Paus St. Sixtus II adalah pemimpin Gereja Katolik pada masa sulit di pertengahan abad ketiga ketika terjadi peristiwa-peristiwa yang penuh gejolak, konflik di dunia dan juga perpecahan di antara umat beriman, karena berbagai ketidaksepakatan dan ajaran sesat yang tersebar luas pada masa itu. Menurut tradisi Apostolik, Paus St. Sixtus II mengabdikan hidup dan upayanya untuk mempersatukan kembali Gereja, dan memimpin umat beriman melalui tahun-tahun yang sulit dan bergejolak itu, dan membawa kembali banyak orang yang tersesat ke Gereja Bunda Suci. Dia dan banyak orang lainnya, termasuk santo/santa lainnya, St Laurensius dari Roma, menjadi martir selama penganiayaan terhadap orang Kristen pada masa pemerintahan Kaisar Romawi Valerian, setia sampai akhir. Sementara itu, St Kayetanus berprofesi sebagai pengacara dan diplomat pada tahun-tahun awalnya, dan kemudian menjadi seorang imam, mengabdikan dirinya untuk menyembuhkan orang sakit, terutama berfokus pada penyembuhan spiritual bagi mereka yang telah terpisah dari Tuhan dan kasih-Nya.
St Kayetanus meletakkan dasar dan mendirikan Theatines, juga dikenal dengan nama resmi Kongregasi Klerus Reguler, bersama dengan Uskup Agung Giovanni Petro Carafa, yang pada akhirnya terpilih sebagai Paus dan pemimpin Gereja sebagai Paus Paulus IV. Dia juga berinteraksi dengan baik dengan orang-orang sezamannya seperti St. Hieronimus Emiliani, imam terkenal lainnya yang berdedikasi untuk kesejahteraan umat beriman dan mereka yang menderita, membantu yang terakhir dengan pendirian Kongregasi Panitera Reguler, atau Bapa Somaschan. Melalui semua karya dan dedikasinya, St. Kayetanus, seperti Paus St. Sixtus II dan rekan-rekannya, mereka semua menunjukkan kepada kita bagaimana kita semua harus menanggapi panggilan dan cinta Tuhan, yang selalu Dia tunjukkan dan curahkan kepada kita. Kita masing-masing hendaknya melakukan apa pun yang dapat kita lakukan agar kita dapat benar-benar setia dan layak bagi Tuhan.
Saudara dan saudari dalam Kristus, oleh karena itu marilah kita mengikatkan diri dengan semangat dan iman yang diperbarui kepada Tuhan, mengikuti teladan agung yang diberikan oleh Paus St. Sixtus II dan rekan-rekannya dalam kemartiran yang telah mengabdikan hidup dan pekerjaan mereka untuk kemuliaan Tuhan yang lebih besar. Semoga Tuhan menyertai kita semua, dan semoga Dia memberdayakan kita masing-masing sehingga kita dapat semakin dekat dengan-Nya dan kasih-Nya. Semoga Tuhan memberkati kita semua dan setiap niat dan usaha kita yang baik. Amin.