Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Kelembutan dan kesopanan Kristiani


 Kesempurnaan Kristiani, jika itu asli dan praktis, harus tercermin secara lahiriah dalam penampilan kita, dalam percakapan kita, dan dalam perilaku kita. Ketidaksopanan, sikap yang tajam, perkataan yang menyinggung, dan segala sesuatu yang kasar atau tidak menyenangkan, adalah tanda-tanda bahwa kita kurang atau lemah dalam kebajikan.

Di sisi lain, jika kita telah berhasil menaklukkan semua kecenderungan jahat kita dan mengatur kemampuan batin kita, sehingga mereka tunduk pada akal sehat dan hukum ilahi, maka kebajikan kita akan tercermin dalam ucapan dan tindakan kita. Pesona spiritual inilah yang membuat para Orang Kudus terpesona oleh orang-orang yang mengenal mereka atau berhubungan dengan mereka, membuat mereka ingin mengubah kehidupan mereka sendiri dan berusaha menuju kesempurnaan. Santo Fransiskus de Sales mengatakan bahwa sopan santun adalah kerangka kekudusan; Sebagaimana sebuah gambar tanpa bingkai tidak lengkap, demikian pula kebajikan jika tidak diungkapkan secara lahiriah melalui keramahan dan kelembutan. Dalam Injil, Yesus tidak puas hanya dengan kebajikan batin saja, namun menegaskan bahwa kebajikan itu harus terlihat secara lahiriah dalam tindakan kita. “Biarlah terangmu bersinar di hadapan orang,” Dia berfirman, “agar mereka dapat melihat perbuatan baikmu dan memuliakan Bapamu di surga.” (Mat. 5:16)

Santo Fransiskus de Sales adalah teladan kelembutan dan kesopanan Kristiani. Dia sangat menghargai dan menghormati sesamanya karena dia melihat Tuhan di dalam setiap orang dan setiap orang di dalam Tuhan.

Dia mempunyai kemampuan untuk mendengarkan siapa pun dengan penuh kesabaran dan kebaikan, tanpa pernah menunjukkan tanda-tanda kelelahan atau kebosanan, bahkan ketika dia berhadapan dengan orang-orang yang tidak menyenangkan atau ketika dia sedang sibuk dengan hal-hal yang jauh lebih penting. Dia mempertahankan keseimbangan dan pengendalian dirinya bahkan setelah berjam-jam bekerja dan melalui konsultasi yang sulit. Terlebih lagi, dia selalu siap mendengarkan kesulitan orang miskin.

Bahkan ketika dihina dan dicerca, dia menunjukkan ketenangan-ketenangan yang sempurna. Berkat pertolongan Tuhan, dia berhasil membuat banyak orang bertobat.

“Bersikaplah selalu selembut mungkin,” ia biasa menasihati, “dan ingatlah bahwa kamu akan menangkap lebih banyak lalat dengan sesendok madu dibandingkan dengan satu tong cuka. Jika engkau harus berbuat salah, biarlah itu terjadi di sisi kelembutan…” “Bersikaplah rendah hati,” tulisnya lagi, “dan kamu akan bersikap lembut. Kerendahan hati menjadikan hati baik terhadap yang sempurna dan yang tidak sempurna; terhadap yang pertama melalui penghormatan, terhadap yang kedua melalui kasih sayang.” (Surat 51) Betapa banyak yang harus kita pelajari dari ketenangan dan kesopanan Orang Kudus ini!

Ketika Yesus ingin mengusulkan diri-Nya sebagai teladan ilahi kita, Dia berkata: “Belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.” (Mat. 11:29) Ia baik kepada semua orang, terutama kepada para pendosa. Dia tegas dan keras hanya terhadap orang-orang munafik, yang Dia gambarkan sebagai ras ular berbisa dan seperti kuburan yang diputihkan, dari situ kita dapat melihat betapa Dia membenci sikap bermuka dua. Namun, jika saja orang-orang munafik itu bertobat dan memutuskan untuk memperbaiki keadaan mereka, Tuhan kita akan menerima mereka dengan penuh kasih dan mengampuni mereka. Oleh karena itu, marilah kita belajar untuk menjadi sederhana, lemah lembut, dan rendah hati serta memperlihatkan sopan santun yang merupakan hiasan penting dari kebajikan Kristiani yang sejati.  —

 Antonio Bacci  (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy