Pada suatu hari, di Taman Eden, setelah Adam makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?” Ia menjawab, “Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Lalu Tuhan berfirman, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab, “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan! Dengan perutmulah engkau akan menjalar, dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan itu, antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
Ayat. (Mzm 87:1b-3.4-5.6-7; Ul: 3)
1. Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangun-Nya; Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion daripada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
2. Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan tentang Filistea, Tirus dan Etiopia Kukatakan, “Ini dilahirkan di sana.” Tetapi tentang Sion dikatakan, “Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,” dan Dia, yang Mahatinggi, menegakkannya.
3. Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung,”Ini dilahirkan di sana.” Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai, “Semua mendapatkan rumah di dalammu.”
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (19:25-34)
Waktu Yesus bergantung di salib, di dekat salib itu berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu Yesus, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu!” kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci?: "Aku haus!" Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Dalam bacaan pertama, kita mendengar bahwa setelah Yesus diangkat ke surga, para rasul kembali ke Yerusalem dan pergi ke ruang atas tempat mereka menginap.
Di sana mereka mengabdikan diri dengan sehati untuk berdoa, bersama dengan beberapa wanita, dan Maria ibu Yesus.
Itu adalah penyebutan terakhir tentang Maria. Setelah itu tidak ada lagi penyebutan dia di Alkitab.
Penyebutan Maria yang terakhir ini penting karena itu juga tujuannya setelah Yesus diangkat ke surga.
Maria tinggal bersama para rasul dan dia bersama mereka dalam doa. Dia melakukan ini karena dia taat pada apa yang Yesus percayakan kepadanya saat Dia berada di kayu salib.
Karena Maria ingat apa yang Yesus katakan padanya ketika Dia di kayu salib: Ibu, lihatlah anakmu.
Meskipun dia tidak menjawab, diamnya adalah persetujuannya. Dia tidak hanya setuju untuk menjadi ibu dari murid yang dikasihi Yesus, dia mengerti bahwa dia harus menjadi ibu dari semua murid Yesus.
Peringatan Santa Perawan Maria, Bunda Gereja hari ini, adalah tambahan baru dalam kalender liturgi Gereja.
Gelar Maria, Bunda Gereja, secara resmi diberikan kepada Maria selama Konsili Vatikan II oleh Paus Paulus VI.
Jadi dari Bunda Allah, dia sekarang juga menjadi Bunda Gereja. Dan jika kita patuh pada apa yang Yesus katakan di kayu salib, maka kita juga harus memeluk Maria sebagai Bunda kita, yang sebagian besar dari kita akan lebih rela melakukannya.
Tetapi bagi kita, Maria bukan hanya Bunda kita, tetapi kita juga ingin melaksanakan apa yang Yesus percayakan kepada kita dan kita ingin Maria menjadi Bunda semua bangsa.
Saat kita merayakan peringatan ini, marilah kita membuat Bunda kita dikenal oleh semua orang, karena dengan melakukan itu, kita juga membuat Yesus dikenal oleh semua orang.. (RENUNGAN PAGI)