SiouxFall Diocese |
Hari Biasa Pekan XIV
Dalam dunia yang dilanda dengan individualisme seperti ini, adalah sangat mendasar untuk menemukan kembali pentingnya menegur secara persaudaraan, agar supaya kita, bersama-sama dapat menempuh jalan menuju ke kesucian. (Paus Benediktus XVI, Pesan Prapaskah 2012)
Antifon Pembuka (Mzm 33:18-19)
Pandangan Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut, dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
Doa Pagi
Allah Bapa Raja Damai, semua yang haus akan keadilan dan kedamaian Kausinari cahaya pengharapan dalam diri Yesus Putra-Mu terkasih. Perkenankanlah pula kami menjadi saksi warta sukacita itu. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (41:55-57; 42:5-7a.17-24a)
Sekali peristiwa seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun. Maka berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir, “Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu.” Kelaparan itu melanda seluruh bumi. Maka Yusuf membuka semua lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab kelaparan itu makin hebat di tanah Mesir. Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab kelaparan itu menghebat di seluruh bumi. Di antara orang yang datang membeli gandum itu terdapatlah pula anak-anak Israel, sebab tanah Kanaan pun ditimpa kelaparan. Sementara itu Yusuf telah menjadi mangkubumi di negeri itu; dialah yang menjual gandum kepada seluruh rakyat negeri itu. Maka ketika saudara-saudara Yusuf datang, kepadanyalah mereka menghadap, dan kepadanyalah mereka sujud dengan mukanya sampai ke tanah. Yusuf melihat saudara-saudaranya dan segera mengenal mereka. Tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing bagi mereka. Dan dimasukkannyalah mereka semua ke dalam tahanan tiga hari lamanya. Pada hari ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka, “Buatlah begini, maka kalian akan tetap hidup, sebab aku takut akan Allah. Jika kalian orang jujur, biarkanlah seorang saudaramu tetap tinggal terkurung dalam rumah tahanan, tetapi kalian boleh pulang dengan membawa gandum untuk meredakan kelaparan seisi rumah. Tetapi saudaramu yang bungsu harus kalian bawa kepadaku sebagai tanda bukti bahwa perkataanmu benar. Kalau begitu kalian tidak akan mati.” Demikianlah diperbuat mereka. Mereka berkata seorang kepada yang lain, “Betul-betul kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita Yusuf! Bukankah kita melihat betapa besar kesesakan hatinya ketika ia memohon belas kasih kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya! Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa diri kita.” Lalu Ruben menjawab mereka, “Bukankah dahulu kukatakan kepadamu, ‘Janganlah kamu berbuat dosa terhadap anak itu!’ Tetapi kamu tidak mendengarkan perkataanku. Sekarang darahnya dituntut dari pada kita.” Tetapi mereka tidak tahu, bahwa Yusuf mengerti perkataan mereka, sebab mereka memakai juru bicara. Maka Yusuf mengundurkan diri dari mereka, lalu menangis. Kemudian ia kembali kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga kasih setia-Mu menyertai kami, ya Tuhan, sebab kami berharap kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 33:2-3.10-11.18-19)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak-sorai!
2. Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa. Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun temurun.
3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Markus 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat; bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Alleluya.
Inilah Injil Suci menurut Matius (10:1-7)
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Kisah Yusuf yang kita dengar di bacaan pertama adalah kisah yang mengharukan dan menginspirasi.
Yakub memiliki 12 anak laki-laki dan Yusuf adalah anak kesayangannya, dan saudara laki-lakinya cemburu dan mereka memanggilnya "si pemimpi" dan mereka sama sekali tidak senang dengan mimpinya dan membencinya.
Dan mereka akhirnya menemukan kesempatan untuk menyingkirkannya dengan menjualnya ke beberapa pedagang dan kemudian memberi tahu ayahnya bahwa dia dibunuh oleh binatang buas.
Namun mimpi Yusuf akhirnya menjadi kenyataan ketika saudara-saudaranya datang ke hadapannya dan membungkuk rendah di hadapannya, meskipun mereka tidak mengenalinya.
Yusuf bisa saja mengambil kesempatan ini untuk menyelesaikan masalah dengan saudara laki-lakinya yang pernah menyakitinya di masa lalu.
Namun, Yusuf tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi sebaliknya dia perlahan mengungkapkan identitasnya kepada saudara-saudaranya seperti yang akan kita dengar dalam bacaan beberapa hari ke depan.
Mungkin kita bisa mengatakan bahwa darah lebih kental daripada air dan bahwa keluarga tetaplah keluarga baik atau buruk, meskipun tidak dapat disangkal juga bahwa di dalam keluarga kita dapat mengalami luka yang paling dalam.
Meskipun demikian, jika kasih amal dimulai di rumah, maka di dalam keluarga cinta harus dipupuk dan dipelihara dan pengampunan harus menjadi benang yang mengikat anggota keluarga bersama.
Dengan kasih dan pengampunan, keluarga akan menjadi tanda Kerajaan Allah di mana rumah adalah tempat kasih dan perhatian, dan pengampunan dan penyembuhan. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mat 10:1)
Yesus memanggil keduabelas murid-Nya, dan memberi kuasa untuk mengusir roh-roh jahat, dan melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.