Hari Biasa Pekan XXV
“Saya seorang Katolik dan dengan sepenuh hati menerima kematian demi Tuhan. Seandainya aku punya seribu nyawa, semua ini akan kupersembahkan kepada-Nya.”— Santo Laurensius Ruiz
Antifon Pembuka (Mzm 149:1-2)
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan. Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh. Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak sorai atas raja mereka.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahamulia, berkenanlah membangun bait suci di dalam diri kami dan tinggallah di antara manusia di mana saja, tempat kami mencari kedamaian berkat Yesus, Putra-Mu. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Karya: thanasus/istock.com |
Bacaan dari Nubuat Hagai (1:1-8)
Pada tahun kedua pemerintahan Raja Darius, pada hari pertama bulan keenam, datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya, “Beginilah sabda Tuhan semesta alam, ‘Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah Tuhan!’ Maka datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai, bunyinya: Apakah sudah tiba waktunya bagi kalian untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang rumah Tuhan tetap menjadi reruntuhan? Oleh sebab itu beginilah sabda Tuhan semesta alam, ‘Perhatikanlah keadaanmu! Kalian menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit. Kalian makan, tetapi tidak sampai kenyang. Kalian minum, tetapi tidak sampai puas. Kalian berpakaian, tetapi badanmu tidak menjadi hangat. Dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja tetapi upahnya ditaruh dalam pundit-pundi yang berlubang!’ Beginilah sabda Tuhan semesta alam, ‘Perhatikanlah keadaanmu! Maka naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah rumah Tuhan. Maka aku akan berkenan menerimanya, dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan akan umat-Nya.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur. Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (9:7-9)
Renungan
Herodes bisa disebut sebagai tipikal orang yang setengah beriman, yaitu orang yang percaya bahwa Tuhan itu ada, namun ia lebih memikirkan dirinya sendiri, kenyamanannya, keingintahuannya, dan apa saja yang bisa menguntungkannya. Dia ingin bertemu Yesus karena laporan-laporan aneh dan sensasional yang dia dengar tentang Yesus, dan mungkin juga ingin melihat Yesus melakukan sesuatu yang spektakuler untuk dia lihat.
Ya, Herodes akhirnya bisa melihat Yesus, namun meskipun dia penasaran untuk melihat Yesus, dia tidak bisa lebih dekat dengan Yesus. Dia begitu dekat dengan Yesus, namun begitu jauh, dan akhirnya dia tidak memperoleh apa pun. Demikian pula bagi orang-orang pada bacaan pertama. Mereka cemas tentang kehidupan mereka sendiri dan bagaimana hidup dengan nyaman. Namun seperti yang dikatakan nabi Hagai kepada mereka: Renungkan baik-baik apa yang telah terjadi padamu. Mereka khawatir akan diri mereka sendiri, kenyamanan mereka sendiri dan rumah mereka sendiri, namun tidak ada kekhawatiran dan kepedulian terhadap rumah Tuhan, Bait Suci, yang masih dalam pembangunan dan jauh dari selesai.
Allah Bapa sumber segala kebaikan, semoga benih yang telah Kautaburkan kini menghasilkan buah. Semoga sabda-Mu mendatangkan kedamaian dan membuat kami bersedia mengabdi sesama tanpa pamrih. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.