| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kutipan Para Kudus: 16 Juni 2023


 Dari sebuah karya Santo Bonaventura, uskup:

Pikirkanlah sekarang, manusia yang telah ditebus, dan pertimbangkan betapa hebat dan berharganya Dia yang tergantung di kayu salib untukmu. Wafat-Nya menghidupkan orang mati, tetapi saat kematian-Nya, langit dan bumi diliputi duka dan bebatuan keras terbelah.

Itu adalah keputusan ilahi yang mengizinkan salah satu prajurit untuk membuka sisi suci-Nya dengan tombak. Ini dilakukan agar Gereja dapat dibentuk dari sisi Kristus saat Dia tidur dalam kematian di kayu salib, dan agar Kitab Suci dapat digenapi: Mereka akan memandang Dia yang telah mereka tikam. Darah dan air yang tercurah pada saat itu adalah harga keselamatan kita. Mengalir dari jurang rahasia hati Tuhan kita seperti dari mata air, aliran ini memberi sakramen-sakramen Gereja kekuatan untuk menganugerahkan kehidupan rahmat, sedangkan bagi mereka yang sudah hidup di dalam Kristus itu menjadi sumber air hidup yang memancar hingga kehidupan yang kekal. .



Bangkitlah, hai kekasih Kristus! Tiru burung merpati yang bersarang di lubang di tebing, berjaga-jaga di pintu masuk seperti burung pipit yang menemukan rumah. Di sana seperti perkutut menyembunyikan anak-anak kecilmu, buah dari cinta sucimu. Tekan bibirmu ke mata air, tarik air dari sumur Juruselamatmu; karena ini adalah mata air yang mengalir dari tengah surga, terbagi menjadi empat sungai, membanjiri hati yang saleh, menyirami seluruh bumi dan membuatnya subur.

Jalankan dengan keinginan yang kuat ke sumber kehidupan dan terang ini, kamu semua yang bersumpah untuk melayani Tuhan. Datanglah, siapapun kamu, dan berserulah kepada-Nya dengan segenap kekuatan hatimu. “O keindahan yang tak terlukiskan dari Tuhan Yang Mahatinggi dan pancaran paling murni dari cahaya abadi! Kehidupan yang memberikan semua kehidupan, cahaya yang merupakan sumber dari setiap cahaya lainnya, melestarikan dalam kemegahan abadi segudang nyala api yang bersinar di hadapan singgasana keilahian-Mu sejak fajar waktu! Air mancur abadi dan tidak dapat diakses, aliran jernih dan manis mengalir dari mata air tersembunyi, tak terlihat oleh mata fana! Tidak ada yang bisa memahami kedalaman-Mu atau menyelidiki batasan-Mu, tidak ada yang bisa mengukur luasnya Engkau, tidak ada yang bisa menodai kemurnian-Mu. Dari Engkau mengalir sungai yang menggembirakan kota Tuhan dan membuat kami berseru dengan sukacita dan ucapan syukur dalam himne pujian kepada-Mu, karena kami tahu dari pengalaman kami sendiri bahwa bersama Engkau adalah sumber kehidupan, dan dalam cahaya-Mu kami melihat cahaya .

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy