Dia menulis dalam bukunya Against Heresies bahwa sesuatu yang luar biasa terjadi pada Misa.
St Ireneus menunjukkan bahwa roti dan anggur mengalami transformasi dalam Misa dengan kata-kata konsekrasi, mengubahnya menjadi sesuatu yang baru, baik surgawi maupun duniawi.
[Yesus] telah mengakui cawan (yang merupakan bagian dari ciptaan) sebagai darah-Nya sendiri, yang darinya Ia membasuh darah kita; dan roti (juga bagian dari ciptaan) telah Dia jadikan sebagai tubuh-Nya sendiri, yang darinya Dia memberi pertumbuhan pada tubuh kita.
Oleh konsekrasi terjadilah perubahan [transsubstansiasi] roti dan anggur ke dalam tubuh dan darah Kristus. Di dalam rupa roti dan anggur yang telah dikonsekrir itu Kristus sendiri, Dia yang hidup dan dimuliakan, hadir sungguh, nyata, dan secara substansial dengan tubuh-Nya, darah-Nya, jiwa-Nya, dan kodrat ilahi-Nya Bdk. Konsili Trente: DS 1640; 1651.
St Ireneus hanya menyatakan sesuatu yang tidak pernah berhenti diajarkan oleh Gereja tentang Ekaristi: bahwa roti dan anggur, melalui kuasa Allah, menjadi Tubuh dan Darah Yesus Kristus.
Baca juga: Apakah kata "Ekaristi" ada di dalam Alkitab?