Jumat, 24 Maret 2023
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (Hari Pantang)
Kebenaran yang memancar dari Yesus adalah kebenaran yang megah. (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Mzm 54(53):3-4)
Selamatkanlah aku, ya Allah, demi nama-Mu, dan bebaskanlah aku dengan kuasa-Mu. Dengarkanlah doaku, ya Allah, dekatkanlah telinga-Mu kepada kata-kata mulutku.
O God, save me by your name; by your power, defend my cause. O God, hear my prayer; give ear to the words of my mouth.
Doa Pagi
Allah Bapa pencipta dan penyelamat, Engkau telah menyediakan bantuan bagi kami yang lemah ini. Semoga bantuan-Mu itu kami terima dengan gembira dan kami manfaatkan dengan hidup yang baik. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Kebenaran yang memancar dari Yesus adalah kebenaran yang megah. (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Mzm 54(53):3-4)
Selamatkanlah aku, ya Allah, demi nama-Mu, dan bebaskanlah aku dengan kuasa-Mu. Dengarkanlah doaku, ya Allah, dekatkanlah telinga-Mu kepada kata-kata mulutku.
O God, save me by your name; by your power, defend my cause. O God, hear my prayer; give ear to the words of my mouth.
Doa Pagi
Allah Bapa pencipta dan penyelamat, Engkau telah menyediakan bantuan bagi kami yang lemah ini. Semoga bantuan-Mu itu kami terima dengan gembira dan kami manfaatkan dengan hidup yang baik. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (2:1a.12-22)
"Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati yang keji terhadapnya."
Orang-orang fasik berkata satu sama lain, karena angan-angannya tidaktepat "Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita. Ia membanggakan mempunyai pengetahuan tentang Allah, dan menyebut dirinya anak Tuhan. Bagi kita ia merupakan celaan atas anggapan kita, hanya melihat dia saja sudah berat rasanya bagi kita. Sebab hidupnya sungguh berlainan dari kehidupan orang lain, dan lain dari lainlah langkah lakunya. Kita dianggap olehnya sebagai orang yang tidak sejati, dan langkah laku kita dijauhinya seolah-olah najis adanya. Akhir hidup orang benar dipujinya bahagia, dan ia bermegah-megah bahwa bapanya ialah Allah. Coba kita lihat apakah perkataannya benar dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang. Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya. Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan." Demikianlah mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah dibutakan oleh kejahatan mereka. Maka mereka tidak tahu akan rahasia-rahasia Allah, tidak yakin akan ganjaran kesucian, dan tidak menghargakan kemuliaan bagi jiwa yang murni.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati.
Ayat. (Mzm 34:17-18.19-20.21.23)
1. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
2. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu.
3. Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua orang yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (bdk. Mat 4:4)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (7:1-2.10.25-30)
"Orang-orang Farisi berusaha menangkap Yesus, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba."
Yesus berjalan keliling Galilea, Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun. Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam. Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya." Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku." Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Apa yang dapat menahan kita dari melakukan kehendak Allah? Ketakutan, terutama ketakutan akan kematian dan ketakutan kehilangan persetujuan orang lain, dapat dengan mudah merampas keberanian dan keinginan kita untuk melakukan apa yang kita tahu benar. Yesus menghadapi penentangan dan ancaman kematian dengan kasih karunia dan tekad untuk melaksanakan kehendak Bapa-Nya. Yesus tahu bahwa misi-Nya, tujuan hidup-Nya, akan memerlukan pengorbanan dan penderitaan dan memuncak dengan kematian di kayu salib. Tapi itu tidak akan menjadi akhir. "Waktunya" akan menghancurkan kekalahan dengan kemenangan atas dosa dan Setan, dengan pengampunan dan kebebasan, dan kematian dengan kemuliaan dan hidup yang kekal.
Yesus mempersembahkan nyawa-Nya bagi kita untuk memulihkan persahabatan kita dengan Allah Dia rela menderita demi kita dan memikul salib untuk menebus kita dari dosa dan mengembalikan kita ke kehidupan baru dan persahabatan dengan Allah Bapa kita.
Santo Agustinus dari Hippo (354-430 M) menulis:
"Tuhan kita memiliki kuasa untuk menyerahkan hidup-Nya dan mengambilnya kembali. Tetapi kita tidak dapat memilih berapa lama kita akan hidup, dan kematian datang kepada kita bahkan bertentangan dengan keinginan kita. Kristus, dengan kematian, telah mengalahkan kematian. Kebebasan kita dari kematian hanya datang melalui kematian-Nya. Untuk menyelamatkan kita Kristus tidak membutuhkan kita. Namun tanpa Dia kita tidak dapat berbuat apa-apa. Dia memberikan diri-Nya kepada kita seperti pokok anggur pada ranting-ranting; terpisah dari Dia kita tidak dapat hidup." (RENUNGAN PAGI)
Yesus mempersembahkan nyawa-Nya bagi kita untuk memulihkan persahabatan kita dengan Allah Dia rela menderita demi kita dan memikul salib untuk menebus kita dari dosa dan mengembalikan kita ke kehidupan baru dan persahabatan dengan Allah Bapa kita.
Santo Agustinus dari Hippo (354-430 M) menulis:
"Tuhan kita memiliki kuasa untuk menyerahkan hidup-Nya dan mengambilnya kembali. Tetapi kita tidak dapat memilih berapa lama kita akan hidup, dan kematian datang kepada kita bahkan bertentangan dengan keinginan kita. Kristus, dengan kematian, telah mengalahkan kematian. Kebebasan kita dari kematian hanya datang melalui kematian-Nya. Untuk menyelamatkan kita Kristus tidak membutuhkan kita. Namun tanpa Dia kita tidak dapat berbuat apa-apa. Dia memberikan diri-Nya kepada kita seperti pokok anggur pada ranting-ranting; terpisah dari Dia kita tidak dapat hidup." (RENUNGAN PAGI)
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Antifon Komuni (Ef 1:7)
Di dalam Dia dan oleh Darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,
In Christ, we have redemption by his Blood, and forgiveness of our sins, in accord with the riches of his grace.
Credit: valokuvaus/istock.com |
Doa Malam
Allah Bapa Maha Penyayang, semoga mata hati kami dapat memandang Putra-Mu dan semoga kami memahami kebenaran sebagai tanda bahwa Engkau berada di tengah-tengah kami, dan bahwa Dialah perwujudan cinta kasih Bapa kepada kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.