Orang yang putus asa karena sering jatuh sehingga menyerah pada pencobaan dan menyerah pada perbudakan dosa seolah-olah tidak ada jalan keluar lain, sedang melakukan kesalahan fatal. Tuhan itu sangat baik dan penuh belas kasihan dan mencintai kita semua, bahkan mereka yang berdosa. Ingatlah perumpamaan tentang anak yang hilang dan tentang domba yang hilang. Bagaimana mungkin Bapa kita di Surga meninggalkan kita dan tidak memberi kita kekuatan untuk melawan kejahatan?
Jika kita putus asa, marilah kita meminta pertolongan Tuhan, karena Dia mengasihi kita dan tahu betapa lemahnya kita. “Dia tahu bagaimana kita dibentuk.” (Bdk Mzm. 102:14) Ini adalah trik favorit iblis untuk meyakinkan kita bahwa tidak ada yang dapat membantu kita. Oleh karena itu, marilah kita membuang semua pikiran yang membuat kita putus asa, dan mempersenjatai diri kita dengan senjata rohani yang diperlukan. Dengan kerendahan hati, ketekunan, dan anugerah Tuhan, kita pasti menang.
Para ahli kehidupan spiritual menyarankan berbagai cara untuk memerangi pencobaan. Akan tetapi, seperti yang ditunjukkan St Alfonsus de' Liguori, “cara pertama sangatlah penting, dan itu adalah berdoa kepada Tuhan memohon terang dan kekuatan untuk menaklukkan. Tanpa doa tidak mungkin mengatasi pencobaan, sedangkan dengan doa kita yakin akan kemenangan.” (Al Servizio Divino, hal.11, c.6)
Alasannya jelas. Doa bukan sekadar alamat verbal kepada Allah Yang Mahakuasa, tetapi merupakan peningkatan pikiran dan hati, percakapan dengan Tuhan. Oleh karena itu, marilah kita berdoa dengan percaya diri dan dengan cinta.
Yesus sendiri memerintahkan kita untuk melakukan ini. “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.” (Mat 26:41) Pencobaan terhadap kesucian khususnya hanya dapat ditaklukkan dengan doa. Tidak boleh ada keragu-raguan, tetapi jalan langsung kepada Tuhan segera setelah pencobaan dialami.
“Bunuh musuh selagi masih kecil,” saran St. Hieronimus. Ketika seekor singa masih kecil, ia mudah dibunuh, tetapi jika kita menunggunya tumbuh besar, ia akan lebih mungkin membunuh kita. Sama halnya dengan godaan. Fransiskus de Sales memberi tahu kita bahwa kita harus meniru anak-anak kecil yang pergi ke pelukan ayah dan ibu mereka segera setelah mereka memata-matai serigala. Kita harus pergi ke Yesus dan Maria untuk perlindungan.
Selama godaan masih ada, kita harus bertekun dalam doa.—
Antonio Bacci (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII.