Hari Minggu Paskah VII (Novena Roh Kudus Hari Ketiga)
"Perayaan Ekaristi dalam Kurban Misa sungguh merupakan sumber dan punya tujuan penghormatan yang diberikan kepada Ekaristi di luar Misa. Selain itu, hosti kudus disimpan sesudah Misa terutama supaya anggota umat yang tidak dapat menghadiri Misa, terutama mereka yang sakit dan yang lanjut usia, oleh Komuni suci ini dapat dipersatukan dengan Kristus dan dengan Kurban-Nya yang dipersembahkan dalam Misa". Disamping itu, dengan penyimpanan hosti kudus itu, dibuka kesempatan untuk bersembah sujud kepada Sakramen seagung ini dan mempersembahkan kepada-Nya hormat yang wajib diberikan kepada Allah. Oleh karena itu, bentuk-bentuk sembah sujud yang bukan hanya bersifat pribadi tetapi juga umum dan komuniter, seperti telah ditetapkan atau direstui oleh Gereja sendiri, harus ditunjang dengan sungguh-sungguh. --- (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 129)
Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.
Doa Penerangan Roh Kudus PS 147
Ya Bapa, utuslah Roh Kudus memenuhi hati umat-Mu, dan menyalakan di dalamnya api cinta-Mu.
P. Utuslah Roh-Mu, maka semuanya akan dicipta kembali.
U. Dan Engkau akan membaharui muka bumi.
Marilah kita berdoa (hening).
Ya Allah, Engkau telah mengajar hati umat-Mu dengan penerangan Roh Kudus. Berilah supaya berkat Roh yang kudus ini kami senantiasa berpikir benar, bertindak bijaksana, serta selalu bergembira karena penghiburan-Nya. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.
Dengarlah, Tuhan, seruanku kepada-Mu, kasihanilah aku dan jawablah aku! Seturut sabda-Mu kucari wajah-Mu, wajah-Mu kucari, ya Tuhan. Janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku. Alleluya.
atau
Exaudi, Domine, vocem meam, qua clamavi ad te, alleluia: tibi dixit cor meum, quæsivi vultum tuum, vultum tuum Domine requiram: ne avertas faciem tuam a me, alleluia, alleluia.
Mzm. Dominus illuminatio mea, et salus mea: quem timebo?
Ya Allah, kami percaya bahwa Juru Selamat manusia telah bersatu dengan Dikau dalam kemuliaan. Dengan rendah hati kami mohon semoga kami boleh merasakan bahwa Ia senantiasa menyertai kami sampai akhir zaman seperti dijanjikan-Nya. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:12-14)
Setelah Yesus diangkat ke surga, dari bukit yang disebut Bukit Zaitun kembalilah para rasul ke Yerusalem yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya. Setelah tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, Simon orang Zelot, dan Yudas bin Yakobus. Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup.
Ayat. (Mzm 47:2-3.6-3.8-9; R:6)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: Diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Dengarlah, ya Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! Wajahmu kucari, ya Tuhan, seturut firman-Mu "Carilah wajah-Ku!"
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (4:13-16)
Saudara-saudara terkasih, bersukacitalah sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus. Dengan demikian kamu pun boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Kristus menyatakan kemuliaan-Nya. Berbahagialah kamu, jika dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah, ada padamu. Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri, penjahat atau pengacau. Tetapi, jika kamu harus menderita sebagai orang Kristen, janganlah malu karena hal itu. Malah kamu harus memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:18)
Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu, sabda Tuhan. Aku akan datang lagi, dan hatimu akan bersukacita.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (17:1-11a)
Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa, “Bapa, telah tiba saatnya: permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau. Sama seperti Engkau telah memberi kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya. Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk Kulakukan. Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada. Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku, dan mereka telah menuruti firman-Mu. Sekarang mereka tahu bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu. Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka, dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku berdoa untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. Dan Aku tidak lagi ada di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu.”
Renungan
Dalam perjamuan terakhir-Nya dengan murid-murid-Nya yang terkasih, Yesus berbicara tentang kemuliaan-Nya dan kemuliaan Bapa-Nya. Apa kemuliaan ini? Itu adalah salib yang dibicarakan Yesus di sini dan persembahan rela nyawa-Nya bagi kita. Bagaimana salib mengungkapkan kemuliaan ini? Di kayu salib Allah menyatakan luasnya kasih-Nya yang besar bagi para pendosa dan kuasa pengorbanan penebusan Yesus yang menghapus hutang dosa dan membalikkan kutukan penghukuman kita (Roma 8:1). Yesus memberikan kehormatan dan kemuliaan tertinggi kepada Bapa-Nya melalui ketaatan dan kesediaan-Nya untuk pergi ke salib demi kita. Pada masa pembelaan, kehormatan terbesar bukanlah milik mereka yang berjuang dan selamat, tetapi milik mereka yang memberikan pengorbanan tertinggi dari hidup mereka sendiri untuk sesama warga negara. Tuhan Yesus dengan bebas dan rela mempersembahkan hidupnya karena ketaatan kepada Bapa dan kasih-Nya. untuk kita.
Yesus berbicara tentang Bapa yang memuliakan Putra melalui misteri agung Inkarnasi - Sabda Ilahi yang menjadi manusia demi kita (Yohanes 1:14) - dan Salib Kristus yang memenangkan bagi kita pengampunan, kebebasan, dan hidup baru dalam Roh Kudus. Allah Bapa memberi kita Putra Tunggal-Nya untuk membebaskan kita dari perbudakan dosa, rasa bersalah, dan penghukuman. Kematian pengorbanannya memberi kita kehidupan baru - kehidupan damai dan sukacita yang berkelimpahan yang Tuhan ingin bagikan dengan kita masing-masing. Tidak ada bukti yang lebih besar dari kasih Allah bagi setiap orang di muka bumi selain Salib Yesus Kristus. Di salib kita melihat cara cinta yang baru - cinta yang berbelas kasih, berkorban, dan murah hati tanpa batas.
Yesus mempersembahkan kepada kita hidup yang kekal. Apakah hidup yang kekal itu? Ini lebih dari sekadar kehidupan tanpa akhir atau keadaan abadi. Ilmu pengetahuan dan kedokteran mencari cara untuk memperpanjang umur hidup manusia - tetapi Tuhan menawarkan kepada kita sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih unggul daripada perpanjangan sederhana dari kehidupan fisik. Kehidupan kekal lebih bersifat kualitatif daripada kuantitatif. Memiliki kehidupan kekal berarti memiliki kehidupan Allah di dalam diri kita. Ketika kita memiliki kehidupan kekal, kita mengalami di sini dan saat ini sesuatu dari keagungan, kemuliaan, dan kekudusan Allah yang Ia bagikan kepada kita. Melalui karunia dan karya Roh Kudus, Allah memenuhi kita dengan buah damai sejahtera, sukacita dan kasih-Nya yang melimpah.
Yesus juga berbicara tentang pengetahuan tentang Allah. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa mereka dapat mengenal satu-satunya Allah yang benar. Pengetahuan tentang Tuhan tidak hanya terbatas pada mengetahui sesuatu tentang Tuhan, tetapi kita dapat mengenal Tuhan secara pribadi dan dipersatukan dengan Tuhan dalam hubungan cinta dan persahabatan pribadi. Esensi kekristenan, dan yang membuatnya berbeda dari agama lain, adalah pengetahuan pribadi dan pengalaman tentang Allah sebagai Bapa kita yang kekal - Dia yang mengenal kita sebelum penciptaan (Efesus 1:4 dan Roma 8:29) dan yang merajut kita dalam kandungan ibu kita (Mazmur 139:13 dan Yeremia 1:5). Yesus memungkinkan kita masing-masing untuk secara pribadi mengenal Allah sebagai Bapa kita. Melihat Yesus berarti melihat seperti apa Allah itu.
Di dalam Yesus Kristus kita melihat kasih Allah yang sempurna - Allah yang sangat peduli dan yang merindukan laki-laki dan perempuan, mencintai mereka sampai menyerahkan nyawa-Nya untuk mereka di kayu Salib. Yesus adalah wahyu Tuhan - Allah yang mengasihi kita sepenuhnya, tanpa syarat dan sempurna. Apakah Anda lapar untuk mengenal Allah secara pribadi dan dipersatukan dengan Bapa di dalam Putra-Nya, Tuhan kita Yesus Kristus, melalui kesatuan Roh Kudus yang tinggal bersama kita? Tuhan Yesus mengajak kita masing-masing untuk masuk lebih dalam ke dalam hubungan pribadi kasih dan kesatuan pikiran, hati, dan roh dengan Bapa, Putra, dan Roh Kudus yang kekal yang menciptakan kita dalam kasih untuk kasih. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Yoh 17:22)
Aku mohon, ya Bapa, semoga mereka bersatu, sebagaimana Kita pun bersatu. Alleluya.
atau
Pater, cum essem cum eis, ego servabam eos, quos dedisti mihi, alleluia: nunc autem ad te venio: non rogo ut tollas eos de mundo, sed ut serves eos a malo, alleluia, alleluia.
Allah Bapa yang mahakudus, kami bersyukur kepada-Mu karena Roh Kudus yang telah Kaucurahkan ke dalam hati kami. Kehadiran-Nya dalam hati kami telah membuat kami menjadi bait kehadiran-Mu sendiri, dan bersama Dia pula kami telah Kaulahirkan kembali menjadi anak-anak-Mu.
Dialah penghibur dan penolong yang Kauutus dalam nama Kristus. Dialah Roh Kebenaran yang memimpin kami kepada seluruh kebenaran. Semoga Dia mengajarkan segala sesuatu kepada kami dan mengingatkan kami akan firman yang telah dikatakan oleh Yesus, agar kami selalu dituntun oleh firman-Nya.
Melalui Roh Kudus-Mu ini sudilah Engkau membimbing Gereja-Mu, para pemimpin dan pembantu-pembantunya, dan berilah mereka kebijaksanaan yang sejati. Semoga karena bimbingan-Nya kami semua boleh menikmati buah-buah Roh: kasih, suka-cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebajikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.
Melalui Roh Kudus-Mu pula sudilah Engkau membimbing umat-Mu untuk peka dan setia kepada kehendak-Mu, untuk tetap tabah dalam penderitaan, berani menjadi saksi Putra-Mu, berani menjadi pelayan sesama, dan menjadi terang serta garam dunia.
Semoga Roh Kudus selalu memimpin kami dengan lembut dan ramah, menuntun kami dengan cermat dan teguh; semoga Ia menjadi daya ilahi di dalam kehidupan beriman dan bermasyarakat, dan menghantar kami masuk ke dalam kemuliaan surgawi untuk berbahagia abadi bersama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.
Doa Penutup PS 92
Allah, Penyelamat kami, kami percaya bahwa Kristus telah bersatu dengan Dikau dalam keagungan. Semoga dalam Roh-Nua Ia selalu menyertai kami sampai akhir zaman, seperti dijanjikan-Nya. Sebab Dialah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.