuhkan seorang anak laki-laki yang hampir mati karena tulang ikan yang tersangkut di tenggorokannya.
Pengabdian kepadanya menyebar di Abad Pertengahan dan dari abad ke-8, dia telah dipanggil atas nama orang sakit, terutama mereka yang menderita penyakit tenggorokan. Oleh karena itu, pada peringatan St. Blasius ini, pemberkatan tenggorokan dapat diberikan oleh seorang imam atau diakon selama Misa atau setelah Misa tergantung pada situasi pastoral.
Berkat tenggorokan adalah tanda yang mendalam dari perjuangan melawan penyakit dalam kehidupan orang Kristen. Seperti yang dikatakan Ritual Romawi - Pemberkatan orang sakit oleh para imam Gereja adalah kebiasaan yang sangat kuno, yang berakar pada peniruan Kristus sendiri dan para rasul-Nya.
Jadi sebanyak kita merasakan dan mengalami rasa sakit seperti umat manusia lainnya, namun iman kita kepada Tuhan membantu kita untuk memahami lebih dalam misteri penderitaan dan menanggung rasa sakit kita dengan keberanian yang lebih besar, seperti yang dilakukan St Blasius dalam kemartirannya.
Melalui perantaraan St Blasius, semoga kita berjuang dengan gigih melawan semua penyakit dan mencari berkat kesehatan yang baik, sehingga kita dapat menjadi saksi kasih Allah dan pemeliharaan-Nya.
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Fr Lawrence Lew, O.P. | Flickr CC BY-NC-ND 2.0 |
Antifon Komuni (Ibr 13:8)
Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, hari ini, maupun selamanya.
RENUNGAN PAGI