Rabu, 22 Februari 2023
Hari Rabu Abu - Hari Puasa dan Pantang
Antifon Pembuka (Keb 11:24.25.27)
Engkau mengasihi segala yang ada, ya Tuhan, dan tidak membenci apa pun yang telah Kauciptakan. Engkau tidak lagi memperhitungkan dosa manusia apabila mereka bertobat. Engkau berbelas kasih kepada mereka sebab Engkaulah Tuhan, Allah kami.
Miseris omnium, Domine, et nihil odisti eorum quæ fecisti, dissimulans peccata hominum propter pænitentiam, et parcens illis: quia tu es Dominus Deus noster.
(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 57)
Doa Pagi
Ya Allah, bantulah kami umat kristiani untuk memulai puasa suci ini. Semoga dengan pengendalian diri, kami memperoleh kekuatan untuk mengalahkan kelesuan rohani. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yoel (2:12-18)
“Sekarang,” beginilah sabda Tuhan, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, lalu meninggalkan berkat menjadi kurban sajian dan kurban curahan bagi Tuhan, Allahmu. Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya. Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan mezbah, dan berkata, “Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara bangsa-bangsa: “Di mana Allah mereka?” Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya dan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, PS 812/813/M013
Ref. Kasihanilah kami, ya Allah, karena kami orang berdosa.
Ayat. (Mzm 51:3-6a.12-14-17; Ul: 3a)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu, hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam diriku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil Roh-Mu yang kudus dari padaku!
4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu!
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (5:20 - 6:2)
Saudara-saudara, kami ini adalah utusan-utusan Kristus; seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: Berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Kristus yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Sebab teman-teman sekerja, kami menasihati kamu supaya kamu jangan membuat sia-sia kasih karunia Allah yang telah kamu terima. Sebab Allah berfirman, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Camkanlah, saat inilah saat perkenanan itu; hari inilah hari penyelamatan itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Pada hari ini kalau kamu mendengar suara Tuhan janganlah bertegar hati.
Inilah Injil Suci menurut Matius (6:1-6.16-18)
Renungan
Apakah Anda lapar akan Tuhan dan apakah Anda haus akan kekudusannya? Tuhan ingin membakar hati kita dengan api Roh Kudus-Nya agar kita dapat berbagi dalam kekudusan-Nya dan memancarkan sukacita Injil kepada orang-orang di sekitar kita. St Agustinus dari Hippo memberi tahu kita bahwa ada dua jenis orang dan dua jenis cinta: "Yang satu suci, yang lain egois. Yang satu tunduk pada Tuhan; yang lain berusaha untuk menyamakan Dia." Kita adalah apa yang kita cintai. Tuhan ingin membebaskan hati kita dari semua yang akan membuat kita terkurung oleh keegoisan dan dosa. "Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu," kata nabi Yoel (Yoel 2:12). Roh Kudus selalu siap untuk mengubah hati kita dan memimpin kita lebih jauh di jalan kebenaran dan kekudusan Tuhan.
Mengapa Yesus mengkhususkan doa, puasa, dan sedekah bagi murid-murid-Nya? Orang Yahudi menganggap ketiganya sebagai karya utama kehidupan religius. Ini dilihat sebagai tanda-tanda kunci dari orang yang saleh (bertakwa), tiga pilar besar yang menjadi dasar kehidupan yang baik. Yesus menunjuk ke inti masalahnya. Mengapa kita berdoa, berpuasa, dan memberi sedekah? Untuk menarik perhatian pada diri Anda sendiri sehingga orang lain dapat memperhatikan dan menganggap Anda tinggi? Atau untuk memuliakan Tuhan? Tuhan memperingatkan para murid-Nya akan kemuliaan yang mementingkan diri sendiri - keasyikan dengan penampilan yang baik dan mencari pujian dari orang lain. Kesalehan sejati adalah sesuatu yang lebih dari sekedar merasa baik atau terlihat suci. Kesalehan sejati adalah pengabdian yang penuh kasih kepada Tuhan. Ini adalah sikap kagum, hormat, ibadah dan ketaatan. Itu adalah karunia dan karya Roh Kudus yang memampukan kita mengabdikan hidup kita kepada Tuhan dengan keinginan suci untuk menyenangkan Dia dalam segala hal (Yesaya 11:1-2). Apa upah pasti yang ditunjukkan Yesus kepada murid-murid-Nya? Itu adalah persekutuan dengan Allah Bapa kita. Di dalam Dia saja kita menemukan kepenuhan hidup, kebahagiaan, dan kebenaran.
Masa Prapaskah empat puluh hari adalah retret tahunan umat Allah meneladani empat puluh hari Yesus di padang gurun. Empat puluh adalah angka penting dalam Kitab Suci. Musa pergi ke gunung untuk mencari wajah Tuhan selama empat puluh hari dalam doa dan puasa. Bangsa Israel berada di padang gurun selama empat puluh tahun sebagai persiapan untuk masuk ke tanah perjanjian. Elia berpuasa selama empat puluh hari saat dia melakukan perjalanan di padang gurun menuju gunung Allah. Kita dipanggil untuk melakukan perjalanan bersama Tuhan dalam waktu khusus doa, puasa, sedekah, dan penyesalan (mengungkapkan kesedihan sejati atas dosa dan kesalahan) saat kita mempersiapkan diri untuk merayakan pesta Paskah, Paskah Kristiani atas kemenangan Yesus atas dosa, Iblis dan kematian.
Tuhan Yesus memberi kita makanan rohani dan kekuatan adikodrati (iman, harapan, dan kasih) untuk mencari wajah-Nya dan mempersiapkan diri kita untuk peperangan dan ujian rohani. Kita juga harus mengikuti jalan salib untuk mengambil bagian dalam kemenangan kematian dan kebangkitan Kristus. Saat kita memulai masa ujian dan persiapan yang kudus ini, mintalah kepada Tuhan Yesus pencurahan Roh Kudus-Nya yang segar agar kita dapat bertumbuh dalam iman, harapan, dan kasih serta menerima kehendak-Nya lebih sepenuhnya dalam hidup kita. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Pembagian Abu (Bdk. Yl 2:13)
Marilah kita mengenakan karung dan menaburi kepala dengan abu. Marilah kita berpuasa dan meratap di hadapan Tuhan, karena Allah kita penuh belas kasihan; Ia akan mengampuni dosa-dosa kita.
Immutemur habitu, in cinere et cilicio: ieiunemus, et ploremus ante Dominum: quia multum misericors est dimittere peccata nostra Deus noster.
atau (Bdk. Yl. 2:17; Est 4:17)
Di balai depan dan altar para imam meratap dan berkata: Sayangilah, ya Tuhan, sayangilah umat-Mu, janganlah Engkau bungkam mulut orang yang memuji-Mu.
Iuxta vestibulum et altare plorabunt sacerdotes et levitæ ministri Domini, et dicent: Parce Domine, parce populo tuo: et ne dissipes pra calmantium ad te, Domine.
atau (Mzm 51:3)
Tuhan, hapuslah kesalahanku
(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 51)
Antifon Persiapan Persembahan (Mzm 30:2-3)
Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku. Tuhan, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku.
Exaltabo te Domine, quoniam suscepisti me, nec delectasti inimicos meos super me: Domine clamavi ad te, et sanasti me.
(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 30)
Antifon Komuni (Mzm 1:2-3)
Siapa saja yang merenungkan hukum Tuhan siang malam, akan menghasilkan buah pada waktunya.
Qui meditabitur in lege Domini die ac nocte, dabit fructum suum in tempore suo.
Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 1:1,2,3ab,3cd,4,5,6 atau Mazmur 60