"Perawan yang berkuasa, doakanlah kami." Ini adalah salah satu doa kepada Bunda Maria dalam Litaninya. Kekuatan Maria berasal dari Keibuan ilahinya. Sang Sabda yang Kekal dijadikan manusia di dalam rahimnya yang paling suci. Dengan mengasumsikan sifat manusia kita di persatuan hipostatik, Dia menjadi Putranya. Sama seperti seorang ibu dapat memberikan instruksi kepada putranya, Maria dapat berdoa kepada Yesus dengan keyakinan penuh bahwa dia akan dijawab. Dia tidak hanya memiliki kekuatan cinta atas Dia, tetapi juga kekuatan seorang ibu. Doa-doanya memiliki kekuatan perintah dan tidak mungkin bagi mereka untuk diabaikan. Ketika Maria meminta pertolongan dari Putera ilahinya untuk kita yang adalah anak-anak angkatnya, kata St. Petrus Damianus, dia lebih banyak memerintah daripada berdoa; dia lebih seperti nyonya daripada hamba Tuhan (Serm. 41 de Nativ.) Beberapa penulis gerejawi melangkah lebih jauh dengan menggambarkan Maria sebagai mahakuasa dalam rahmat dan syafaat bahkan seperti Tuhan mahakuasa karena sifat-Nya. “O Bunda Allah,” tulis St. Gregorius dari Nikomedia, “Engkau memiliki kekuatan yang tak terkalahkan sehingga banyaknya dosa kami tidak akan pernah dapat menguras belas kasihanmu. Tidak ada yang dapat menolak kekuatanmu, karena Penciptamu menganggap kemuliaanmu sebagai milik-Nya.” (Orat. de Exitu B. Virg.) Ajaran ini seharusnya menghibur bahkan para pendosa yang paling putus asa sekalipun. Cukup dengan meminta bantuan penuh kasih kepada Maria dan kita akan yakin akan keselamatan.
Kita harus berpaling dengan percaya diri kepada Maria terutama ketika kita dicobai. Dia tidak bisa membiarkan kita menyinggung Yesusnya dan jatuh ke dalam jerih payah iblis selama kita berdoa kepadanya dengan iman dalam perantaraannya. “Iblis, seperti singa yang mengaum,” kata Santo Petrus, “pergi mencari seseorang untuk ditelan.” (1 Petrus 5:8) Tetapi ibu kita Maria selalu di sisi kita berusaha melindungi kita. Mari kita mempercayakan diri kita pada asuhan keibuannya. Maria tidak hanya ingin membantu kita, kata St Bonaventura, tetapi mereka yang tidak berdoa kepadanya melakukan pelanggaran yang hampir sama besarnya dengan mereka yang secara terbuka menghinanya. (Dalam Spek. Virg.)
Ya Maria, Bundaku yang perkasa dan penyayang, jiwaku selalu diganggu oleh godaan. Aku berdiri di tepi jurang. Aku berjanji untuk menempatkan diriku sekaligus di bawah perlindungan keibuanmu. Berikan agar aku tidak pernah jatuh ke dalam dosa lagi. Arahkan pandanganmu yang penuh belas kasihan kepadaku dan selamatkan aku ketika aku dicobai. Berikanlah agar pencobaan tidak pernah lagi membahayakan kemurnian jiwaku dengan memperoleh bagiku dari Tuhan semangat iman yang hidup, cinta yang membara untuk Dia dan untuk engkau, pengawasan terus-menerus atas indraku dan atas bahaya duniawi, dan karunia semangat dan doa yang tekun dalam persatuan denganmu dan Putra ilahimu, Yesus. Amin—
Antonio Bacci (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII.