Fr Lawrence Lew, O.P. | Flickr CC BY-NC-ND 2.0 |
Hari ini, Gereja memperingati St. Ignatius dari Loyola, Pendiri Serikat Yesus atau Jesuit. Pada hari ini saat kita mengingat kembali kehidupan orang kudus yang agung ini, kita mengenang tindakan dan karya yang dilakukan St. Ignatius dari Loyola dalam hidupnya, dalam dedikasinya untuk melayani Tuhan, agar kita juga terinspirasi untuk melakukan sama dalam hidup kita sendiri. St Ignatius dari Loyola dilahirkan sebagai Inigo Lopez dalam sebuah keluarga bangsawan rendah di wilayah Basque di tempat yang sekarang menjadi bagian utara Spanyol. Dan setelah tahun-tahun awal kehidupan yang agak bergejolak, St. Ignatius dari Loyola muda tertarik untuk hidup di militer, dan dibujuk dan digoda oleh banyak pengejaran hedonistik dan materialistis dunia, yang di masa remajanya, dia mengambil berjudi, menari, berduel, dan mengejar wanita muda, seperti yang biasa terjadi pada masa itu di kalangan bangsawan dan orang kaya.
Kemudian, ketika St. Ignatius dari Loyola bergabung dengan militer, selama lebih dari satu dekade, dia mengalami banyak momen dan kemenangan yang gemilang, tetapi ketika dia terluka dalam pertempuran tertentu, dia menghadapi momen yang mengubah hidup dan perjumpaan dengan Tuhan, melalui mana dia memutuskan untuk meninggalkan daya pikat kemuliaan dan godaan duniawi, kebesaran dan keinginan, dan selanjutnya, berkomitmen pada kehidupan yang didedikasikan untuk kemuliaan Tuhan yang lebih besar saja. Ini akan menjadi moto ordo religius yang akan didirikannya, yaitu Serikat Yesus, juga dikenal sebagai Yesuit. Moto mereka adalah 'Ad Maiorem Dei Gloriam', yaitu 'Untuk Kemuliaan Tuhan Yang Lebih Besar'. St Ignatius dari Loyola mengumpulkan beberapa orang yang berpikiran sama, yang menjadi anggota pertama Jesuit, dan mengabdikan diri dan upaya mereka selanjutnya dalam melayani Tuhan setiap saat.
Saudara dan saudari dalam Kristus, melalui komitmen dan dedikasi yang ditunjukkan oleh St. Ignatius dari Loyola dan rekan-rekan Jesuitnya, banyak orang kembali ke iman, berpaling dari kepalsuan dan ajaran sesat masa lalu mereka. Dengan demikian, St Ignatius dari Loyola menjadi teladan bagi banyak orang lain untuk mengikuti Tuhan dengan lebih setia, dan dengan komitmen dan dedikasinya, dia menjadi mercusuar terang dan kebenaran Allah bagi banyak dari kita. Apakah kita mampu melakukan hal yang sama dengan kehidupan kita sendiri, saudara-saudara? Apakah kita bersedia dan mampu mengikuti Tuhan dan jalan-Nya seperti yang telah dilakukan oleh St. Ignatius dari Loyola dalam hidupnya? Oleh karena itu, marilah kita sekali lagi berbalik dengan sepenuh hati kepada Tuhan, menolak jalan dosa dan kejahatan, dan menjadi diri kita sendiri pembawa kebenaran Allah yang layak di dunia kita. Semoga Tuhan memberkati kita selalu, sekarang dan selamanya. Amin.