| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 30 Mei 2023 Hari Biasa Pekan VIII

 

Selasa, 30 Mei 2023
Hari Biasa Pekan VIII

“Seperti biji yang jatuh ke bumi menghasilkan upah bagi yang menabur, demikian juga sedekah yang diberikan kepada orang lapar akan menghasilkan pahala besar di kemudian hari.” (St. Basilius Agung)


Antifon Pembuka (Mzm 50:14)

Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. 
  
Doa Pagi

Allah Bapa Raja Damai, anugerah-Mulah kedamaian serta pengampunan dosa. Semoga Kauukir cinta kasih-Mu dalam hati kami, agar kami dapat membagikan kedamaian-Mu itu kepada semua orang dan sekalian bangsa.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.        
 
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (35:1-12)
    
 
"Tuhan berkenan kepada korban orang benar, dan ingatannya tidak akan dilupakan.”
       
Memenuhi hukum Tuhan itu sama dengan mempersembahkan banyak kurban, dan memperhatikan segala perintah Tuhan itu sama dengan mempersembahkan kurban keselamatan. Membalas kebaikan hati orang sama dengan mempersembahkan kurban sajian, dan memberi derma sama dengan menyampaikan kurban syukur. Yang direlai oleh Tuhan ialah menjauhi kejahatan dan menolak kelaliman itu sama dengan dengan kurban penghapus dosa. Janganlah tampil di hadirat Tuhan dengan tangan kosong, sebab semuanya wajib menuruti perintah Tuhan. Persembahan orang jujur melemaki mezbah, dan harumnya sampai ke hadapan Yang Mahatinggi. Tuhan berkenan akan kurban orang yang jujur, dan takkan melupakannya. Muliakanlah Tuhan dengan kemurahan, dan buah bungaran di tanganmu janganlah kausedikitkan. Bawalah pemberianmu dengan muka riang, dan dengan suka hati sertakanlah bagian sepersepuluh menjadi barang kudus. Berikanlah kepada Yang Mahatinggi sesuai dengan apa yang diberikan-Nya kepadamu: itupun harus dengan murah hati dan seturut penghasilanmu. Sebab Tuhan pasti membalas, dan akan membalas engkau tujuh kali lipat. Jangan mencoba menyuap Tuhan, sebab tidak akan Ia terima! Jangan menaruh harapan pada kurban kelaliman. Sebab Tuhan adalah hakim yang tidak memihak.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. ( Mzm 50:5-6.7-8.14.23)
1. ”Bawalah ke mari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!” Maka langit memberitakan keadilan-Nya: Allah sendirilah Hakim!
2. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman! Dengarkanlah, hai Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu: Akulah Allah, Allahmu! Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapanku!
3. Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
     
Inilah Injil Suci menurut Markus (10:28-31)
    
"Sekalipun disertai penganiayaan, pada masa ini juga kalian akan menerima kembali seratus kali lipat dan di masa datang menerima hidup yang kekal."
   
Setelah Yesus berkata betapa sukarnya orang kaya masuk Kerajaan Allah, berkatalah Petrus kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau.” Maka Yesus menjawab, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)


 
Renungan
 
  Hubungan umumnya diuji dalam dua kategori. Satu adalah uang dan yang lainnya adalah ketidaknyamanan. Masalah uang dalam hubungan bisa menjadi sangat buruk dan itu terjadi tidak hanya antara teman tetapi juga antara kerabat dan anggota keluarga. Dan kekuatan suatu hubungan diuji ketika tidak nyaman untuk membantu atau membantu orang lain yang sangat membutuhkan. Ketika hubungan bersifat dangkal, mereka terpapar di bawah tekanan dari masalah uang dan dari ketidaknyamanan.

Bacaan pertama mengatakan bahwa untuk orang yang berbudi luhur, kemurahan hati dan pengorbanan adalah apa yang dia persembahkan kepada Tuhan. Dia juga adil dalam hubungannya dan ceria dalam menawarkan bantuan kepada orang lain. 
 
Jika kita benar-benar ingin menjadi orang yang berbudi luhur, kita harus meninggalkan diri kita sendiri agar memiliki hubungan yang benar dan adil dengan Tuhan dan dengan sesama. Ketika kita meninggalkan diri kita sendiri, dan segala sesuatu di belakang, kita juga akan memiliki hubungan yang bermanfaat dan bermakna dengan orang lain.
 
Antifon Komuni (Sir 35:9)

Berianlah kepada Yang Mahatinggi sesuai apa yang diberikan-Nya kepadamu.  
 
 
 

 



RENUNGAN PAGI

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy