Peringatan Wajib St. Skolastika, Perawan
Aku berpaling kepada Allahku, dan Ia mendengarkan doaku. (St. Skolastika)
Antifon Pembuka (Mzm 15:5-6)
Tuhan, Engkaulah milik pusaka dan warisanku, dalam tangan-Mulah nasibku. Tanah permai akan menjadi bagianku, milik pusakaku menyenangkan hatiku.
Doa Pagi
Ya Tuhan, semoga berkat teladan Santa Skolastika, yang kami peringati hari ini, kami sanggup mengabdi Engkau dengan kasih yang tulus dan berbahagia menikmati karunia kasih-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Ular adalah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan Tuhan Allah. Ular itu berkata kepada wanita, “Tentulah Allah bersabda, ‘Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya’, bukan?” Wanita itu menjawab, “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan. Tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah taman, Allah bersabda: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada wanita itu, “Sekali-kali kamu tidak akan mati! Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya, matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati, karena memberi pengertian. Maka ia mengambil buah itu, lalu dimakan, dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia; dan suaminya pun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua, dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara, dan membuat cawat. Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang, yang pelanggarannya diampuni.
Ayat. (Mzm 32:1-2.5.6.7; R: 1a)
1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, “Aku akan menghadap Tuhan, dan mengakui segala pelanggaranku.” Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi ditimpa kesesakan; kendati banjir besar terjadi ia tidak akan terlanda.
4. Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan! Engkau menjagaku terhadap kesesakan Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kis 16:14b)
Ya Allah, bukalah hati kami, agar kami memperhatikan sabda Putra-Mu.
Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Tirus, dan lewat Sidon pergi ke Danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang tuli dan gagap dan memohon supaya Yesus meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Maka Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian. Kemudian Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya, “Effata”, artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu, dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceritakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. Mereka takjub dan tercengang, dan berkata, “Ia menjadikan segala-galanya baik! Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Meskipun seorang tunarungu mungkin dapat melihat apa yang terjadi di sekitarnya, dia tidak akan dapat menafsirkan apa arti dari apa yang terjadi di sekitarnya karena dia tidak dapat mendengar sama sekali.
Ini seperti menonton film tanpa audio dan tanpa teks. Kita melihat banyak gambar dan orang-orang berbicara tetapi kita tidak akan mengerti apa yang sedang terjadi.
Itulah situasi orang tuli dalam perikop Injil. Dia akan merindukan Yesus jika bukan karena kerabat dan teman-temannya yang membawanya kepada Yesus.
Dan bahkan ketika dia dibawa ke hadapan Yesus, dia tidak akan tahu apa yang sedang terjadi. Sampai ketika dia melihat Yesus memasukkan jari-Nya ke telinganya dan menyentuh lidahnya dengan ludah.
Kemudian dia mulai menyadari apa yang terjadi dan bahwa Yesus sedang menyembuhkan dia dari ketulian dan kesulitan bicaranya. Dan dia sembuh - dia bisa mendengar dan juga berbicara. Jadi apa yang akan dia dengar sejak saat itu, dan apa yang akan dia bicarakan?
Sebagian besar dari kita dapat mendengar, kita dapat berbicara, kita dapat melihat. Apa yang kita dengar, apa yang kita bicarakan, apa yang kita lihat?
Dalam bacaan pertama, Hawa mendengarkan pencobaan iblis ketika dia seharusnya mendengarkan perintah Tuhan? Hal yang sama dapat dikatakan tentang Adam. Hasilnya adalah konsekuensi dosa yang menghancurkan.
Jadi marilah kita berhati-hati dalam apa yang kita dengar dan berhati-hati dalam apa yang kita bicarakan. Marilah kita meminta Yesus untuk membuka telinga kita untuk mendengarkan Firman-Nya sehingga mampu menyampaikan Firman-Nya kepada orang lain.
Tuhan Yesus, Engkau menyembuhkan orang yang bisu tuli. Bantulah kami untuk bersyukur dan memuji-Mu karena kebaikan-Mu yang kami alami setiap hari. Amin.