Hari Biasa Pekan XII
'. . . seorang teolog yang rendah hati, tidak akan pernah mengajarkan apapun sebagai doktrin Katolik yang benar, kecuali dia benar-benar yakin akan kebenaran yang dia nyatakan, dan membuktikannya dari Kitab Suci dan Tradisi Gereja.' (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Mzm 128:1)
Doa Pagi
Ya Allah, kami bersyukur karena melalui Putra-Mu, Yesus Kristus, Engkau telah mengangkat martabat orang-orang yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan menderita. Semoga, teladan hidup-Nya menggerakkan kami untuk melakukan hal yang sama sehingga karya penyelamatan-Mu sungguh menjadi nyata dalam diri kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (17:1.9-10.15-22)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang takwa hidupnya akan diberkati Tuhan.
Ayat. (Mzm 128:1-2.3.4-5)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 8:17)
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.
Inilah Injil Suci menurut Matius (8:1-4)
Setelah Yesus turun dari bukit, banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah kepada-Nya seorang yang sakit kusta. Ia sujud menyembah Yesus dan berkata, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku." Yesus lalu mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga tahirlah orang itu dari kustanya. Lalu Yesus berkata kepadanya, "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."
Renungan
Sejarah bangsa Yahudi menjadi pelajaran bagi kita terutama ketika kita menjadi puas diri dan mulai menerima Tuhan begitu saja. Namun sejarah bangsa Yahudi juga menegaskan fakta bahwa Allah menjawab setiap kali kita memanggil-Nya, terutama dalam pertobatan dan meminta pengampunan dan penyembuhan. Seperti apa yang dikatakan penderita kusta dalam Injil hari ini: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku." Artinya, ia percaya betul bahwa Tuhan pasti dapat mentahirkannya. Dan jawaban Yesus adalah: "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Maka, iapun langsung sembuh. Kita dapat membandingkan dengan permohonan yang kurang didasari oleh iman sehingga membuat Tuhan tidak berkenan, misalnya permohonan seorang bapak yang anaknya kerasukan roh jahat yang membisukan (Kisahnya dapat dibaca dalam Injil Markus 9,14-29).
Sikap doa orang kusta itu barang kali hendaknya menjadi contoh ketika kita menyampaikan permohonan kepada Tuhan. Doa kita hendaknya didasarkan pada iman yang teguh akan kebaikan Allah dan disampaikan dalam semangat kerendahan hati dan dengan sikap penuh hormat kepada Tuhan. Isi doa kita pun hendaknya tidak memaksa Allah. Seandainya Tuhan berkenan, Tuhan bisa mengabulkan keinginanku. Di dalam doa, kita boleh menyatakan keinginan kita kepada Tuhan, tetapi soal pengabulannya berada di dalam tangan Allah.
Baca juga: St. Petrus dan Paulus
Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Meneladani Santo PetrusAntifon Komuni (Mat 8:17)
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.