| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 14 Agustus 2023 Peringatan Wajib St. Maksimilianus Maria Kolbe, Imam – Martir

 

Senin, 14 Agustus 2023
Peringatan Wajib St. Maksimilianus Maria Kolbe, Imam – Martir 
  
Kebencian bukanlah kekuatan yang membangun. Hanya kasih merupakan kekuatan yang membangun (St. Maksimilianus Maria Kolbe)
 
    
Antifon Pembuka (Mat 25: 34, 40)

Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, sabda Tuhan. Amin Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Come, you blessed of my Father, says the Lord. Amen I say to you: Whatever you did for one of the least of my brethren, you did it for me.

Doa Pagi


Ya Allah, Santo Maximilianus Maria Kolbe telah mengorbankan dirinya demi kehidupan dan kebahagiaan sesamanya. Semoga kami juga rela berkorban dan berbagi kasih bagi sesama sehingga kebahagiaan pun mewarnai hidup kami bersama. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      
   
  
Bacaan dari Kitab Ulangan (10:12-22)
  
"Sunatlah hatimu. Tunjukkanlah kasihmu kepada orang asing, sebab kalian pun dahulu orang asing!"
    
Musa berkata kepada bangsa Israel, “Hai orang Israel, apakah sekarang yang dituntut oleh Tuhan, Allahmu, dari pada kalian? Yang dituntut-Nya tiada lain ialah agar kalian takwa kepada Tuhan, Allahmu, hidup menurut segala peritah-Nya, mengasihi Dia dan beribadah kepada Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan segenap jiwamu. Demi kesejahteraanmu hendaknya kalian berpegang teguh pada perintah dan ketetapan Tuhan yang kusampaikan kepadamu pada hari ini. Sungguh, Tuhan, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya. Tetapi kepada nenek moyangmulah hati Tuhan terpikat, sehingga Ia mengasihi mereka dan keturunan mereka, yakni kalian, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini. Sebab itu sunatlah hatimu dan jangan lagi bertegar hati. Sebab Tuhan, Allahmulah, Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan. Allah yang agung, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap; yang membela hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian. Sebab itu haruslah kalian menunjukkan kasihmu kepada orang asing. Sebab kalian pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir. Engkau harus takwa kepada Tuhan, Allahmu. Engkau harus beribadah dan berpaut kepada-Nya, dan demi nama-Nya engkau harus bersumpah. Dialah pokok pujianmu sebab Dialah yang telah melakukan perbuatan-perbuatan besar di tengah-tengahmu seperti yang telah kaulihat sendiri. Hanya tujuh puluh orang nenek moyangmu pergi ke Mesir; tetapi sekarang ini Tuhan, Allahmu, telah membuat engkau banyak seperti bintang-bintang di langit.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do=a, 2/2, PS 863
Ref. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem
atau Pujilah Tuhan, hai umat Allah. Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20; Ul:12a)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Allah memanggil kita, agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus. Alleluya.

Inilah Injil Suci menurut Matius (17:22-27)
  
"Ia akan dibunuh, tetapi Ia akan bangkit. Putra-putra raja bebas dari pajak."
         
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya ada di Galilea. Ia berkata kepada mereka, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia; mereka akan membunuh Dia, tapi pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka hati para murid itu pun sedih sekali. Ketika Yesus dan para murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah seorang pemungut pajak bait Allah kepada Petrus dan berkata, “Apakah gurumu tidak membayar pajak dua dirham?” Jawab Petrus, “Memang membayar.” Ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan, “Bagaimana pendapatmu, Simon? Dari siapa raja-raja di dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?” Jawab Petrus, “Dari orang asing!” Maka kata Yesus kepadanya, “Jadi bebaslah rakyatnya! Tetapi agar kita jangan menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
 


Renungan
 
Pada tiga kesempatan berbeda dalam Injil Matius, Yesus menubuatkan bahwa Ia akan menanggung penderitaan besar melalui pengkhianatan, penolakan, dan hukuman mati yang kejam (Matius 16:21, 17:22-23, dan 20:17-19). Orang-orang Yahudi memilih rajam untuk pelanggaran yang sangat serius dan orang-orang Romawi melakukan penyaliban - kematian yang paling menyakitkan dan memalukan yang dapat mereka rencanakan untuk para penjahat yang ingin mereka singkirkan. Tidak heran para rasul sangat tertekan dengan prediksi seperti itu! Jika Yesus, Guru mereka, dibunuh, kemungkinan besar mereka akan menerima perlakuan yang sama dari musuh mereka. Yesus menyebut dirinya "Anak Manusia" karena ini adalah gelar Yahudi untuk Mesias yang dijelaskan oleh nabi Daniel dalam penglihatannya tentang Dia yang akan diutus Allah untuk mendirikan kerajaan kekuasaan dan kebenarannya yang kekal di bumi (Daniel 7:13 -14).
   
Mengapa Mesias harus ditolak dan dibunuh? Bukankah Tuhan berjanji bahwa Yang Diurapi (Mesias dalam bahasa Ibrani) akan membebaskan umat-Nya dari penindasan mereka dan mendirikan kerajaan perdamaian dan keadilan? Nabi Yesaya telah menubuatkan bahwa adalah kehendak Tuhan bahwa "Hamba yang Menderita" membuat penebusan dosa melalui penderitaan dan kematiannya (Yesaya 53). Yohanes Pembaptis menggambarkan Yesus sebagai "Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia" (Yohanes 1:29, Yesaya 53:6-7). Ketika Yesus bersedia menyerahkan nyawanya untuk kita di kayu salib, dia membayar harga penebusan kita dengan darahnya.
 
Yesus datang untuk menyelamatkan kita dari dosa dan kekuatan penghancurnya dan memulihkan kita ke kepenuhan hidup bersama Bapa kita di Surga. Dosa tidak hanya memisahkan kita dari Tuhan - tetapi juga membawa kita ke jalan menuju kerusakan dan kematian tanpa akhir. Perbudakan dosa adalah menginginkan hal-hal yang salah dan terikat pada keinginan dan kecanduan yang menyakitkan. Tebusan yang Yesus bayarkan membebaskan kita dari tirani terburuk yang mungkin terjadi - tirani dosa, Setan, dan kematian. Kemenangan Yesus tidak berakhir dengan kematian pengorbanannya di kayu salib - Dia menang atas kubur ketika Dia bangkit kembali pada hari ketiga. Yesus mengalahkan kuasa maut dan Setan melalui salib dan kebangkitan-Nya. Tuhan Yesus menawarkan kepada kita kebebasan dan kedamaian sejati yang tidak dapat diambil oleh siapa pun dari kita. Apakah Anda menginginkan kebebasan sebesar mungkin, kebebasan untuk hidup sebagaimana Allah benar-benar menginginkan kita untuk hidup sebagai putra dan putri-Nya?

     Tuhan Yesus, wafat-Mu membawa kehidupan dan kebebasan sejati. Semoga aku selalu berjalan dalam kebebasan dan kekuatan cinta dan kebenaran-Mu dan menolak apa pun yang bertentangan dengan keinginan-Mu untuk hidupku. Amin.

 
Antifon Komuni (Yoh 15:13)

Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Greater love has no one than to lay down his life for his friends, says the Lord.
  
RENUNGAN PAGI

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy