| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 21 Agustus 2023 Peringatan Wajib St. Pius X, Paus

Senin, 21 Agustus 2023
Peringatan Wajib St. Pius X, Paus 

“Rosario adalah doa yang paling indah dan paling kaya rahmat dari semua doa; itu adalah doa yang paling menyentuh Hati Bunda Allah… dan jika kalian menginginkan kedamaian memerintah di rumah kalian, doakan Rosario (bersama) keluarga. (Paus St. Pius X)
  
Antifon Pembuka (Sir 45:30)
         
Tuhan mengikat perjanjian damai dengannya, mengangkat dia menjadi pemimpin umat, dan memberinya martabat imam agung
   
Doa Pagi

Ya Allah, untuk menjaga iman Katolik dan membarui segala sesuatu dalam Kristus, Engkau telah memenuhi Santo Pius, Paus, dengan kebijaksanaan surgawi dan semangat rasuli. Kami mohon dengan rendah hati semoga kami yang mengikuti ajaran dan teladannya mencapai kehidupan yang kekal. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.          
  

Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim (2:11-19)
  
"Tuhan membangkitkan hakim-hakim, tetapi para hakim pun tidak dihiraukan."

Setelah Yosua meninggal dunia, orang Israel melakukan apa yang jahat di hadapan Tuhan, dan mereka beribadah kepada para Baal. Mereka meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka, yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Mereka mengikuti allah lain, dewa-dewa dari bangsa-bangsa di sekeliling mereka. Mereka sujud menyembah kepada dewa-dewa itu, sehingga mereka menyakiti hati Tuhan. Demikianlah mereka meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada Baal dan para Ashtoret. Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka. Setiap kali mereka maju, tangan Tuhan melawan mereka dan mendatangkan malapetaka ke atas mereka. Hal ini sesuai dengan peringatan yang disampaikan Tuhan kepada mereka dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak. Maka Tuhan membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan para perampok. Tetapi para hakim pun tidak dihiraukan mereka, karena mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Bangsa Israel segera menyimpang dari jalan yang ditempuh nenek moyang mereka yang mendengarkan perintah Tuhan. Mereka melakukan yang tidak patut. Setiap kali, apabila Tuhan membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka Tuhan menyertai hakim itu, dan menyelamatkan mereka dari tangan musuh selama hakim itu hidup. Sebab Tuhan berbelas kasih mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka. Tetapi begitu hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat daripada nenek moyang mereka. Mereka mengikuti allah lain, beribadah dan sujud menyembah kepadanya. Dalam hal apa pun mereka tidak menghentikan perbuatan jahat dan kelakuan mereka yang tegar itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah akan kami, ya Tuhan yang Mahamurah.
Ayat. (Mzm 106:34-37.39-40.43ab.44)
1. Mereka tidak memunahkan bangsa-bangsa kafir seperti yang diperintahkan Tuhan kepada mereka, mereka malah bercampur baur dengan bangsa-bangsa itu, dan meniru kebiasaan mereka.
2. Mereka beribadah kepada berhala-berhala para bangsa, yang menjadi perangkap bagi mereka. Mereka mengurbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kurbankan kepada roh-roh jahat.
3. Mereka menajiskan diri dengan apa yang mereka lakukan, dan berlaku serong dalam perbuatan-perbuatan mereka. Maka berkobarlah murka Tuhan terhadap umat-Nya, dan Ia jijik kepada milik pusaka-Nya.
4. Banyak kali mereka dibebaskan oleh-Nya, tetapi mereka memberontak dengan sengaja, namun Ia menilik kesusahan mereka, ketika Ia mendengar teriak mereka.


Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
 
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:3); 2/4
Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah. Alleluya.  

  

Inilah Injil Suci menurut Matius (19:16-22)

"Jika engkau hendak sempurna, juallah segala milikmu dan berikanlah kepada orang-orang miskin."

Pada suatu hari ada seorang datang kepada Yesus dan berkata, “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup kekal?” Yesus menjawab, “Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya satu yang baik! Jika engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.” Kata orang itu kepada Yesus, “Perintah yang mana?” Kata Yesus, “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayah dan ibumu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Kata orang muda itu, “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?” lalu Yesus berkata, “Jika engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari dan ikutilah Aku.” Ketika mendengar perkataan itu, pergilah orang muda itu dengan sedih, sebab hartanya banyak.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
 
 
 
Renungan


Salah satu masalah utama umat Allah dalam Perjanjian Lama adalah penyembahan berhala. Mereka dipanggil untuk menjadi umat Tuhan dan untuk menyembah satu Tuhan yang benar, namun mereka berpaling kepada berhala-berhala dan bersujud menyembah patung-patung atau patung-patung yang mewakili atau dianggap mewujudkan berbagai dewa pagan.

Tapi apa yang membuat mereka beralih ke penyembahan berhala? Apa daya tarik penyembahan berhala yang membuat mereka tidak setia kepada Tuhan yang telah menunjukkan kepada mereka tanda-tanda dan keajaiban yang begitu besar?

Ketertarikan, dan rayuan, datang dalam berbagai bentuk: kesuburan hewan dan tanaman dan hubungan seks ritual, perolehan materi, kekuasaan dan penaklukan bangsa lain, dll.

Setia kepada Tuhan akan terasa membosankan, dengan hukum dan perintah itu, dan mereka merasa seperti pecundang dibandingkan dengan penyembah berhala lain di sekitar mereka.

Namun apa yang gagal mereka lihat adalah bahwa mereka juga perlahan-lahan dibujuk oleh kekuatan jahat yang menjauhkan mereka dari Tuhan, dan membawa mereka ke jalan kebejatan dan kejahatan.

Seperti yang kita dengar di bacaan pertama, Tuhan menghukum mereka karena ketidaksetiaan mereka, tetapi Dia juga menunjuk hakim untuk menyelamatkan mereka dari musuh mereka. Tapi begitu hakim meninggal, mereka kambuh dan berperilaku lebih buruk dari nenek moyang mereka. Jelas, kekuatan jahat tidak pernah menyerah dalam menarik orang menjauh dari Tuhan.

Dalam Injil, kita mendengar tentang pemuda kaya ini yang ingin memiliki hidup yang kekal. Yesus ingin dia mengikuti-Nya dengan syarat dia menyerahkan kekayaan duniawinya.

Yesus berusaha menariknya keluar dari cengkeraman penyembahan berhala kekayaan duniawi, tetapi seperti nenek moyangnya, dia terlalu tertarik dan terobsesi olehnya.

Mengenai diri kita sendiri, apakah kita tahu daya tarik duniawi apa yang membuat kita terikat atau terobsesi? Marilah kita meminta Yesus untuk menarik kita keluar darinya dan setia kepada-Nya.

Jika Yesus bukanlah yang pertama di atas segalanya, maka pada akhirnya, kita tidak akan memiliki apa-apa; tidak di sini maupun di kekekalan.

 
Antifon Komuni (Mat 19:16, 17)
 
Guru, perbuatan baik apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup kekal? Jika engkau ingin memasuki hidup kekal, taatilah perintah Allah. 

atau (Yoh 10:11b) 

Gembala yang baik menyerahkan nyawanya bagi domba-domba-Nya.
 
Mazmur mempunyai daya kekuatan mengobarkan jiwa kita untuk giat mengusahakan segala kebaikan. (St. Pius X) 
 
 
Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Jangan khawatir tentang hari esok
 
Orang Kudus hari ini: 21 Agustus 2023 Paus St. Pius X  

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini

Doa Malam

Tuhan Yesus, untuk menjadi pengikut-Mu harus berani meninggalkan segala sesuatu karena hidup dan segala kekayaan hanyalah sarana dan bukan tujuan hidup. Berilah aku keberanian untuk menumpukan hidup dan masa depanku hanya kepada-Mu, sebab Engkaulah Juruselamatku, untuk selama-lamanya. Amin.


RENUNGAN PAGI

 

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy