Pengakuan dosa yang sering membuat kita siap menghadapi kematian yang baik dan suci. Kita tidak tahu kapan hidup kita akan berakhir, oleh karena itu kita perlu menjaga diri kita tetap suci dan bebas dari dosa di hadapan Tuhan. Kita tahu bahwa kematian akan datang pada saat yang tidak kita duga, sebagaimana Injil meyakinkan kita, dan kematian akan datang seperti pencuri. Penting untuk selalu siap menghadapi pertemuan besar dengan Hakim Abadi kita. Dengan cara ini, ketakutan alami terhadap kematian akan berkurang. Karena terbebas dari dosa melalui kemurahan Tuhan yang tak terhingga, kita akan menghadapi perjalanan menuju kekekalan dengan lebih berani dan kita akan menyadari bahwa kematian yang baik telah datang untuk melepaskan kita dari perbudakan dan menyelamatkan kita dari bahaya menyinggung Tuhan lagi.
Tindakan pemurnian dan reformasi dari Pengakuan Dosa yang sering diselesaikan dengan praktik menerima Komuni sesering mungkin.
Sakramen Pengakuan Dosa memberi kita rahmat Allah, sedangkan Komuni Kudus memberi kita Pencipta rahmat itu, Yesus Kristus, yang hidup dan benar-benar hadir, yang datang untuk berdiam di dalam hati kita yang malang. Bagaimana seseorang yang sering mengaku dosa dan Komuni bisa berbuat dosa? Bagaimana mungkin ada orang yang sekali lagi melemparkan dirinya ke dalam cengkeraman iblis setelah mengalami penghiburan surgawi dari Ekaristi? Jangan protes bahwa kita tidak layak untuk sering menghadiri Komuni Kudus... Memang benar kita tidak layak, namun kita sangat membutuhkan makanan ilahi ini. Jika kita menunggu sampai kita layak, kita tidak akan pernah mendekati Komuni Kudus; tetapi jika kita menyadari kebutuhan kita akan Yesus, kita pasti ingin menerima Dia setiap hari. Ini adalah praktik umat Kristen perdana, yang tekun dalam doa dan ‘Pemecahan Roti’, yaitu menerima Komuni Kudus. Dari Ekaristi Ilahi mereka memperoleh keberanian untuk menanggung kemartiran. Kehidupan yang baik adalah kemartiran yang lambat; kita yang harus berbudi luhur selalu membutuhkan Komuni Kudus, makanan orang kuat.—
Antonio Bacci (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII.