Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Hidup dalam Kekudusan


 Kita diberitahu bahwa suatu hari di hadapan St. Fransiskus de Sales, kecantikan seorang wanita bangsawan, sepupunya, digambarkan. (Spirito P. VII, c. 10) St. Fransiskus de Sales menjelaskan dengan sederhana: “Saya telah mendengar hal ini dikatakan oleh orang lain juga.” Seseorang mengatakan bahwa dia sendiri sering melihat kerabat mudanya ini dan oleh karena itu tidak perlu orang lain menceritakan kepadanya tentang kerabatnya tersebut. Orang Kudus itu menjawab dengan kesederhanaan suci yang sama: “Memang benar saya sering melihatnya, tetapi saya tidak pernah menatapnya.” Jawaban yang sederhana namun bijaksana ini menggarisbawahi perbedaan antara melihat dan menatap

Kita sering kali diwajibkan, dalam kehidupan sehari-hari atau karena posisi kita, untuk melihat banyak hal yang dapat membahayakan kesejahteraan rohani kita. Ada banyak hal buruk di sekitar kita, meski terkadang indah secara lahiriah, yang tidak bisa kita hindari untuk melihatnya. Di rumah, di jalan, di masyarakat, hampir di mana pun, kita bertemu dengan orang-orang dan hal-hal yang merupakan ancaman terhadap kebajikan kita. Apa yang harus kita lakukan? Kita harus melihatnya, karena seringkali kita tidak dapat menahannya, namun kita tidak boleh menatap.

Dengan kata lain, kita tidak boleh memusatkan perhatian pada apa pun yang dapat mengganggu kita secara serius. Jika kita mengalami awal dari gangguan seperti itu, kita harus segera mencari di tempat lain, mengarahkan pikiran kita kepada Tuhan dalam doa dalam hati. Penundaan dapat merugikan kemurnian kita. Untuk menjaganya kita memerlukan keutamaan suci berupa kesopanan, yang oleh St. Thomas Aquinas disebut sebagai keutamaan moderat. (Summa Theologiae, II-II, q. 160, a. 1) Tidak hanya, menurut pengamatan sang Doktor Malaikat, hal ini memoderasi, namun hal ini juga mengarahkan tindakan internal kita dan juga tindakan eksternal kita, sedemikian rupa sehingga dia yang memiliki kebajikan indah ini memiliki kendali sempurna atas perilaku lahiriahnya dan watak batinnya (Ibid., q. 160, a. 2).

Berdasarkan ajaran St. Thomas Aquinas bahwa kesopanan memiliki dua aspek, internal dan eksternal.

Yang pertama, yang merupakan dasar dari yang kedua, terdiri dari tekad yang teguh, mengandalkan rahmat ilahi, menjaga pengendalian diri terus-menerus, sehingga tidak mungkin berpikir atau melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum Tuhan. Karena segala sesuatu yang ada dalam diri kita akan diarahkan kepada Tuhan, maka mustahil bagi kita untuk disesatkan melalui dorongan-dorongan daging yang lebih rendah atau melalui penampilan luar dari orang-orang dan benda-benda di sekitar kita. Ketika keutamaan kesopanan telah dikembangkan dengan sempurna, kendali yang kita terapkan terhadap kemampuan batin kita akan tercermin dalam perilaku eksternal kita. Ekspresi luar ini merupakan pelengkap penting dari kesopanan batin. Marilah kita memeriksa diri kita sendiri dan melihat apakah kita benar-benar rendah hati, baik secara internal maupun eksternal, karena kebajikan yang indah ini adalah landasan yang paling kokoh dan penjaga kesucian yang terbaik.

Keutamaan kesopanan diperlukan karena ia mengatur semua tindakan kita, internal dan eksternal, dan menyelamatkan kita dari segala sesuatu yang mengancam kemurnian jiwa kita. Ini juga merupakan contoh inspiratif bagi orang-orang di sekitar kita. Para Orang Kudus sering kali mempertobatkan para pendosa dan mendorong orang lain untuk menjalani kehidupan yang lebih baik hanya karena perilaku mereka menyatakan kemurnian dan kesucian mereka. Kita harus berusaha melakukan hal yang sama, tanpa kepura-puraan, namun dengan cara yang sederhana dan alami. Penguasaan terus-menerus yang kita lakukan atas kemampuan batin dan jasmani kita harus tercermin dalam penampilan kita, dalam percakapan kita, dan dalam semua tindakan kita.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy