| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Ekaristi Mahakudus

The Photographer | CC0

 Dari Hati Yesus yang penuh kasih karunia-Nya yang tak terhitung jumlahnya datang kepada kita – rahmat-Nya, Sakramen-sakramen, karya supernatural penebusan kita. Banyak tindakan kerahiman dan belas kasih-Nya, yang kita baca di halaman-halaman Injil, menunjukkan kepada kita betapa besarnya cinta yang ditanggungkan oleh Hati-Nya bagi kita.

Yang terbesar dari semua karunia-Nya kepada kita adalah Ekaristi, karena dalam Ekaristi Dia memberi kita bukan hanya karunia-Nya, tetapi diri-Nya sendiri, pencipta semua karunia ini. Ada tiga misteri besar yang menunjukkan kepada kita secara khusus kasih Allah yang tak terbatas bagi kita dan menunjukkan, meskipun dengan cara yang tidak dapat kita pahami dengan jelas, bahwa Dia adalah kasih itu sendiri. "Allah adalah kasih." (I Yohanes 4:8) Ketiga misteri ini adalah Penciptaan, Inkarnasi dan Ekaristi. Tuhan, yang sempurna dan bahagia tanpa batas dalam Diri-Nya, ingin memberikan sesuatu dari kesempurnaan-Nya yang tak terbatas. Dia menciptakan alam semesta dan membuat manusia menguasainya. Tetapi manusia yang tidak tahu berterima kasih memisahkan dirinya dari Tuhan karena dosa. Dia tenggelam dalam jurang kejahatan yang darinya dia tidak mampu bangkit untuk kembali kepada Tuhan, satu-satunya kebaikannya. Kemudian Tuhan, dalam tindakan cinta misterius lainnya, menjadi manusia. Sabda Kekal mengambil wujud manusia, mengajari kita jalan ke Surga, memberi kita sarana untuk mencapainya, dan mati untuk dosa-dosa kita di Kayu Salib. Kita tidak pernah bisa cukup merenungkan misteri kasih yang mendalam ini.



Namun, masih ada lagi yang harus diikuti. Ketika Yesus kembali kepada Bapa-Nya, Dia ingin tetap berada di antara kita. Selama hidup-Nya di bumi Ia telah memberikan diri-Nya sepenuhnya hingga kurban terakhir di Kalvari. Tetapi Dia ingin memberikan diri-Nya kepada kita untuk selama-lamanya sampai akhir dunia. Inilah penjelasan tentang Ekaristi, yaitu Yesus berdiam di antara kita sebagai santapan kita dan sebagai penghiburan kita dalam hidup dan saat kematian.

Melalui karunia yang luar biasa ini, kita dapat menjalani kehidupan Yesus sendiri.

Tuhan kita sendirilah yang berkata kepada kita: "Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku." (Yohanes 6, 58) Dengan kata lain, sebagaimana Ia mengambil kehidupan ilahi dan manusiawi-Nya dari Bapa dan hidup melalui Dia, kepada siapa Ia secara substansial dipersatukan dan setara dengan Allah, maka siapa pun yang mengambil bagian dalam Ekaristi bersatu erat dengan Yesus, menjalani kehidupan-Nya, dan diubahkan oleh kasih karunia supernatural-Nya. Oleh karena itu, ketika Komuni Kudus diterima, sebagaimana seharusnya dan sebagaimana para Orang Kudus menerimanya, itu mengarah pada persatuan misterius yang dibicarakan St Paulus: “Bagiku hidup adalah Kristus. (Flp. I, 21) Sekarang bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” (Gal.2, 20)

Efek Komuni Kudus pada kita harus serupa dengan cangkok pada pohon, yang hidupnya diubah dan yang mulai menghasilkan buah dari tunas baru, bukan batang tua. Kita seharusnya tidak lagi menjalani kehidupan manusia lama, tetapi kehidupan baru, yaitu Yesus. Oleh karena itu, kita harus menghasilkan buah ilahi-Nya. Tindakan kita akan memiliki nilai adikodrati karena dilakukan di dalam Yesus dan melalui Yesus. Kita harus sangat berterima kasih kepada Hati Kudus Yesus atas anugerah kebaikan-Nya yang tak terbatas ini. Kita harus menyambut Komuni Kudus dengan kerendahan hati, cinta, dan penyerahan diri sepenuhnya. Hati kita harus menyatu dalam Hati Yesus dan cinta kita harus menyatu dalam kasih-Nya yang tak terbatas.

Semoga Sakramen Mahakudus dan Ilahi dipuji dan disyukuri setiap saat.—Meditasi Antonio Kardinal Bacci

 Antonio Bacci  (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII.

 

 

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy