Hari Minggu Prapaskah I
“Dengan cinta kepada Kristus, untuk firman-Nya dan untuk Kebenaran, kita tidak dapat menyerah pada kompromi. Kebenaran adalah Kebenaran; tidak ada kompromi.” (Paus Benediktus XVI, 29 Agustus 2012)
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 91:15-16)
Ia akan memanggil-Ku dan Aku akan mendengarkan dia. Aku akan meluputkan dan memuliakannya. Dengan umur panjang akan Kupenuhi dia.
Invocabit me, et ego exaudiam eum: eripiam eum, et glorificabo eum: longitudine dierum adimplebo eum.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa, dengan menjalani masa prapaskah ini kami berusaha semakin mendalami misteri Kristus. Semoga masa yang menguntungkan itu dapat kami gunakan sebaik-baiknya, sehingga rahmat-Mu tidak kami sia-siakan, tetapi membuat kami layak hidup bersama Dia kelak. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (2:7-9.3:1-7)
Ketika Tuhan Allah menjadikan langit dan bumi, Ia membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Selanjutnya Tuhan Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; di situlah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. Lalu Tuhan Allah menumbuhkan berbagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; di tengah-tengah taman itu Ia menumbuhkan pohon kehidupan, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan Allah ular adalah binatang yang paling cerdik. Ular itu berkata kepada perempuan yang telah diciptakan Tuhan, “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Sahut perempuan itu kepada ular, “Buah pohon-pohon dalam taman ini boleh kami makan. Tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan atau pun kamu raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu, “Sekali-kali kamu tidak akan mati! Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan, dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Maka ia mengambil dari buahnya, lalu dimakan, dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia; dan suaminya pun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua, dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah kami ya Allah, karena kami orang berdosa.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14-17; Ul: 3a)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari pada-Ku!
4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (5:12-19)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.
Sekali peristiwa Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun supaya dicobai Iblis. Setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya, “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu itu menjadi roti.” Tetapi Yesus menjawab, “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Kemudian Iblis membawa Yesus ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah. Lalu Iblis berkata kepada-Nya, “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya, dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk pada batu.” Yesus berkata kepadanya, “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” Lalu Iblis membawa Yesus ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya. Iblis berkata kepada-Nya, “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” Maka berkatalah Yesus kepadanya, “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau harus berbakti!” Lalu Iblis meninggalkan Yesus, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Dia.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Ketika kita memasuki hari Minggu Prapaskah pertama, kita mendengar Yesus dipimpin oleh Roh ke padang gurun ketika Dia berpuasa selama 40 hari. Padang gurun adalah tempat yang keras di mana kehidupan ditelanjangi hampir tidak ada. Tidak ada keamanan atau jaminan, tidak ada perlindungan atau jaminan. Padang belantara, atau padang pasir, dan angka 40 memiliki arti alkitabiah tentang pencobaan dan ujian. Tapi itu juga memiliki arti pembersihan, pemurnian dan pencerahan.
Dalam kitab Keluaran, orang Israel mengembara di padang gurun selama 40 tahun untuk mengetahui bahwa Tuhan adalah Penyedia dan Juruselamat mereka, meskipun mereka berkali-kali gagal dalam iman mereka kepada Tuhan. Yesus menghabiskan 40 hari di padang gurun di mana Tuhan adalah satu-satunya keamanan dan perlindungan-Nya dan setelah itu dia harus menghadapi godaan iblis. Tetapi Yesus mengalahkan iblis. Dikuras secara fisik tetapi dikuatkan secara rohani, Dia membantah dan menghardik iblis.
Saat kita bertanya-tanya apa yang akan terjadi 40 hari ke depan bagi kita dan bagi dunia, marilah kita mengikuti Yesus ke padang gurun dan marilah kita juga memulai tiga disiplin spiritual Prapaskah, yaitu doa, puasa dan sedekah. Biarlah 40 hari ini menjadi masa pembersihan, penyucian dan pencerahan, agar kita sehat secara rohani dan dikuatkan imannya untuk menghadapi tantangan dan godaan dalam hidup. Marilah kita disiplin secara rohani dalam empat puluh hari ini dan Tuhan akan mengirimkan malaikat-malaikat-Nya untuk menjaga kita.
Antifon Komuni (Mat 4:4)
Manusia hidup bukan dari makanan saja, melainkan juga dari setiap Sabda Allah.