Baciccio/Public Domain via Wikipedia |
Saudara-saudari terkasih, hari ini Gereja Katolik memperingati St. Fransiska dari Roma, yang telah mendedikasikan hidupnya untuk mengikuti dan melayani Tuhan. St Fransiska dari Roma adalah seorang istri dan ibu yang dikenal dalam perannya merawat orang miskin dan orang sakit di komunitasnya.
Francesca Busssa de’ Leoni lahir dari keluarga aristokrat di Roma. Dia menikah pada usia 12 tahun dengan Lorenzo de 'Ponziani dan pasangan itu memiliki tiga anak selama 40 tahun pernikahan mereka. Dengan adik iparnya, St. Fransiska dari Roma mengunjungi orang miskin dan sakit dan menginspirasi wanita kaya lainnya untuk bergabung dalam pekerjaan mereka. Selama masa kelaparan, dia mengubah rumah keluarganya menjadi rumah sakit, membagikan makanan dan pakaian kepada orang miskin.
Pada tahun 1425, Fransiska mendirikan Oblat Maria Olivetan, sebuah persaudaraan perempuan saleh yang berhubungan dengan biarawan Benediktin dari Biara Santa Maria Nova di Roma. Namun, para perempuan tidak terkurung dan tidak membuat sumpah formal untuk memungkinkan mereka lebih aktif melayani kebutuhan budaya. Namun, dia mendirikan biara untuk perempuan pada tahun 1433 dan komunitas tersebut kemudian disetujui sebagai kongregasi religius dengan kaul pribadi. Setelah kematian suaminya, Fransiska masuk biara dan menjabat sebagai atasan. Dikenal karena pengabdian khususnya kepada malaikat pelindungnya dan dicintai karena kepeduliannya terhadap orang sakit dan miskin, Fransiska dari Roma meninggal pada tahun 1440 dan dikanonisasi pada tahun 1608.
St Fransiska dari Roma menghabiskan banyak waktu dan upaya untuk membantu orang-orang yang kurang beruntung di sekitarnya, dan ketika dia menjadi seorang janda, dia bahkan membuat sebagian dari tanah milik keluarganya sendiri menjadi rumah sakit untuk orang miskin dan orang sakit. Dia mengalami banyak kesulitan, tantangan dan kesulitan sepanjang hidup dan pelayanannya, namun semua itu tidak mematahkan semangatnya untuk terus menjalankan pekerjaan dan misinya, dan menginspirasi banyak orang lain untuk mengikuti teladannya.
Saudara dan saudari dalam Kristus, oleh karena itu marilah kita semua melihat dengan hati-hati jalan kita dalam hidup melalui masa Prapaskah ini, sehingga kita dapat benar-benar menemukan jalan kita ke depan, menjalani hidup kita dengan iman dan memberikan waktu dan upaya kita untuk lebih mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama satu sama lain, menjauhkan diri kita dari dosa dan berbalik sekali lagi kepada Tuhan.
Saudara dan saudari dalam Kristus, oleh karena itu marilah kita semua melihat dengan hati-hati jalan kita dalam hidup melalui masa Prapaskah ini, sehingga kita dapat benar-benar menemukan jalan kita ke depan, menjalani hidup kita dengan iman dan memberikan waktu dan upaya kita untuk lebih mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama satu sama lain, menjauhkan diri kita dari dosa dan berbalik sekali lagi kepada Tuhan.