Ketujuh misteri pokok ini adalah:
1. Tuhan menciptakan umat manusia karena kasih. Dia tidak perlu menciptakan apa pun atau siapa pun. Selain itu, Dia mengangkat umat manusia ke takdir supernatural, tidak kurang dari visi Tritunggal Mahakudus untuk selama-lamanya. Semua ini bukan karena Dia harus, tetapi hanya karena Dia mengasihi.
2. Allah menjadi manusia karena kasih kepada umat manusia yang berdosa. Dia menjadi manusia fana untuk wafat untuk membuktikan betapa Dia mengasihi kita. Dia mengambil kehendak manusia bahwa Dia boleh menderita dengan bebas. Apakah semua manusia menderita? Ya. Apakah semua manusia rela menderita? Tidak. Hakikat cinta adalah rela menderita demi orang yang Anda klaim kasihi. Tuhan menjadi manusia untuk menderita dengan kehendak manusia.
3. Kristus, Anak Allah yang menjadi Anak Manusia, menderita dan wafat bukan hanya untuk orang pilihan yang ditentukan, tetapi untuk seluruh umat manusia.
4. Tuhan memberi setiap orang cukup kasih karunia untuk diselamatkan. Apakah semua orang diselamatkan? Tidak. Tuhan ingin semua orang diselamatkan namun memberi kita kehendak bebas yang dengannya kita dapat memilih untuk mengasihi Dia atau mengasihi diri kita sendiri bahkan untuk menghina Tuhan.
5. Kita memiliki kehendak bebas yang dengannya kita dapat benar-benar memilih untuk mengasihi Tuhan. Ketika kita menginginkan apa yang Tuhan inginkan maka kita mengasihi Dia. Kasih menyatukan dua keinginan: kehendak Tuhan, yang dengannya Dia menawarkan rahmat-Nya kepada kita; dan kehendak kita, yang dengannya kita sesuai dengan rahmat yang kita terima.
6. Kita memiliki kehendak bebas yang dapat melampaui panggilan tugas. Kita dapat melakukan lebih dari sekadar bekerja sama dengan kasih karunia Allah untuk menghindari dosa. Kita juga dapat mengasihi Tuhan lebih dari yang seharusnya. . . lebih dari yang kita harus. Bacalah surat-surat St. Margaretha Maria. Setelah dua puluh halaman, Anda harus menguatkan diri. Allah yang mengasihi ini lebih dari yang kita miliki berarti mengasihi salib. Kristus dengan gembira memilih salib, dan mengundang kita untuk melakukan hal yang sama, karena kasih kepada-Nya.
7. Kita percaya bahwa Yesus Kristus memberikan diri-Nya kepada kita dalam Ekaristi Kudus, yang dengannya Ia tetap tinggal sekarang di bumi, dalam kepenuhan kemanusiaan-Nya dan dengan Hati manusiawi-Nya yang hidup. Dalam setiap Misa, Dia dengan bebas mempersembahkan diri-Nya kepada Bapa-Nya, dan melalui Misa menganugerahkan rahmat yang Dia menangkan bagi kita di kayu salib. Dalam Komuni Kudus, kita menerima Dia dengan Hati-Nya ke dalam hati kita sendiri, untuk mempertahankan kasih kita yang tanpa pamrih kepada-Nya dengan kasih abadi kita kepada setiap orang yang Dia tempatkan dalam hidup kita.
Tuhan Yesus, kami percaya Engkau adalah Tuhan kami yang menjadi manusia sehingga Engkau dapat memiliki hati manusia, sehingga Engkau dapat membangkitkan dalam hati kami kasih yang sesuai untuk-Mu. Kuatkan kelemahan kami dan lindungi kami agar tidak melarikan diri dari salib. Bantu kami untuk mencintai-Mu di sini di lembah air mata ini dengan iman, sehingga kami dapat terus mengasihi-Mu dalam pelukan abadi yang untuknya kami diciptakan. Amin.
(Dikutip dari artikel oleh Pater John Hardon, The Doctrinal Foundation of Devotion to the Sacred Heart, 1990)