Public Domain |
Hari ini, Gereja memperingati St. Aloysius Gonzaga, yang telah menunjukkan dalam hidupnya yang agak singkat, dedikasi dan komitmen sejati kepada Tuhan, serta cinta yang besar dan murah hati untuk sesama saudara dan saudari di sekitarnya, di merawat mereka dan melayani mereka. St Aloysius Gonzaga lahir di Castiglione, Italia, sebagai putra tertua dan pewaris salah satu cabang kadet dari keluarga Italia yang berpengaruh, keluarga Gonzaga. Dia diharapkan berhasil untuk kekayaan dan posisi keluarganya, namun, dia malah berpaling kepada Tuhan, dan mencari Dia daripada memanjakan diri dalam kehidupan yang berlebihan seperti yang biasa terjadi pada waktu itu di akhir era Renaisans. Dia merasa terpanggil untuk menjadi seorang misionaris dan mulai menerapkan gaya hidup asketis. Pada akhirnya, dia tetap teguh dalam keinginannya untuk menjadi misionaris dan bergabung dengan Serikat Yesus, setelah menyerahkan semua hak dan warisannya, yang membuat keluarganya kecewa, terutama ayahnya, yang dengan enggan membiarkan putranya melakukan apa yang dia inginkan.
St Aloysius Gonzaga mengabdikan hidupnya untuk pelayanan dan panggilan barunya, mengabdikan dirinya untuk melayani Tuhan dan menjalani gaya hidup yang sangat saleh dan asketis. Dia terus merawat yang sakit dan yang menderita, terutama pada saat wabah melanda Roma dan menimpa banyak orang, bahkan banyak di antara saudara-saudara Yesuit. Namun hal ini tidak menghalangi St. Aloysius Gonzaga untuk melanjutkan karya dan upayanya merawat mereka yang sakit, meskipun kesehatannya buruk dan tertular wabah itu sendiri. Sampai akhir, St Aloysius Gonzaga terus mengabdikan dirinya untuk kebaikan orang lain di sekitarnya, dan dia tidak pernah berhenti merawat mereka yang telah dia kasihi, bahkan tidak dengan mengorbankan kesehatan dan hidupnya sendiri. Aloysius tertular wabah mematikan pada Maret 1591 setelah menjemput seorang pria sekarat dari jalan dan membawanya ke rumah sakit. Aloysius meninggal setelah sakit yang lama dan menyakitkan pada tanggal 21 Juni, pada usia 23 tahun. Intinya, St. Aloysius Gonzaga telah menunjukkan kepada kita apa itu kasih dan kasih Kristiani yang sejati. St Aloysius Gonzaga dikanonisasi pada tahun 1726. Sejak saat kanonisasinya, ia telah dihormati sebagai santo pelindung kaum muda dan mereka yang menderita HIV/AIDS dan pengasuh mereka.
Saudara dan saudari dalam Kristus, oleh karena itu marilah kita semua diilhami oleh iman dan teladan yang ditunjukkan oleh St. Aloysius Gonzaga, dan juga oleh pendahulu suci kita yang lain, para santo dan martir yang tak terhitung banyaknya, dan semua pria dan wanita suci lainnya yang telah mendedikasikan hidup mereka kepada Tuhan. Oleh karena itu marilah kita semua melakukan yang terbaik dalam hidup kita untuk memberikan diri kita dalam melayani Tuhan dan dalam mengasihi sesama saudara dan saudari kita, dengan cara apa pun yang kita bisa, sehingga melalui tindakan dan pekerjaan kita, semakin banyak orang mengenal Tuhan dan kasih-Nya, jalan-Nya dan Kabar Baik. Semoga Tuhan memberkati kita semua dan setiap perbuatan baik kita, sekarang dan selamanya. Amin.