Credit: Sidney de Almeida/istock.com |
Hari Biasa Pekan XIII
“Orang yang memiliki hati nurani suci, tidak mengejar kesenangan hati manusia” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Mzm 26:3.11b)
Mataku tertuju kepada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu. Bebaskanlah aku dan kasihanilah aku.
Doa Pagi
Allah Bapa Raja Kedamaian, semoga Kauhalau segala paksaan dan penindasan dari dunia kami ini. Curahkanlah Roh-Mu, agar terusirlah rasa dendam, benci, dan iri hati dan perbaruilah dunia dan kami dalam kedamaian sejati. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (19:15-29)
Pada suatu pagi, di saat fajar menyingsing dua malaikat Tuhan mendesak Lot, agar segera berangkat, katanya, “Bangunlah, bawalah istrimu dan kedua anakmu yang ada di sini, supaya engkau jangan sampai mati lenyap karena kedurjanaan kota ini.” Ketika Lot berlambat-lambat, maka tangannya, tangan istri dan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab Tuhan hendak mengasihani dia. Lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana. Kemudian berkatalah salah seorang dari mereka, “Larilah, selamatkanlah dirimu. Janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di mana pun di Lembah Yordan. Larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati binasa.” Kata Lot kepada mereka, “Janganlah kiranya demikian, Tuanku. Sungguh, hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu, dan Tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku. Tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, aku pasti tersusul oleh bencana itu, sehingga matilah aku. Lihatlah di sana ada kota yang cukup dekat, kota itu kecil! Izinkanlah aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara.” Sahut malaikat itu kepadanya, “Baiklah, permintaanmu ini pun kukabulkan. Kota yang kausebut itu takkan kujungkirbalikkan! Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana.” Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar. Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar. Kemudian Tuhan menurunkan hujan belerang dan api dari langit atas Sodom dan Gomora. Api itu berasal dari Tuhan. Tuhan menunggangbalikkan kota-kota itu, dan seluruh Lembah Yordan serta semua penduduk kota dan tumbuh-tumbuhan di ladang. Tetapi istri Lot yang berjalan di belakang suaminya, menoleh ke belakang, lalu berubahlah ia menjadi tiang garam. Pagi-pagi Abraham pergi ke tempat ia berdiri di hadapan Tuhan. Ia memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan. Maka dilihatnya asap dari bumi membubung ke atas seperti asap dari dapur peleburan. Pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot, Allah ingat akan Abraham, sehingga Ia menyelamatkan Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan-Nya itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, mataku tertuju kepada kasih setia-Mu.
Ayat. (Mzm 26:2-3.9-10.11-12)
1. Ujilah aku, ya Tuhan, dan cobalah aku, selidikilah batinku dan hatiku. Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.
2. Janganlah mencabut nyawaku bersama-sama orang berdosa, atau memotong hidupku bersama-sama penumpah darah, yang pada tangannya melekat perbuatan mesum, dan tangan kanannya menerima suapan.
3. Tetapi aku ini hidup dalam ketulusan; bebaskanlah aku dan kasihanilah aku. Kakiku berdiri di tanah yang rata; aku mau memuji Tuhan dalam jemaat.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 129:5)
Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku mengharapkan sabda-Nya.
Inilah Injil Suci menurut Matius (8:23-27)
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, dalam bacaan pertama kita hari ini, kita mendengar dari Kitab Kejadian di mana kisah kehancuran Sodom dan Gomora diceritakan kepada kita, di mana Tuhan menghancurkan dua kota dengan belerang dan api dari Surga untuk semua kejahatan yang dilakukan orang-orang di dalamnya. kedua kota itu telah dilakukan di hadapan-Nya. Pada saat yang sama, kita juga mendengar kisah agung tentang kasih dan kebaikan Tuhan dalam merawat umat-Nya yang setia, ketika Dia mengirimkan Malaikat-Nya untuk membantu dan melindungi Lot, keponakan Abraham, yang tinggal di wilayah Sodom dan Gomora, dan yang harus menanggung kejahatan orang-orang yang tinggal di daerah itu bersama keluarganya. Lot juga membuktikan dirinya benar setelah dia melindungi kedua Malaikat yang dikirim untuk membantu membimbing Lot keluar kota. Oleh karena itu, seperti yang kita dengar, para Malaikat membimbing Lot dan keluarganya, membawa mereka ke tempat yang aman di luar tanah Sodom dan Gomora sebelum kehancuran mereka.
Namun, istri Lot, yang mungkin terombang-ambing oleh godaan keduniawian yang dia nikmati dan alami ketika dia tinggal di Sodom dan Gomora, dia goyah dan dia berbalik menghadap kota, melawan peringatan dari dua Malaikat yang telah memperingatkan Lot dan keluarganya untuk tidak melihat kekacauan yang terjadi karena kedua kota itu dihancurkan oleh kuasa Tuhan. Oleh karena itu dia diubah menjadi tiang garam, sebagai tanda ketidaktaatannya dan sebagai pengingat bagi kita semua agar kita tidak meragukan pemeliharaan dan pertolongan Tuhan. Tentu saja kebenaran dan kenyataan adalah bahwa ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, karena kita mungkin sering tergoda dan dipaksa untuk meninggalkan jalan Tuhan demi kerusakan dan kejahatan dunia.
Para murid membangunkan Yesus dan berkata, "Tuhan, tolonglah, kita binasa!" Yesus bangun dan berkata, "Mengapa kalian takut, hai orang-orang yang kurang percaya?"