Hari ini, Gereja memperingati St Elisabeth dari Portugis, yang hidup dan pengabdiannya kepada Tuhan, yang kepercayaannya kepada Tuhan dan komitmennya kepada-Nya harus menjadi teladan dan sumber inspirasi yang luar biasa untuk diikuti oleh kita semua. Kita semua harus memandang St. Elisabeth dari Portugis, yang merupakan Permaisuri Portugis, dikenang karena imannya yang besar kepada Tuhan, kepeduliannya terhadap rakyatnya dan banyak tindakan dan karya amalnya, menjalani kehidupan yang benar-benar layak bagi Tuhan, mengabdikan banyak waktu dan upayanya untuk merawat yang miskin dan yang sakit di seluruh kerajaan dan bahkan lebih jauh lagi. Dia juga berperan penting dalam upaya yang dia lakukan untuk mengubah suaminya dari kehidupan pesta pora dan dosa, dan berhasil membawanya kembali ke iman yang benar dan murni kepada Tuhan.
St Elisabeth dari Portugis juga berperan aktif dalam politik dan kenegarawanan Portugis, terlibat dalam penengahan perdamaian antara kerajaan-kerajaan pada waktu itu, yang sering terlibat dalam perang dan konflik. Dia menghabiskan banyak waktu dalam merawat kebutuhan jasmani dan rohani banyak orang di sekitarnya, dan teladan iman dan dedikasinya yang luar biasa kepada Tuhan, kasih dan cintanya kepada yang kurang beruntung benar-benar menginspirasi banyak orang, seperti suaminya sendiri di antara banyak lainnya, untuk kembali kepada Tuhan dan mengikuti-Nya dengan lebih sepenuh hati. Dan setelah suaminya meninggal, St. Elisabeth pensiun ke biara para biarawati Klara yang miskin, di komunitas inilah Elisabeth mencari tempat masuk setelah kematian suaminya pada tahun 1325. Meskipun kesempatannya untuk menjadi suster tidak diperbolehkan, dia tetap menjadi Fransiskan Tersier dan tinggal di sebuah rumah dekat biara mengikuti jadwal yang mirip dengan jadwal biara. Ia terus menunjukkan cinta dan perhatian kepada orang miskin dan orang sakit, berdonasi dengan murah hati bagi mereka yang menderita selama kelaparan dan kesulitan institusi keagamaan, dan teladannya benar-benar menginspirasi bahkan hingga hari ini. St. Elisabeth dari Portugis meninggal pada tahun 1336 dan dinyatakan sebagai santa pada tahun 1625. Dengan Santo Louis dari Prancis, ia dihormati sebagai santo pelindung Fransiskan Tersier.
Saudara dan saudari dalam Kristus, kita dapat melihat bagaimana St Elisabeth dari Portugis, pendahulu suci kita, mengabdikan dirinya sepenuhnya dan sepenuhnya kepada Tuhan, sehingga terlepas dari posisi dan prestise sebagai Permaisuri, dia tidak membiarkan semua kemuliaan dan ambisi duniawi, godaan dan korupsi untuk mendapatkannya. Sebaliknya, dia tetap rendah hati dan berkomitmen kepada Tuhan, dan memanfaatkan dengan baik apa pun yang telah dia terima, semua berkat dan kelebihannya, untuk merawat mereka yang kurang beruntung dan menderita. Kita semua sebagai orang Kristiani harus didorong untuk melakukan hal yang sama juga dengan hidup kita, mempercayakan diri kita kepada Tuhan dan mengikuti Dia dengan segenap hati kita dan dengan segenap kekuatan kita. Oleh karena itu, marilah kita semua melakukan apa yang kita bisa agar kita dapat terus berjalan dengan lebih setia di jalan Tuhan mulai sekarang.
St Elisabeth dari Portugis juga berperan aktif dalam politik dan kenegarawanan Portugis, terlibat dalam penengahan perdamaian antara kerajaan-kerajaan pada waktu itu, yang sering terlibat dalam perang dan konflik. Dia menghabiskan banyak waktu dalam merawat kebutuhan jasmani dan rohani banyak orang di sekitarnya, dan teladan iman dan dedikasinya yang luar biasa kepada Tuhan, kasih dan cintanya kepada yang kurang beruntung benar-benar menginspirasi banyak orang, seperti suaminya sendiri di antara banyak lainnya, untuk kembali kepada Tuhan dan mengikuti-Nya dengan lebih sepenuh hati. Dan setelah suaminya meninggal, St. Elisabeth pensiun ke biara para biarawati Klara yang miskin, di komunitas inilah Elisabeth mencari tempat masuk setelah kematian suaminya pada tahun 1325. Meskipun kesempatannya untuk menjadi suster tidak diperbolehkan, dia tetap menjadi Fransiskan Tersier dan tinggal di sebuah rumah dekat biara mengikuti jadwal yang mirip dengan jadwal biara. Ia terus menunjukkan cinta dan perhatian kepada orang miskin dan orang sakit, berdonasi dengan murah hati bagi mereka yang menderita selama kelaparan dan kesulitan institusi keagamaan, dan teladannya benar-benar menginspirasi bahkan hingga hari ini. St. Elisabeth dari Portugis meninggal pada tahun 1336 dan dinyatakan sebagai santa pada tahun 1625. Dengan Santo Louis dari Prancis, ia dihormati sebagai santo pelindung Fransiskan Tersier.
Saudara dan saudari dalam Kristus, kita dapat melihat bagaimana St Elisabeth dari Portugis, pendahulu suci kita, mengabdikan dirinya sepenuhnya dan sepenuhnya kepada Tuhan, sehingga terlepas dari posisi dan prestise sebagai Permaisuri, dia tidak membiarkan semua kemuliaan dan ambisi duniawi, godaan dan korupsi untuk mendapatkannya. Sebaliknya, dia tetap rendah hati dan berkomitmen kepada Tuhan, dan memanfaatkan dengan baik apa pun yang telah dia terima, semua berkat dan kelebihannya, untuk merawat mereka yang kurang beruntung dan menderita. Kita semua sebagai orang Kristiani harus didorong untuk melakukan hal yang sama juga dengan hidup kita, mempercayakan diri kita kepada Tuhan dan mengikuti Dia dengan segenap hati kita dan dengan segenap kekuatan kita. Oleh karena itu, marilah kita semua melakukan apa yang kita bisa agar kita dapat terus berjalan dengan lebih setia di jalan Tuhan mulai sekarang.