| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Janji Hati Kudus Yesus


 
Ketika Yesus menampakkan diri kepada St Margaret Maria Alacoque dan memerintahkannya untuk menyebarkan penyembahan Hati Kudus-Nya, Dia menjanjikan berkat yang sangat istimewa bagi mereka yang benar-benar berbakti kepada Hati Kudus-Nya dan menyebarkan devosi ini di antara yang lain. "Aku akan memberi mereka semua rahmat yang diperlukan untuk keadaan hidup mereka ... penghiburan dalam semua masalah mereka ... kedamaian dalam keluarga mereka ... berkat atas semua usaha mereka."

Janji-janji ini merupakan dorongan bagi kita untuk mencintai Yesus dan menyebarkan devosi kepada Hati Kudus-Nya.

Juruselamat Ilahi kita tidak puas dengan begitu mengasihi kita selama kehidupan fana-Nya dan memberi kita Darah Mulia-Nya, Ekaristi Mahakudus, dan Bunda-Nya yang tersuci untuk keselamatan kita. Dia melihat bahwa kasih-Nya yang tak terbatas tidak dibalas sebagaimana mestinya dan tampaknya melakukan tekanan lembut untuk memaksa kita mengasihi Dia. “Lihatlah Hati ini yang begitu mencintai manusia sehingga Ia tidak menyayangkan apa pun... untuk membuktikan cinta-Nya kepada mereka. Dan sebagai balasannya aku tidak menerima apa-apa dari sebagian besar manusia selain rasa tidak berterima kasih, dengan penghinaan, ketidaksopanan, penghinaan dan sikap dingin yang dengannya mereka memperlakukan Aku dalam Sakramen Kasih ini.”

“Aku haus, aku terbakar dengan hasrat yang membara akan cinta pria, dan aku tidak menemukan siapa pun untuk memuaskan dahaga ini, menurut keinginan-Ku, dengan membalas cinta apa pun.”

Siapa yang tidak bisa merasakan kekuatan seruan ini?

Janji-janji yang dibuat oleh Yesus kepada mereka yang benar-benar berbakti kepada Hati Kudus-Nya adalah bukti baru dari kasih dan belas kasihan-Nya yang tak terbatas. Namun, jika seseorang mengembangkan devosi kepada Hati Kudus hanya untuk mendapatkan keuntungan-Nya, dan lebih memikirkan keuntungan spiritual dan duniawinya sendiri daripada Yesus, dia akan menunjukkan semangat kikir yang tidak layak untuk disenangi Tuhan kita.

Penyembahan Hati Kudus bisa merosot menjadi semacam egoisme utilitarian yang tidak pantas disebut pengabdian. Praktik saleh bisa menjadi dingin dan formal, dan merosot menjadi sentimentalitas yang diwarnai dengan takhayul. Tidak ada yang menghalangi kita untuk meminta rahmat dan bantuan yang kita butuhkan dari Hati Kudus. Sebenarnya kita harus melakukannya, karena Dialah yang telah membuat janji-janji ini kepada kita dan sangat ingin memenuhinya karena Dia mengasihi kita. Tetapi kita harus bermurah hati dengan Yesus sebagai imbalan atas kemurahan hati-Nya yang tak terbatas kepada kita. Kita harus mengasihi Dia karena Dia sangat layak untuk kita kasihi. Cinta kita harus diungkapkan tidak hanya dalam doa dan bentuk lahiriah tetapi dalam transformasi pribadi yang mendalam yang akan membuat kita semakin serupa dengan Yesus. Cinta sejati mengubah dan menyatukan dua hati. Marilah kita mengasihi Yesus dan kita akan hidup bersama Yesus, melalui Yesus, dan di dalam Yesus.

Hati Yesus yang Terkasih, buatlah aku semakin mencintai-Mu.—  
 
  Antonio Bacci  (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII.
 

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy