Hari Biasa Pekan IV
“Kekerasan bukanlah sesuatu yang bersifat Kristiani” (Paus Paulus VI)
Antifon Pembuka (Mzm 23:1.3b; PS 656)
Tuhanlah Gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia menuntun aku di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
Doa Pagi
Ya Allah, nama-Mu dimuliakan bila orang saling menaruh cinta kasih, sebab Engkaulah sumber segala kebaikan. Semoga semua orang Kauhimpun menjadi umat-Mu yang rukun bersatu dan saling menaruh cinta kasih agar mereka hidup bahagia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (13:15-17.20-21)
Saudara-saudara, marilah kita, dengan perantaraan Yesus, senantiasa mempersembahkan kurban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Di samping itu janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab kurban-kurban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah. Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka menjaga keselamatan jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggungjawab atasnya. Dengan sikap kita yang demikian mereka akan melakukan tugasnya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu. Oleh darah perjanjian yang kekal, Allah damai sejahtera, telah menghidupkan kembali Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita. Semoga Allah memperlengkapi kalian dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya. Dan semoga Ia mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, berkat Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1.3a.4b.5.6, Ul: lih. 1)
1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaanmu, itulah yang menghibur aku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:17)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.
Inilah Injil Suci menurut Markus (6:30-34)
Pada waktu itu Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil. Setelah menunaikan tugas itu mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak!” Memang begitu banyaknya orang yang datang dan pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat, dan mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu dan mereka malah mendahului Yesus. Ketika mendarat, Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Kebutuhan akan istirahat dan rekreasi seakan menjadi unsur yang hilang dalam hidup kita. Dalam masyarakat kita yang serba cepat, kita bahkan bisa merasa bersalah karena beristirahat dan berekreasi ketika semua orang tampak begitu sibuk. Kita mungkin telah terbiasa dengan kesibukan dan kehidupan yang serba tergesa-gesa sehingga kita melupakan perlunya istirahat dan rekreasi. Tetapi istirahat dan rekreasi bukanlah tentang tidak melakukan apa-apa dan menghabiskan waktu kita. Ini tentang saat teduh untuk berdoa dan untuk memfokuskan kembali hati kita pada Tuhan.
Dalam Injil, ketika para murid kembali dari misi mereka dan melaporkan apa yang telah mereka lakukan, tanggapan Yesus adalah agar mereka pergi ke tempat yang sunyi dan beristirahat. Karena godaan untuk berbuat semakin banyak apalagi dengan kesuksesan demi kesuksesan bisa membuat orang kehilangan fokus dan cara pandang. Kita harus menyadari bahwa kesuksesan tidak dapat diciptakan oleh tangan kita sendiri. Tuhanlah yang akan memberikan keberhasilan pada pekerjaan tangan kita. Hanya ketika kita beristirahat di tangan Tuhan dalam doa, kesibukan kita akan menghasilkan buah yang bertahan lama.
Ya Allah, kami telah Kauanugerahi gembala baik, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kami. Kami mohon, semoga Ia menghimpun kami menjadi satu kawanan berkat Sabda-Mu dan membimbing kami menuju kedamaian sejati. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.