Hari Biasa Pekan VIII
Misteri Ekaristi ini terlalu agung bagi siapa pun juga untuk merasa bebas melakukannya sesuai dengan pandangannya sendiri, sehingga kekudusannya dan penetapannya yang universal menjadi kabur, sebaliknya, siapa saja yang bertindak demikian dan melampiaskan saja kecendrungannya sendiri-juga bila dia seorang imam-melukai kesatuan hakiki Ritus Romawi, yang seharusnya dijaga ketat. Dia pun harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang sama sekali tidak menanggapi kelaparan dan kehausan akan Allah yang hidup yang dialami orang dewasa ini, perbuatan-perbuatan yang demikian tidak juga membawa manfaat untuk reksa pastoral yang otentik atau pembaharuan liturgi yang benar; sebaliknya. Karena ulah-ulah itu, umat beriman dirampasi dari harta kekayaan dan warisannya, Demikianlah perbuatan-perbuatan yang sewenang-sewenang itu bukannya jalan menuju ke pembaharuan yang sejati, melainkan melanggar hak umat beriman akan sebuah perayaan liturgis yang adalah pengukapan hidup Gereja sepadan dengan tradisi dan tata tertibnya, pada akhirnya sikap ini menyebabkan masuknya unsur-unsur yang merusak dan menghancurkan ke dalam Ekaristi itu sendiri, yang justru seharusnya-karena mulianya dan berdasarkan maknanya sendiri-menandai serta menghadirkan secara ajaib persekutuan hidup ilahi dan persatuan umat Allah, Alhasil ialah kebingungan di bidang ajaran Gereja, kekacauan dan scandalum dipihak umat Allah, dan sebagai akibat hampir pasti-perlawanan yang kuat; dan semuanya itu akan banyak umat beriman merasa bingung dan sedih, khususnya dimasa kita ini ketika hidup kristiani sudah begitu dipersulit akibat menjalarnya sekularisasi pula. (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 11)
Antifon Pembuka (Mzm 149:1)
Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan. Pujilah Dia dalam himpunan umat-Nya
Doa Pagi
Allah Bapa Maharahim, melalui mereka yang mendahului kami, kami telah menerima sabda-Mu. Semoga Engkau berkenan memperkembangkan iman umat-Mu, sehingga sungguh berakar dan menghasilkan buah. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (44:1.9-12)
Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita, menurut urut-urutannya. Di antara mereka ada yang tidak diingat lagi, yang lenyap seolah-olah tidak pernah ada. Mereka itu seolah-olah tidak pernah dilahirkan, dan demikian pula nasib anak-anak mereka sesudahnya. Tetapi yang lain adalah orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa. Semuanya tetap tinggal pada keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka. Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak mereka pun demikian pula keadaannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan kepada umat-Nya.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Pencipta-Nya biarlah Sion bersorak sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Aku telah memilih kalian dari dunia, agar kalian pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
Inilah Injil Suci menurut Markus (11:11-26)
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Masing-masing dari kita memiliki gagasan sendiri tentang seperti apa seharusnya sebuah gereja.
Ini mungkin tentang desain dan penampilan, warna cat, perabotan, dll., Sampai bagaimana staf harus berpakaian dan apa yang harus dilakukan oleh para imam.
Dan karena setiap orang dapat memiliki pendapat yang khas tentang hal-hal seperti itu, Gereja telah mengeluarkan aturan dan pedoman untuk titik perselisihan apa pun yang dapat dibayangkan sehingga ada sesuatu untuk dirujuk dan diikuti.
Dalam Injil, ketika Yesus pergi tentang mengusir mereka yang menjual dan membeli di Bait Suci, Dia tidak hanya mencoba memaksakan pandangan pribadi-Nya tentang seperti apa Bait Suci itu.
Dia mengutip bagian kitab suci ini: "Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kalian ini telah menjadikannya sarang penyamun!”
Sehingga nampaknya gereja telah menjadi pusat niaga dan bisnis keagamaan dan tujuan awalnya sebagai pusat ibadah terkikis dan tercairkan.
Apa yang terjadi pada Bait Suci juga dapat terjadi pada gereja mana pun. Orang bisa lupa bahwa mereka telah memasuki rumah Tuhan dan bahwa mereka datang untuk berdoa kepada Tuhan dan bukan untuk memancing orang lain berbelanja.
Dan Yesus juga memberikan dua ajaran tentang doa:
1. Apa saja yang kalian minta dan kalian doakan, akan diberikan kepadamu, asal kalian percaya bahwa kalian akan menerimanya
2. Jika kalian berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di surga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.
Jadi berdoa adalah meminta pengampunan dan juga mengampuni orang lain. Tidak ada pendapat lain tentang itu. Karena itulah yang Tuhan inginkan dari kita. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mrk 11:24)
Apa pun yang kalian minta dan doakan, akan diberikan, asal kalian percaya, bahwa akan menerimanya.