| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 26 September 2023 Hari Biasa Pekan XXV

Selasa, 26 September 2023
Hari Biasa Pekan XXV

“Kita mempercayakan hidup kita kepada Tuhan karena Dia tak pernah meninggalkan kita” (Paus Fransiskus)

Antifon Pembuka (Mzm 122:1-2)

Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kakiku berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.

Doa Pagi


Allah Bapa, sumber iman kepercayaan, Engkau menghendaki kami mengimani sabda-Mu seutuhnya. Kami mohon, terangkanlah maksud segala sesuatu yang tertulis mengenai kehendak-Mu dan ajarilah kami menyesuaikan tingkah laku dan hidup kami dengan kehendak-Mu, bagi kedamaian.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       
   
"Kaca Patri Agnus Dei - ditemukan di Katedral Florence (Basilica di Santa Maria del Fiore), Italia" Credit: mammuth/istock.com 
 
Bacaan dari Kitab Ezra (6:7-8.12b.14-20)
   
"Mereka mentahbiskan rumah Allah dan merayakan Paskah."
    
Pada waktu itu Darius, raja Persia, memerintahkan kepada para bupati di derah seberang Sungai Efrat, sebagai berikut, “Jangan menghalangi pekerjaan membangun rumah Allah itu. Bupati dan para tua-tua orang Yahudi boleh membangun rumah Allah itu di tempatnya yang semula. Lalu aku telah mengeluarkan perintah tentang apa yang harus kalian perbuat terhadap para tua-tua Yahudi mengenai pembangunan rumah Allah itu. Dengan saksama dan tanpa bertangguh mereka harus diberi biaya dari penghasilan kerajaan yaitu dari upeti daerah seberang Sungai Efrat. Aku, Darius, yang mengeluarkan perintah ini; hendaklah dilakukan dengan saksama.” Maka para tua-tua orang Yahudi melanjutkan pembangunan rumah Tuhan dengan lancar, digerakkan oleh nubuat Nabi Hagai dan Nabi Zakharia bin Ido. Mereka menyelesaikan pembangunan menurut perintah Allah Israel dan menurut perintah Koresh, Darius dan Artahsasta, raja-raja negeri Persia. Maka selesailah rumah itu pada hari yang ketiga bulan Adar, yakni pada tahun yang keenam pemerintahan Raja Darius. Maka orang Israel, para imam, orang-orang Lewi dan orang-orang lain yang pulang dari pembuangan, merayakan pentahbisan rumah Allah dengan sukaria. Untuk pentahbisan rumah Allah itu mereka mempersembahkan lembu jantan seratus ekor, anak domba empat ratus ekor, dan domba jantan dua ratus ekor; juga kambing jantan sebagai kurban penghapus dosa bagi seluruh orang Israel, dua belas ekor, menurut bilangan suku Israel. Mereka juga menempatkan para imam pada golongan-golongannya, dan orang-orang Lewi pada rombongan-rombongannya, untuk melakukan ibadah kepada Allah yang diam di Yerusalem, sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Musa. Dan pada tanggal empat belas bulan pertama mereka yang pulang dari pembuangan itu merayakan Paskah. Para imam dan orang-orang Lewi bersama-sama mentahirkan diri sehingga tahirlah mereka sekalian. Demikianlah mereka menyembelih anak domba Paskah bagi semua orang yang pulang dari pembuangan, dan bagi saudara-saudara mereka, yakni para imam, dan bagi dirinya sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5.6-7;8-9; R:1)
1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.
3. Berdoalah agar Yerusalem sejahtera "Damai bagi orang yang mencintai Engkau. "Semoga damai turun atas wilayahmu dan kesentosaan atas purimu."
4. Atas nama saudara dan sahabatku kuucapkan selamat kepadamu. Demi bait Tuhan Allah kita kumohonkan bahagia bagimu.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Luk 11:28)
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan melakukannya.
      
Inilah Injil Suci menurut Lukas (8:19-21)
   
"Ibu dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya."
    
Pada suatu hari datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus hendak bertemu dengan Dia. Tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Maka diberitahukan kepada Yesus, “Ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Dikau.” Tetapi Yesus menjawab, “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
 




Renungan

    
Bait Allah  yang disebutkan pada bacaan pertama selesai dibangun sekitar tahun 450 SM. Dibangun di lokasi Bait Allah pertama yang dihancurkan oleh Babilonia seratus tahun sebelumnya. Orang-orang buangan yang kembali untuk membangun Bait Allah ini mendapat dukungan dari Raja Darius, tetapi mereka juga mendapat banyak perlawanan. Pertama, orang Samaria berusaha menghalangi upaya mereka. Kadang-kadang, para pekerja harus membangun dengan satu tangan dan melawan musuh dengan tangan lainnya. Selain itu, panen terkadang gagal.  Ini tentunya lebih dari sekedar masalah tumbuh gigi. Namun ketika Bait Suci akhirnya selesai dibangun, orang-orang sangat bersukacita dan merayakannya. Pengalaman orang-orang Yahudi dalam membangun kembali Bait Suci mengingatkan kita bahwa ketekunan dan komitmen tidak akan sia-sia atau sia-sia. Apalagi ketika komitmen dan ketekunan kita dalam kesetiaan kita kepada Tuhan diuji.

Mendengarkan Firman Tuhan dan mempraktikkannya menuntut komitmen dan ketekunan. Terutama di bidang-bidang seperti waktu ibadat, keputusan moral, pilihan hidup, pelayanan, dll. Sebagai saudara dan saudari Yesus, marilah kita memperdalam komitmen kita kepada Tuhan sambil bertekun membangun Kerajaan Allah di bumi.


Antifon Komuni (Luk 11:28)

Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya.  
 
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 

Doa Malam

Allah Bapa Yang Mahamurah hati, jadikanlah kami seperti roti yang dibagi-bagi dan dibagikan. Kami mohon diberi Roh-Mu agar dapat dengan tulus ikhlas mempersembahkan diri demi kebahagiaan sesama dan kedamaian dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

 
  RENUNGAN PAGI

 

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy